PART 8

2.1K 138 1
                                    

jangan lupa vote andd comment nya kawand!!

__________

Mata Vendra menatap lekat foto seorang bocah yang terlihat mengenggam dot bayi.Vendra terkekeh pelan melihat anak bungsunya yang menggemaskan itu.

"Kamu kemana boy?.. Ayah sangat merindukanmu. Lihatlah keluarga kecil kita? Semuanya hancur berantakan karena kehilangan sebuah permatanya. " Ujar Vendra. Matanya menatap sendu dan tanganya megusap usap foto itu dengan pelan.

"Apakah baby di luar sana sudah makan? sudah minum? oh.. atau lagi bersekolah?.... a-atau sudah t-tiada? ahh t-tidak mungkin, p-putra ku kan kuat hem.. " Tanya Vendra entah pada siapa. Nadanya bergetar saat mengucapkan.Matanya menatap atap atap di kantornya, matanya menerawang jauh dan hanya telihat kekosongan di sana.

tok... tok..

"Permisi tuan? "

Vendra yang mendengar pintunya di ketuk pun menyembunyikan foto El lalu megubah raut wajahnya menjadi datar."Silahkan"Ujar Vendra tegas.

Reyen pun masuk lalu membungkukkan badan saat berhadapan dengan tuan nya lalu menegakkan badannya kembali.

"Tuan, saya sudah berusaha sebisa mungkin untuk menemukan tuan muda kecil. Dan hasil dari pencarian yang saya lakukan sudah saya rekap di map ini. Silahkan tuan baca. " Ucap Reyen dengan nada tegas,lalu ia menaruh map yang ia bawa ke meja sang tuan.

"Kalau begitu saya permisi undur diri tuan. " Izin Reyen Kepada Vendra, dan di angguki pelan oleh Vendra. Ia pun keluar dari ruangan itu.

Vendra pun mengambil map itu dengan tangan bergetar lalu membaca dengan teliti.

Di map itu tertera foto perkemahan yang masih dengan barang barang lengkap tetapi tidak ada penghuni nya sekali dan foto jejak kaki, seperti kaki manusia.

Vendra juga menemukan foto sandal yang ber merk swallow mini, dan tertera nama El di sandal swallow itu. Memang putranya itu suka sekali memakai sendal yang ber merk swallow itu setiap hari.

Vendra juga menemukan foto dot. Ia melihat foto itu dengan teliti, sepertinya ia merasa pernah melihatnya. El?.. ya sepertinya itu dot milik anak bungsu nya itu.

"Kemah? Kemungkinan putra ku di selamatkan oleh orang yang sedang berkemah itu. Yaa.. aku harus positif thinking. Tetapi bila putraku di selamatkan oleh orang itu, kenapa data nya susah sekali di ketahui?.. apakah dia bukan orang biasa? " Pertanyaan Vendra mulai bermunculan di otaknya. Ia merasa tak masuk akal.

__________

kring.. kring.. kring..

bunyi lonceng di Liandra school berbunyi tiga kali, yang berarti saat ini adalah jam istirahat.

"Yahh.. tugas gue belum selesai huhu.. siapa sih yang nyiptain matematika? bikin orang pusing tau huh! " Ujar El menggerutu dan memonyongkan bibirnya dua centi. Ia merasa kesal karena tugas yang di berikan Bu Sri itu sangatt banyak sekali.

Gotcha! El mempunyai ide brilian.

El berjalan pelan mendekati Tasya, murid paling pintar di kelas nya"Dorr.. Tasya! "Teriak pelan El sambil memegang pundak Tasya dari belakang.

" Ehh astaghfirullah akhi"Latah Tasya, lalu ia menoleh melihat pelaku yang sudah mengagetkannya.

El yang di tatap oleh Tasya pun berpura pura tersipu malu dan ia menunduk, bersikap sok lucu agar Tasya luluh dan mau memberikan contekan.

"Emm.. kaka Tasya~El oleh nda liat jawaban punya kaka heum? puna El lom selesai huhu" Tanya El dengan nada merengek agar perempuan di depannya ini mau memberikan contekan.

Tasya yang tidak kuat dengan kelucuan El ia pun bergeser ke bangku sebelah yang kosong lalu menarik pelan agar bocah itu duduk di bangkunya.

Tasya lalu mencubit pelan pipi gembul El. Ahh gemass sekali rasanya. Ia menyahut tugas yang baru saja selesai ia kerjakan dan ia berikan kepada El"Boleh dong ganteng.. nih"Ujar Tasya.

El langsung menatap buku di depannya berbinar"Ih makasih Tasya cantikk... kalau kaya gini makin tambah cantik deh"Goda El sambil mengedipkan sebelah matanya.

Tasya bukannya tersenyum malu karena di goda bocah itu, tetapi ia malah tersenyum gemas"Ugh gemes banget sihh.. gih di salin jawabannya"Perintah Tasya dan di angguki semangat oleh El.

puk..

El yang merasa bahu nya di tepuk pelan pun mendongak, menatap ke samping dengan alis yang di tautkan.

"Ngga ke kantin lo? " Tanya Niko kepada El dan di jawab gelengan kepala oleh El.

El pun melanjutkan menulis"Jangan ganggu gue deh! Gue lagi pdkt ama cecan nihh! hushh.. hushh pergi sana! "Perintah El sambil mengibaskan tangannya menyuruh ketiga sahabatnya itu pergi dan hanya di jawab dengan angukan kepala oleh ketiga sahabatnya.

El merasa kesal! kenapa saat ia sedang pdkt sahabatnya itu selalu saja menganggunya? kadang El juga kesal dengan sifat ketiga sahabatnya yang sok sok an itu.

Canva si paling akhi

Niko si paling keren

dan Axel si paling kulkas pintu seribu!

__________

jangan lupa vote andd comment nya bestie!

lanjut?

GABRIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang