12✎

693 85 19
                                    

Makan malam selesai lebih cepat, hanya makan sederhana diatas empuknya kasur bukan dimeja makan seperti biasanya. Win mengomel sejak mandi sore tadi dikarenakan ada tugas mendadak yang mana deadline jam dua belas malam.

"Ada apa win?" Bright menengok kearah samping suaminya, jam telah menunjukan waktu untuk tidur dan istirahat namun win sedari tadi bergerak tidak nyaman.

"Pinjam laptop boleh? ini ada tugas tapi baru dikasih tau temen sore tadi."

"Ada dimeja kerja, deadline kapan?"

"Jam dua belas nanti."

"Kok engga bilang dari tadi, perlu bantuan?"

"Gak usah, udah dikasi jawaban khao tinggal salin."

"Win besok-besok jangan terima jadi, kalau kesulitan bisa tanya aku tapi jangan cuma nerima jawaban gak bagus nanti jadi kebiasaan."

"Hm, aku ambil laptop nya."

Win kembali ke kamar setelah mengambil laptop dari ruang kerja dan mendapati bright tertidur pulas tanpa menutup badan menggunakan selimut. Tidak merasa terganggu akan suara nafas berat yang bersumber dari suaminya win menyelesaikan tugas sebelum waktu tenggat.

Mata win sangat berat ingin segera memejam menyusul mimpinya, jari jemari win menari diatasi keyboard dengan pandangan buram. Dia ingin segera mematikan laptop lalu menaruhnya asal diatasi nakas.

Hingga pada pagi hari bright membuka mata ternyata keduanya tidur tidak berselimut kain tebal. Bagaimana dengan win hanya memakai kaos dan celana pendek biasa, bright memikirkan apa tidak merasa dingin dan juga bayi nya.

"Win bangun olahraga dulu, aku kebawah dulu."

"Iya..." Jawabnya tidak bersemangat.

"Satu jam lagi kita sarapan dan win aku ijin gulf nanti kesini ada kerjaan yang mau dibahas, aku belum berani kekantor tinggalin kamu."

"Iya."

Bright bangkit dimulai dari membuka gorden dan kebawah untuk memasak sarapan. Tumis brokoli, omelet telur dan salt sayur yang akan menjadi hidangan pagi ini.

Bright lebih suka memasak sendiri daripada membeli makanan cepat saji dia akan menggunakan kepintarannya dalam memasak untuk makan. Pintu kamar bright buka pemandangan pertama win tengah istirahat setelah olahraga ringan dengan cahaya matahari masuk melalui jendela kaca.

"Susu nya diminum dulu."

Win menerima uluran segelas susu dari bright, meneguk dengan rakus hingga habis tanpa sisa. Hanya olahraga setengah jam namun begitu menguras tenaga.

"Kak aku kurang suka sama yang rasa vanila."

"Besok aku ganti, tapi habisin dulu yang ada."

"Gak mau."

"Nanti aku beli kalau begitu mau rasa apa?"

"Coklat aja." Bright mengangguk sebagai jawaban, sebenarnya susu hamil untuk win masi satu kotak tetapi bright harus menuruti apa yang dimau suami kecilnya.

"Aku siapin air hangat dulu buat mandi."

Keduanya sudah wangi, bright dan win melanjutkan kegiatan dengan menonton televisi diruang tamu, mereka terlihat fokus hanya dengan melihat cerita kartun. Dengan satu tangan bright mengelus lembut permukaan perut win.

Setelah makan pagi win mengeluh kurang nyaman pada perutnya dan menghentikan acara cuci piringnya bright untuk menemani menonton. Tidak lama setelah itu suara bel rumah berbunyi, bright merapikan penampilan lalu bangkit untuk membukakan pintu.

kak chivaare [Brightwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang