Kring... Kringg... Bunyi telfon di meja ku.
"Selamat siang ada yang bisa saya bantu?"
"Siang Bapak Rudi Haryanto, S.H. saya mau minta tolong agar bapak bisa menyelesaikan masalah saya".
"Sebelumnya saya bisa bicara dengan siapa?"
"Bapak ngga kenal sama saya?".
"Mohon maaf Ibu apabila saya lupa sebab beberapa minggu ini kami terdapat beberapa klien perempuan juga. Kalau ibu memang klien kami dapat datang ke kantor ya bu".
"Baiklah Pak"
Siapa ya? seakan-akan sudah kenal dekat denganku. Tanya ku dalam hati.
"Rud yuk segera ke ruang rapat untuk menyelesaikan masalah Ibu Indah, suaminya udah dateng juga tuh". Suara kawan kantor ku yang menyuruhku bergegas ke ruang rapat.
Yaps masalah yang sedang ku tangani adalah masalah perpisahan pasangan suami istri yang dimana istri merasa adanya pihak ketiga diantaranya, sehingga ia memutuskan untuk bercerai. Rumit memang menyelesaikan sebuah masalah yang aku pun belum pernah merasakan hidup berpasangan. Namun, aku ingat kata-kata tentang
"Jangan lihat siapa yang berbicara namun lihatlah apa yang disampaikan"
dengan berbekal ilmu hukum yang aku miliki, aku harap dapat menyelesaikan masalah mereka yang mempercayainya kepada kantorku.
"Ibu Indah apakah ibu yakin atas keputusan ibu ini?"
"Saya yakin Pak, saya sudah lelah dengan kebohongan yang selalu dilakukan suami saya. Kami tinggal seatap tapi tidak pernah saya rasakan adanya kasih sayang diantara kami lagi".
"Lalu untuk anak, bagaimana kedepannya?"
"Saya mau anak-anak ikut dengan saya, setelah perceraian saya juga mau menuntut hak asuh anak"
"Ma.. Bisa ngga kita omongin baik-baik. Saya tahu saya salah tapi tolong beri saya kesempatan lagi. agar kita bisa besarin Manda sama-sama"
"Papa....." Teriak anak dari balik pintu dan memeluk suami dari Ibu Indah.
"Sini nak sama mama"Tarik Ibu Indah kepada anak tersebut.
"Mah, tolonglah jangan jadikan Manda korban. kita bisa perbaiki ini semua"
"Mamah sama papa mau pisah? jangan ya mahh. Nanti aku ngga punya papa aku sedih, aku takut ngga ada yang jagain mama sama aku. Ngga ada yang bisa ajak aku main pesawat-pesawatan. Ngga ada yang ngajarin aku. Ngga ada yang beliin aku mainan. kalo ngga ada papa pasti mama kerja ninggalin aku sendirian, pulang kerja mama udah capek ngga ada waktu sama aku"
Mendengarkan ucapan dari anak kecil yang sayang akan orang tuanya, air mata menetes satu persatu. Begitupun dengan Ibu Indah dan suami seraya memeluk anak mereka.
"Baiklah Pak Rudi saya memutuskan untuk bertahan dengan suami saya. Saya ngga mau mengorbankan Manda atas keegoisan saya seorang. saya berterima kasih kepada bapak dan teman-teman bapak telah membantu saya untuk tetap mempertahankan rumah tangga ini"
"Ibu Indah. Semua ini bukan karena saya, namun karena keteguhan Ibu Indah sendiri yang mampu menghilangkan rasa ego, rasa kesal agar anak Ibu terus berkembang dengan adanya kasih sayang dari kedua orang tuanya.
"Biar bagaimanapun bapak yang selalu mempertanyakan mengenai keputusan saya setiap saya ingin melanjutkan permasalahan ini agar saya sadar bahwa Anak lebih penting mendapatkan kasih sayang dari kami"

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Rudi
Teen FictionSebuah novel yang menceritakan kisah cinta seorang lelaki. kisah cinta yang tumbuh di masa SMA hingga kuliah. Hingga dia harus memilih cinta mana yang menjadi akhir dari pencarian cintanya.