D

5 1 0
                                    

06.12 pagi

Hari ini, hari terakhir ketujuh temannya berada di luar negri.
Siera pun sudah sembuh dari sakitnya, dan berencana untuk menjemput teman-temannya dibandara nanti.

Tokk..tokk..tokk..

Siera merasa aneh, siapa orang yang berkunjung sepagi ini.
Seingatnya sekolah juga sudah diliburkan.

Karena penasaran akhirnya siera mengecek terlebih dahulu lewat lubang kecil di pintunya.
Namun hanya sebuah paket kotak besar yang ia lihat.

Rasanya ia baru belanja online tadi.
Tidak mungkin barangnya langsung sampai secepat ini.

Tapi tak mungkin juga siera mendiamkan paket dihadapannya sekarang.
Akhirnya ia membawa paketnya masuk kedalam setelah melihat ' to : sendal kami ' .

...

Siera mandi terlebih dahulu, agar besoknya tidak perlu mandi lagi.
Kemudian mengambil cutter untuk membuka paketnya.

" paket yang sangat besar, tidak mungkin jika hoshi benar benar memberi segudang kelopak bunga mawar " gumam siera

Setelah dibuka, apa yang tidak mungkin sekarang.
Lihat saja betapa banyaknya kelopak bunga mawar merah dihadapannya sekarang.

" eh? Kukira hanya berisi kelopak bunga mawar saja. Ternyata ada yang lain "

Siera terus meraba hingga ia mendapatkan 7 surat dan berbagai macam barang lainnya.

" mengapa ada 7 surat? Ada apa ini? Ulang tahun ku juga masih beberapa bulan lagi, untuk apa membuat surat terpisah? " fikir siera

Suara notifikasi pesan dari hp siera tiba-tiba saja berbunyi.
Dilihat dikey telah mengirimkannya sebuah file lagu.
Setelah didengar entah mengapa siera menangis, padahal ia sering menyanyikannya bersama.

Siera mereply pesan tersebut dan menyampaikan bahwa dirinya sangat menyukainya sampai tak bisa menahan tangisnya.

Dikey hanya menanggapi reply pesan siera dengan emot wajah bermata hati.
Ini semakin membuat siera tidak bisa berfikir positif.

Dilihatnya kembali surat-surat yang masih rapih didalam amplopnya.
Dia urungkan niatnya untuk membaca ketujuh surat tersebut.

Siera merapihkan, memasukkan seluruh barang kembali kedalam kotak paket tersebut.
Menutupnya, lalu ditaronya dipojok dekat meja belajar.

Untuk menenangkan diri, siera keluar asrama untuk sekedar mencari angin.
Beruntungnya keadaan taman sedang sepi sepinya.

Disenderkan tubuhnya pada bangku taman, kemudian dilihatnya langit berwarna biru abu-abu.
Seperti akan hujan, namun siera tidak terlalu memperdulikannya.
Hingga bagaimana akhirnya dia tertidur disana.

Benar saja tak lama hujan pun turun tanpa mengusik siera yang tengah tertidur lelap.

10 menit kemudian seorang pria datang.
Menghampiri siera, menyelimuti siera dengan jaketnya.
Pria itu hanya bisa tersenyum sendu seraya memperhatikan setiap inci wajah siera.

_-_-_

" hi nona, hi siera, hi sendal hehe. kamu tidak akan kehilangan kami. Kamu percaya kan? Bahwa selamanya akan selalu ada kami disisi mu? Bersamamu? "











































TBC – —

MASIH ADA | JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang