Part 3

234 8 1
                                    

"Kenapa kau tidak pernah ingin melihat-Ku, apa aku benar-benar tidak berarti untuk-Mu?"
~Permaisuri Psikopat

~Mayleen keluar dari paviliunnya diikuti Dayang Zhu dan beberapa Dayang di belakangnya.

Udara di sekitar istana sangat sejuk dan membuat Mayleen kagum tentang itu karena udara di istana sangat berbeda di kota modern yang penuh dengan polusi yang membuat udara tercemar.

Saat Mayleen ingin ke taman istana untuk jalan-jalan dia tanpa sengaja bertemu dengan Selir Agung Yue Yin.

"Heii kau wanita tak berguna, kau mau kemana tanpa menyapaku" Ucap Selir Agung Yue Yin.

"Siapa yang kau panggil wanita tak berguna?! " Ucap Mayleen.

"Siapa lagi kalau bukan kau, karena di istana ini hanya kau wanita yang tak berguna" Ucap Selir Agung Mengejek.

"Berani sekali seorang Selir rendahan seperti mu berkata seperti itu didepan ku" Ucap Mayleen.

"Kauu! Berani sekali mengataiku seperti itu" Ucap Selir Agung Yue Yin.

"Kau yang mulai duluan" Ucap Mayleen.

"Sejak kapang kau berani kepadaku!" Ucap Selir Agung Yue Yin.

"Sejak zaman nenek moyang, luh!" Ucap Mayleen.

"Berani sekali kau mengejekku, dasar permaisuri tak berguna!" Ucap Selir Agung Yue Yin dengan mengarahkan tangannya ingin memukul Mayleen, namun Mayleen berhasil menghentikannya.

"Kau mengira aku tidak berani kepadamu" Ucap Mayleen dan langsung memutar tangan Selir Agung Yue Yin.

Para Dayang dan Prajurit terkejut melihat Permaisuri Li Mei yang dirumorkan lemah mampu melakukan hal seperti itu. Bukan hanya mereka tetapi Selir Agung Yue Yin juga terkejut karena baru kali ini dia melihat Permaisuri Li Mei berani kepadanya.

"Sekali lagi kau berani mengatakan itu kepada ku, jangan harap kau bisa lolos dariku" Ucap Mayleen.

"Dayang Zhu, ayo lanjutkan perjalanan kita" Ucap Mayleen.

"B-baik Permaisuri" Ucap Dayang Zhu.

Dayang Zhu juga terkejut melihat kejadian yang baru terjadi di depan matanya itu karena Dayang Zhu yang selama ini selalu berada disisi Permaisuri Li Mei baru kali ini melihat Permaisurinya itu berani seperti tadi, tapi dia juga sangat bersyukur karena dengan begitu Permaisurinya itu tidak akan selalu di tindas lagi.

Mayleen dengan Dayang Zhu dan beberapa Dayang lainnya melanjutkan jalannya dan sampai di taman istana.

"Dayang Zhu, bagaimana dengan tadi aku terlihat keren bukan?" Ucap Mayleen.

"Benar, Permaisuri sangat terlihat hebat tadi" Ucap Dayang Zhu seakan mengerti apa yang dikatakan oleh Mayleen.

"Seharusnya aku sudah melakukan itu dari dulu" Ucap Mayleen.

"Hamba benar-benar kagum dengan apa yang tadi hamba lihat Permaisuri, seumur hidup hamba bersama Permaisuri, baru kali ini hamba melihat permaisuri seperti tadi" Ucap Dayang Zhu.

"Hahaha... Mulai dari sekarang kau akan sering melihat sifat baruku Dayang Zhu, sifat yang tidak dimiliki Permaisuri Li Mei yang dulu" Ucap Mayleen.

"Mohon maaf Permaisuri, tapi hamba tidak mengerti apa yang Permaisuri maksud" Ucap Dayang Zhu.

"Kau akan mengerti sendiri nantinya Dayang Zhu" Ucap Mayleen.

"Baiklah Permaisuri" Ucap Dayang Zhu.

*****

Di perjalanan kembali dari taman istana, pandangan Mayleen tanpa sengaja tertuju pada banyak Dayang yang menghiasi istana.

Permaisuri Psikopat🔥🔪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang