Pura-Pura Kuat

32 11 3
                                    

"Haish, Kupikir semalam kau akan terserat, pagi ini Aku hampir saja melaporkannya ke Jagawana"

"Haish, Kupikir semalam kau akan terserat, pagi ini Aku hampir saja melaporkannya ke Jagawana"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak usah khawatir Kak, lagipula gunung itu tidak berbahaya. Lagipula seorang yang buta warna tidak akan berjalan-jalan kemana-mana"

 Lagipula seorang yang buta warna tidak akan berjalan-jalan kemana-mana"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tak Kusangka, Kau ternyata masih punya empati pada orang lain. Biasanya kan Kau hanya membantu orang yang dekat denganmu saja ckck"

"Menyingkirlah Kak, Aku mau istirahat", ujar Jaehyun datar sembari melempari manajernya bantal.

.

.

.

.

.

.

Jaehyun berbaring telentang memandangi langit-langit kamarnya sembari memikirkan kejadian semalam. Lebih tepatnya adalah ia tak bisa mengalihkan pikirannya tentang kejadian semalam, anak itu meski menyebalkan yang ternyata cengeng, rahasia anak menyebalkan yang ternyata adalah adik kandung dari lelaki yang dicintainya, dan dirinya yang memeluk anak laki-laki menyebalkan itu.  Jaehyun pun juga tak habis pikir mengapa ia langsung cepat tanggap untuk mengejar anak itu, padahal ia tak perlu repot-repot mengejarnya dengan melaporkannya pada tim jagawana.

'Haish, ada apa dengan diriku? Tidak, aku harus tetap membencinya", gumamnya sambil menampar pipinya pelan.

Tak lama kemudian, terdengar pintu kamarku sedang di ketuk.

Dengan malas, aku pun membuka pintu kamarku. Ternyata, orang yang mengetuk pintu kamarku adalah asisten dari Yuta. Jaehyun mengangkat alisnya yang sebelah kanan sembari bersandar pada ambang pintu. Ia bertanya ada perlu apakah pria itu datang ke kamarnya. Pria itu pun memberikan sebuah bag yang terbuat dari kertas yang berisi makanan hangat. 

Setelah itu pria itu pergi dan Jaehyun mulai menutup pintu kamarnya dengan menggunakan kaki.

Jaehyun melihat dua buah hidangan itu. Memandanginya cukup lama, apakah anak laki-laki itu sedang bermuslihat padanya? Namun, di sisi lain kedatangan dua buah hidangan itu bertepatan dengan rasa lapar yang menderanya saat ini.

OUR RELATIONSHIT [JAEYU / YUJAE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang