Chapter 13

1.4K 85 21
                                    

Ruang kepala Sekolah.

Tok!

Tok!

Tok!

Ceklek!

Pintu ruangan di buka pandangan orang itu langsung menangkap sosok seorang pria paru baya yang sedang berkutak dengan berkas-berkas perkerjaan yang menumpuk di atas mejanya.

"Permisi... Sullivan-sama" ia menunduk hormat.

Pria paru baya yang di panggil Sullivan menengok ke arah pintu rupanya itu Asistennya.

"Ara, Opera? Ada apa?" Tanya Sullivan tersenyum.

"Saya mau memberitahu kalau Shoyo-sama dan teman-temannya sudah tiba"

Sejenak ia menghentikan pekerjaannya lalu berdiri dari kursi.

"Baiklah, saya akan menemuinya" ia berjalan melewati Asistennya.

"Tapi, bagaimana dengan perkeja-" terlambat. Sebelum ia menyelesaikan perkataannya orang yang di panggil Sullivan-sama olehnya yang merupakan kepala sekolah telah pergi meninggalkan ruangan itu dan hanya menyisahkan ia seorang diri.

"Dia melarikan diri" batinnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

SREEEEEK!!

"Eh. kepala sekolah?"

"SHOYO-KUUUUN!" Seru seorang Pria paru baya dan berlari menghampiri ke arah Shoyo dan Iruma berada. Keduanya yang tadinya gelud jadi terhenti dan menoleh serempak ke asal suara dan-

Grep!

Sebuah pelukan maut tak terhindar membuat kedua manusia yang tadinya sedang gelud menjadi terdiam dan sesak secara bersamaan.

"UWAAAA!! SHOYO-KUN OJI-CHAN SANGAT MERINDUKANMU! SEMENJAK PINDAH SEKOLAH, KENAPA SHOYO-KUN TIDAK PERNAH MENEMUI KAKEK LAGI?" Pria paru baya itu bertanya sambil menangis bahagia karena bisa bertemu lagi dengan Shoyo yang merupakan salah satu cucu kesayangannya.

"Ugh... Ji-san... lepaskan, Shoyo jadi sesak" Hinata berujar miris tadi senpainya yang meluk dia sekarang Kekeknya, mana pelukan mereka nggak main-main lagi.

"Ji-san rindunya sama Shoyo, kan? kenapa aku juga yang di peluk?" Tanya Iruma sedikit kesal kerena ia juga kena imbasnya, walaupun pelukan yang ia terima tidak seerat Shoyo sih.

"Tidak apa-apa, kan? Oji-chan juga merindukanmu" pria tua yang di panggil Ji-san oleh mereka berdua itu menjawab dengan tatapan polos membuat Iruma membuang nafas lelah. Yang benar saja. Kangen apanya? Tiap hari jumpa terus, gimana kangennya? Mengherankan! Pikir Iruma.

"Itu siapa Nozoe-san?" Tanya Noya sambil menunjuk ke arah Pria paru baya yang sedang memeluk Shoyo dan Iruma. Ya emang sih kemunculan Sullivan yang secara tiba-tiba membuat tim volly karasuno menjadi bingung dan sedikit penasaran dengannya.

Iruka menatap Noya yang lebih pendek darinya lalu menjawab. "Beliau Sullivan-sama adalah kepala sekolah di sini" jawabnya dan hanya di balas anggukan mengerti oleh tim Karasuno kecuali dua orang itu yang sudah tahu dari awal.

"Tapi, kenapa ia bisa kenal dengan Hinata?"

"Bahkan sampai memeluknya begitu" Sambung Tanaka.

"Memangnya nggak boleh yah? Kalau Kepala sekolah memeluk cucunya sendiri?" Tanya balik Iruka membuat mereka di landa keheningan.

"Eh. Apa cu-cucu?" Kayaknya Kapten Daichi butuh penjelasan.

"Iya cucu. Sho-chan dan Iruma-chan itu Cucunya kepala sekolah loh"

Dua Kepribadian // Hinata ShoyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang