PART 4

4.3K 238 3
                                    

jangan lupa vote andd comment

selamat membaca

__________

Mereka yang mendengar ucapan Leon lantar terkejut secara bersamaan.

Kevin lantas menatap tajam ke arah Daddy nya yang gila itu " Apa maksudmu? dasar dungu! Kita bahkan tidak mengetahui siapa bocah itu. Bagaimana kalau kiriman dari musuh kita Hahh!!? " Ujar Kevin sambil menatap sinis ke arah Leon, daddy nya.

Leon yang mendengar hinaan anak pertamanya hanya memutar bola malaz " Hilih sotoy! "ucap Leon pada Kevin. " Cepat Dok hilangkan ingatan calon anak saya! kalau perlu semuanya!! "Perintah Leon tidak terbantahkan.

Si dokter yang sedari tadi melongo melihat drama ayah anak itu lantas fokus kembali " Baiklah Tuan, kalau begitu saya permisi. Saya persilahkan jika kalian ingin masuk ke dalam" ucap dokter sambil membungkukkan badan lalu pergi.

Mereka semua pun langsung masuk ke dalam.

__________

Sedangkan di sisi lain seorang pasangan suami istri itu terlihat sadar dari pingsannya.

"mom?... dad?? " Tanya Varo bingung saat melihat mata kedua orang tua nya mengerjap pelan.

Yola yang baru sadar dari pingsannya itu lantas mengerjap pelan agar ia bisa melihat dengan jelas. Ia menoleh kepada brankar  sang suami lantas ia tersenyum lega, tapi ia merasa ada yang kurang setelah melihat anak anak nya. "E-el??.. " Tanya Yola pada diri sendiri saat ia tak melihat anak bungsu nya itu. Ia menoleh melihat kanan kiri tidak ada anak bungsu nya,lantas kemana anak bungsunya itu?

Vendra yang sedang vokus untuk memulihkan tenaganya itu lantas melihat sang istri yang menyebut nama El, ia melihag sekeliling ruangan ini. Benar! bungsunya itu tidak ada. Ia melihat ke anak sulungnya, Arga"Boy.. Adek bungsu mu kemana?? kenapa tidak ada di sini? apakah Baby baik baik saja? atau keadaanya parah?, cepat jawab pertanyaan ayah Arga! "Tanya Vendra beruntun kepada Arga. Ia merasa khawatir keadaan bungsunya itu. Jika terjadi apa apa ia akan merasa gagal melindungi anaknya.

Arga yang mendengar pertanyaan Bunda dan ayah nya lantas menatap polos. " adek? kan kata uncle adek lagi bobo di rumah yayah! ih yayah gimana sih? "Ucap Arga sambil mencibikkan bibir nya. Ia merasa senang sekaligus kesal. Senang karena orang tua nya sudah sadar, kesal karena ia di tanyai banyak sekali oleh sang ayah. Padahal kan ayah nya baru sadar tapi malah banyak omong, huh!

Yola dan Vendra menatap ragu atas jawaban anak sulungya, lantas mereka berdua menatap tajam ke tangan kanan Vendra yang sedang enak enak nya ngopi.

" Ekhm.. "

Reyen yang di tatap tajam oleh tuan dan nyonya nya langsung tersedak kopi.

"Tuan muda semuanya, apa kalian tidak lapar? lebih baik kalianmakan terlebih dahulu agar mempunyai tenaga untuk menjaga ayah sama bunda oke?.. kalian akan di antar oleh paman paman yang berada di depan" ujar Reyen sambil menunjuk ke pintu, terlihat ada beberapa bodyguard yang sedang berjaga di sana.

Arga, Varo, Ryan dan Axel lantas mengangguk. Mereka tak sadar perut mereka sedari tadi berbunyi meminta makan. Mereka semua pun berjalan keluar.

Reyen yang melihat pintu itu tertutup lantas berdiri dan berjalan tegas di hadapan nyonya dan tuannya.Reyen pun membungkukkan badan.

"Mohon maaf tuan dan nyonya.. Tuan muda El tidak di temukan di lokasi kejadian.Kami sudah mencari di setiap sudut hutan itu, tetapi tidak membuahkan hasil. Sepertinya ada yang menolong tuan muda di saat kecelakaan itu terjadi tuan, nyonya. " jelas Reyen dengan nada tegas, badannya agak gemetar karena takut terkena amuk oleh tuan dan nyonnya nya. Ia hanya bisa menghela nafas pasrah.

Yola yang mendengar penjelasan dari tangan kanan suami nya itu lantas menggeleng cepat"T-tidak mungkin hiks.. PUTRAKU DIMANA??! hiks.. Vendra di mana putra bungsuku?? dia baik baik saja kan?! JAWAB VENDRA!! "Teriak Yola samb mencengkram kerah Vendra kuat. Ia menangis histeris, ia tidak bisa hidup tanpa anak bungsu nya itu.

" PRANG.. "

__________

Kevin menatap lekat wajah bocah yang sedang pingsan terbaring di atas brankar "Boleh lah muka nya, sabi lah jadi adek gue" ucap Kevin tak sadar.

Kean langsung menggeplak kepala sang abang yang masih fokus menatap calon adik nya"Hilih tadii ae sok sok an nolak pake nada sinis. Pas liat mukanya.. beuh nyantol kan lo bangg"Ujar Kean menyindir abangnya itu.

"Ba.. cot" Ucap Kevin membalas Kean. Kevin pun mendekat ke Mommy nya yang juga menatap bocil itu dengan lekat.

"Leon??.. " Ujar Nessa, sang mommy sambil menatap suaminya agar memahami apa yang ia inginkan.

Leon yang di tatap pun lantas mengerti "Tenang saja honey dia akan menjadi putra bungsu kita! kau menginginkan itu bukan? " Tanya Leon dengan senyum semirk sambil menatap istrinya yang duduk di sebelah kanan El dan ia di sebelah kirinya.

Nessa tersenyum senang karena suami nya mau menuruti perintahnya. Ia mengelus elus tangan calon anaknya itu dengan halus, lalu mendekatkan wajahya ke telinga El yang masih pingsan"welcome to liandra family baby El"Bisik nesa di telinga El dengan senyum semirk.

Kevin dan Kean yang sedari tadi duduk di sofa merasa muak dengan drama suami-istri itu. "Kapan gue kaya gitu hiks.. " Ucap Kevin drama sambil memegang dadanya yang bidang.

"calon ae ga punya sok sok an nyaingin mommy ma daddy. Makanye bang muka jan datar kek tembok, muka ae datar ati nye hello kitty huahaha" Ucap Kean sambil tertawa ngakak ampe bengek karena senang melihat wajah abang nya yang masam karena ucapannya.

Kevin yang terkena mental karena ucapan adek laknatnya pun hanya memasang wajah pasrah"Dosa lo tai nistain abang sendiri. Gue doain moga lo dapet spek tante tante.. pftt"Celetuk Kevin sambil menadahkan tanganya ke atas agar doa nya di jabah tuhan, karena dia pengen punya adek ipar spek tante tante hehe.

"ass.. "

"Eumm.. "

Ucapan Kean terpotong oleh lenguhan seorang bocah yang terlihat sadar dari pingsannya.

Kevin dan Kean lantas mendekat Ke brankar adek nya untuk melihat apakah dokter itu berhasil menghapus ingatan adek nya atau tidak.

__________

lanjut kaga nihh??

jangan lupa vote and comment nya prend!!

bai ..bai..

GABRIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang