Rex

3.3K 30 0
                                    

Rex dan Chris itu sama. Sama-sama posesif dan paling mendominasi ketika menjalin hubungan asmara.

Rex sekarang tengah memperhatikan gadis dengan pakaian serba tertutup. Gadis itu seperti menghindar dari seseorang dan dia tahu siapa yang sedang dia jauhi. Jawabannya adalah wartawan. Di dunia ini siapa yang tidak tahu Maria Wilde? Maria mempunyai tubuh seperti gitar spanyol, bertubuh langsing dengan kedua bokong yang bulat.

Gadis itu juga kerap menjadi salah satu model celana dalam ternama di dunia. Membuat lelaki itu memborong semua majalah yang ada di toko buku dan bandar-bandar lainnya. Dia tidak mau ada satu pun pria yang melihat keindahan dari tubuh gadis yang sangat dia cintai itu.

Lelaki itu kembali berdiri ketika wanita itu menjauh dari tempatnya yang semual. Keahliannya dalam mengikuti gadis itu jangan diremehkan sudah lima tahun dia membuntuti gadis itu dan penyamarannya ini tidak pernah terbongkar oleh pers atau pun Maria sendiri.

Lelaki itu berhenti ketika wanita itu masuk ke dalam hotel Walton. Kemudian berbalik menjauhi hotel tersebut. Gadisnya sudah masuk dengan aman membuat dirinya tidak perlu khawatir lagi.

Malam pun tiba, Rex sengaja meminta Jeff untuk mengganti makan malam mereka di sebuah kamar hotel. Lelaki itu tidak mau ketika wanita itu tahu dia bukan Chris, Maria langsung panik dan pergi meninggalkannya.

Lelaki itu menggunakan setelan jas hitam, rambutnya disisir ke belakang dan kedua pipinya menampakkan bulu-bulu halus yang membuat lelaki itu terlihat lebih maco.

Pintu hotel terbuka membuat Chris langsung bersembunyi di balik lemari dekat pintu. Rencananya dia akan mengunci pintu itu agar gadis itu tidak bisa keluar dari kamar hotel ini.

Benar saja, gadis itu terlihat bingung karena ruangan begitu sepi. Dia mencoba masuk lebih dalam dan membuat Rex mengambil kesempatan ini untuk mengunci kamar hotel itu.

"Kau siapa!" Maria panik ketika melihat lelaki lain yang ada di kamar ini.

"Aku Rex. Penggemar setiamu, Honey."

"Kemana Chris? Seharusnya aku bertemu dengannya di sini," jeritnya sambil mendekat kepadanya dan berusaha agar bisa pergi dari sini.

Rex tentu saja menahan tubuh wanita itu yang berusaha untuk keluar dari kamar ini.

"Chris tidak suka bertemu denganmu makanya aku di sini untuk menggantikannya. Aku lebih baik darinya Honey."

Gadis itu menggelengkan kepalanya. "Kau lebih gila darinya! Aku tidak pernah bertemu denganmu."

"Kalau begitu kita berkenalan terlebih dahulu. Aku Rex Garcia. Sahabatnya Chris dan juga penggemar berat Kau."

Gadis itu menghembuskan napasnya pelan dan menatap laki-laki itu dengan tatapan memohon. "Namamu Rex kan? Kalau begitu Rex bisakah Kau minggir dan membiarkanku untuk keluar sekarang?"

Rex memejamkan kedua matanya ketika mendengar gadis itu menggunakan bibirnya memanggil namanya dengan suara merdu seperti itu. Lelaki itu akan semakin gila ketika membayangkan Maria memanggilnya dengan suara mendesah karena merasa puas dengan percintaan panas mereka di atas ranjang. Rex tidak sabar untuk mewujudkan semua itu.

"Kalau begitu bagaimana sebelum keluar dari kamar ini Kau dan Aku makan malam bersama terlebih dahulu? Kau mau?"

"Big no. Aku tidak bisa makan malam bersama dengan orang asing. Apalagi dengan pria. Maka dari itu sekarang Kau minggir karena aku ingin pulang!"

Rex menyeringai, dia tidak suka dibantah seperti ini.

"Kalau begitu Kau pilih. Kau makan malam bersama denganku, atau bercinta sampai pagi?"

Maria meneguk ludahnya, sepertinya Rex tidak main-main dengan perkataannya tadi. Apa yang dia bilang? Bercinta sampai pagi? Dia masih perawan! Tidak mungkin dia bercinta dengan laki-laki yang baru saja dia kenal.

Gadis itu berbalik ke belakang dan duduk dengan anggun di kursi. Tidak ada pilihan lain, dia harus mengikuti semua perintah lelaki itu agar keperawanannya tidak hilang begitu saja.

Lelaki itu kembali berjengit kaget ketika melihat punggung putih gadis itu yang tidak terhalang oleh apa pun. Jadi Maria sengaja tampil seksi untuk memikat hati Chris? Seketika rahangnya mengetat memikirkan begitu berharapnya gadis itu dengan perjodohan ini.

Kedua mata biru itu menatap dengan antusias kepada hidangan yang ada di atas meja. Di sana ada pasta yang berbentuk tabung yang dipanggang bersama dengan saus chunky, keju, daging, jamur, paprika dan bawang yang dinamai Baked Ziti. 
 

"Baked Ziti, itu makanan kesukaan kamu, Honey. 
 

Gadis itu tersentak kaget dan menatap lelaki itu dengan pandangan penasaran. "Dari mana Kau tahu aku suka Baked Ziti? Aku tidak pernah mempublikasikan kepada media tentang hal yang satu itu."
 

Rex tersenyum tipis, kedua tangannya dengan cekatan meletakkan pasta itu ke atas piring gadis itu. 
 

Tentu saja aku tahu Honey. Kemana pun aku pergi aku akan ada di belakangmu.
 

"Entahlah mungkin aku hanya menebaknya saja."
 

Gadis itu memutar kedua matanya dengan malas dan kembali menatap pasta yang sangat nikmat itu. Ketika pasta itu akan masuk ke dalam mulutnya dia menatap lelaki itu dengan pandangan takut. 
 

"Kau tidak memasukkan obat perangsang ke dalam makana ini bukan?"
 

Lelaki itu seketika tertawa terbahak-bahak membuat Maria menatapnya dengan pandangan benci. 
 

"Aku tidak serendah itu, Honey. Tanpa bantuan dari obat itu pun Kau akan berada di bawahku."
 

Gadis itu kembali memutar bola matanya dengan malas. Bisa saja kan semua itu terjadi, karena otak kriminal itu tidak akan ada hentinya memikirkan cara keji untuk menuntaskan keinginannya. 
 

"Kalau begitu Kau makan pasta itu terlebih dahulu. Jika Kau baik-baik saja maka aku akan makan."
 

Mendengar hal itu Rex menatap tajam kepada Maria membuat lelaki itu menundukkan kepalanya. 
 

"Cepat makan atau Kau aku seret ke ranjang!"
 

Maria menatap lelaki itu dengan pandangan menantang, dia tidak suka ketika lelaki itu terus mengancamnya dengan perkataan kotor seperti itu. 
 

"Kalau begitu buktikan! Kau terus saja mengancamku dengan perkataan itu! Ayo buktikan!"
 

Rex menggebrak meja dan berjalan menghampiri gadis itu. Dia membanting Maria ke kasur dan merangkak naik mendekati wanita itu yang semakin menjauh darinya. 
 

Lelaki itu bisa merasakan hembusan napas segar wanita itu dari jarak dekat. Mata cokelat dan biru itu saling menatap satu sama lain. 
 

"Aku mohon, lepaskan aku Rex. Aku ingin pulang."
 

Kedua tangan lelaki itu mengelus dengan lembut wajah mulus wanita itu dan dia meniup wajah Maria dengan lembut. 
 

"Kau tahu? Tadi aku berniat untuk hanya mengajakmu makan malam bersama. Hanya saja karena kesalahanmu sendiri sekarang aku ingin merasakan bagaimana rasanya mengecup seluruh tubuh ini tanoa terhalang satu helai benang pun."
 

Wanita itu menggelengkan kepalanya. "Aku mohon maafkan aku Rex. Aku akan mengabulkan seluruh permintaan Kau jika Kau melepaskan aku malam ini."
 

CRAZY COUPLE [PINDAH KE KARYA KARSA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang