.

13 2 0
                                    

( Episode 4 )

Happy Reading!!!

Dia adalah Azhar. Pria dengan badan yang gagah, baik, tampan, tegas, dan penakut.

Ketua kelompok memperhatiakn anggotanya sambil menghitung jumlahnya.

" 1,2,3,4,5,6, ..., Ehh Bentar! Kok cuman 6 orang, kelompok kita kan jumlahnya 8 orang?! siapa lagi yang belum datang ini?!" Hitungnya.

Shinta langsung melihat daftar nama anggotannya,

" Dita ada, Oga dan Ogi juga ada, ...." Periksanya.

Ternyata anggota yang belum datang itu adalah Pras dan Amir.

Jam sudah menunjukkan pukul 7.50 mereka belum kunjung datang.

Sinta mulai khawatir dan gelisah, takutnya mereka ada apa-apa dijalan.

Tak lama kemudian semua Bus pariwisatanya berdatangan dengan jumlah yang tidak sedikit.

Dengan sekilas raut wajah mereka dihiasi dengan senyuman bahagia.

Dari jumlah Bus yang banyak itu, ada seseorang yang menyalip di samping bus itu menggunakan sepeda motor ninja berpakain rapi.

Orang tersebut adalah Amir. Anak dari tokoh masyarakat alim, dia juga rajin beribadah.

"Alhamdulillah," ucapnya. Tanya Sinta,

"Kalau boleh tahu, kamu yang namaya Amir kan?!"

"Iya kak," jawabnya dengan sopan.

"Oke, kenapa terlambat Amir?!" tanyanya. Respon Amir,

"Iya, tadi di jalan macet kak!" jawabnya dengan ramah.

Bus itu mulai mengarah ke pos kelompok masing-masing sesuai dengan arahan panitia.

Oke Next, ...

Siluet Diujung DermagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang