A

3 1 0
                                    


Siera tidak tau dimana dirinya berada sekarang.
Didalam sebuah ruangan, namun ruangannya tampak sangat asing baginya.

" oh? Sudah bangun nona? "

Siera menoleh kesana kemari, mencari sumber suara tersebut.
Ruangan ini terlalu gelap, tak ada penerangan kecuali sinar rembulan.

" jungkook? "

" tentu ini aku! Kau pikir siapa lagi? Apa kau diam-diam membawa pria lain kemari??? "

" apa maksudnya? Dasar jeon bodoh! Dimana yang lain? "

" untuk sekarang bisakah hanya kau dan aku? " pinta jungkook seraya memegang tangannya

" hei, siapa yang menyuruhmu tidur dibangku taman?? Bagaimana jika ada yang menculikmu? Nona kau sangat bodoh! " jungkook menangkup kedua pipi siera, gemas sekali rasanya.

" tuan jeon tolong berhenti! Jangan bercanda, aku lebih ingin bertemu dengan yang lain!! "

" baiklah, karena waktuku juga masih ada. Biar aku menjadi yang terakhir. "

Siera bingung, apa maksud dari perkataan jungkook.
Bahkan rasanya sangat menyakitkan ketika jungkook pergi seperti hilang ditelan kegelapan.

" sieraa! Kau tau betapa aku merindukanmu!! Tolong baca suratku setelah ini! " siera kaget karena eunha memeluknya mendadak.
Ia bahkan tidak mendengar adanya suara langkah kaki mendekat.

Namun tetap saja, siera senang bisa melihat teman-temannya kembali lagi bersamanya.

" apakah sudah sampai? Kelopak bunga mawar yang aku janjikan? "

" tentu, terimakasih. aku akan merawatnya dengan baik! " mendengarnya hoshi puas, tidak sia sia hasil kerja kerasnya memetik kelopak bunga mawar satu persatu.

" ah iyaa, aku sangat menyukainya!! mari nyanyikan lagunya bersama-sama nanti! " ujar siera excited pada dikey

" apa? Lagu apa? Kau tidak memberi tahukan kami apapun? " exy mencubit lengan dikey, kesal karena dikey tidak memberi tahunya lebih dulu.

" siera, jadilah manusia paling bahagia didunia ini ya? " joy tersenyum kepada siera

" tentu! Aku memiliki kalian, itu hal terbahagia sampai detik ini. "

" siera aku sangat sangat sangat merindukan mu! Aku mencintaimu sah dengan uang 100ribu kim mingyu! "

" dasar pendek tidak bermodal!. Aku menyayangimu siera, kau tau itukan? Aku hanya mau yang terbaik untukmu. "

" kami pergi siera. "

" apa? Apa maksudnya?? Kenapa kalian harus pergi?? Apakah kalian marah karena aku lupa menjemput kalian dibandara?? "

Percuma saja, sama halnya seperti jungkook tadi, keenam temannya menghilang ditelan kegelapan.

" kau tidak perlu lagi menjemput kami siera, sudah ada yang lebih dulu menjemput kami. Dan kami bersyukur bukan kamu yang dia jemput. "

" jeon?, kemana yang lain pergi? " siera sudah tidak bisa menahan tangisnya.

Jungkook menyeka air mata siera walau ia tahu bahwa tindakannya sekarang adalah hal yang percuma.

Kini siera yang memegang tangan jungkook, sangat dingin namun masih bisa ia rasakan kehangatannya.

" apa kau akan pergi juga jeon? Jika iya, bisakah tidak jeon? Kumohon. " siera sangat memohon, hingga matanya tidak sanggup melihat wajah pria dihadapannya sekarang.

" dengan perginya aku, bukan berarti aku tidak lagi bersamamu. Aku masih bersamamu siera. Lihat kotak ini, sebelum pergi aku meninggalkannya untukmu di laci. "

Mendengar penjelasan dari jungkook, siera yakin ini bukan pertanda baik.
Jungkook bahkan mati-matian untuk menahan air matanya.

" bagaimana dengan masakkannya, bukankah kau ingin masakan ku " ketakutan terlihat jelas diwajah siera sekarang, rasa paniknya membuat dirinya tidak terkendali

Jungkook membawa siera kedalam pelukannya
" tidak apa siera, tidak apa-apa "

Semakin lama hanya suara ombak laut yang terdengar.
Siera tau, siera tau apa yang terjadi sekarang.

" jung, apa kau masih bersamaku? "

" tentu, aku selalu bersamamu. "

.

.

.

.

.

.

.

Mimpi.
Hanya pesan yang disampaikan melewati mimpi.

Siera mengerjapkan matanya berkali-kali untuk memastikan dirinya masih berada ditaman.

Tatapan matanya kosong meski ia tahu ada seorang pria disampingnya.

" kau tertidur sangat lama siera. mau ku antar kepada mereka? "

" tentu, sudah lama tidak bertemu ya. jackson ardana "

_-_-_

Sang ombak, siera perlahan mendekatinya.
" kau kan yang mengambil mereka?. Kembalikan jasad nya. Aku tidak ingin kau mengambilnya juga. "

Suara ombak laut yang persis sama seperti dimimpinya.
Air matanya kembali mengalir.
Senyum pahit terukir diwajahnya.

Tak perduli seberapa kencang ombak menghantam daratan.
Siera terus melangkah maju, hingga ombak yang menjulang tingginya siap menerpa dirinya.

Waktu terasa berhenti kala itu.
Tangan siera menyentuh sang ombak.
Air matanya bersatu dengan sang samudera.
" tolong, kembalikan.. "

" SIERA!! " jackson berlari untuk menyelematkan siera saat ia sadar bahwa sejak langkah ketujuh, siera sudah tidak sadarkan diri.










" kembalikan.. mereka "

































TBC – —

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MASIH ADA | JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang