Warning for 18+ or 21+
Mengisahkan beberapa cerita pengalaman pertama, nakal, sampai menggairahkan seorang Lesbian di Kehidupan sehari-hari (slice of life).
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perkenalkan namaku Yuriana biasa dipanggil sebagai Yuri aku berasal dari surabaya, pertama kali aku bertemu dengan cewek cantik yang akhirnya jadi kekasihku, dimulai ketika aku mengikuti sebuah program kerja di Jakarta pada bulan Februari 20XX.
Aku bekerja di sana selama 6 bulan.
Selama bekerja, aku mengenal seorang gadis bernama Viani atau biasa dipanggil dengan Vian, dia cukup cantik tapi tomboy, aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku menaiki bus tujuan Jakarta.
Vian mulai terbuka dengan cerita hidupnya kepadaku, dan tentang semua masalahnya, tapi aku abaikan saja karena karakterku biasanya dikatakan judes. responku sangat dingin padanya, saat dia mulai ngomong-ngomong soal cinta aku kaget, ternyata dia lesbi tapi aku pura-pura santai menanggapi ceritanya. Ujung-ujungnya bikin aku makin akrab sama Vian, ternyata dia asik juga orangnya (aku bergumam dalam hati), perjalanan terus berlalu sampai akhirnya aku sampai juga di Jakarta.
Senangnya bisa sampai di Jakarta.
setelah rapat dengan panitia kita semua dipersilahkan untuk istirahat di apartemen yang sudah disediakan karena calonnya cukup banyak, hampir 100 orang.
Aku Senang sekali bisa masuk di program ini, karena bisa bergabung dengan berbagai kandidat dari berbagai kota.
Ketika aku tiba di apartemen untuk bertemu dengan ketua dewan pembagian kamar, aku terkejut, karena mendapat kamar di lantai 2, dan teman sekamar ku adalah teman 1 bus dalam perjalanan dari Surabaya ke Jakarta. Sebenarnya aku ingin protes, tapi aku tidak mau ambil pusing.
setelah kami semua diperbolehkan untuk istirahat di kamar masing-masing, aku sedikit takut karena teman sekamarku adalah Vian yang sudah aku kenal sebagai seorang lesbian.
Tiba-tiba aku langsung berjalan ke lantai dua dan diikuti oleh Vian. Kandidat lain banyak yang mengenal Vian tapi tidak dengan ku. mereka menawarkan kamar dengan Vian, tapi Vian lebih suka sekamar dengan ku.
setelah didepan pintu kamar apartemen, aku melihat Vian yang berada tepat di belakangku sedang menatap dengan sinis. tanpa pikir panjang Vian mendorongku dan langsung membuka pintu kamar. dia langsung berbaring di spring bed yang lebar, aku agak kaku untuk masuk ke kamar tapi tiba-tiba Vian menarik tanganku dan menutup pintu sambil mendorongku ke spring bed. tiba-tiba aku kaget dan hampir berteriak, tapi tangan Vian menutup mulutku dan berbisik di telingaku "jangan takut aku tidak akan memangsamu hidup-hidup kok" setelah itu dia tertawa dan berbaring disampingku.
Aku semakin kesal mendengarnya, tiba-tiba aku langsung menyingkirkan tangannya, dan bangkit dari tempat tidur.
Aku lalu merapikan pakaian yang ada di koperku ke dalam lemari yang sudah disediakan, sambil mendengarkan percakapan Vian lewat telepon dengan kekasihnya.
di pikiranku mungkin Vian sedang berbicara dengan pasangan lesbiannya.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu dan ternyata ada senior yang mau bersama ku dan Vian. hatiku lega karena di ruangan ini aku bukan dengan Vian seorang, akan tetapi ada orang lain yang bersamaku, jadi aku aman, oh ya seniorku itu namanya Yuna.