🍎Ch. 12🍎

312 23 0
                                    

Kolom buat hujat Author ( ̄ᴥ ̄)☞

.
.
.
.
Happy Reading Kawand>>

"Jadi, itu saja yang bapak sampaikan untuk materi terakhir semester ini, mulai Minggu depan Kalian akan memasuki jadwal kelas tambahan dan akan berlaku untuk semua murid tanpa terkecuali."
"Baiklah kalau begitu bapak akhiri sampai di sini, dan ingat langsung pulang ke rumah jangan mampir mampir, bapak permisi."

"BAIK PAKKK..."(all student)

Semua murid langsung bergegas membereskan alat tulis mereka dan segera meninggalkan kelas mereka.

Jimin berjalan melewati taman Sekolah, ia sengaja ingin lewat situ entah kenapa.

Saat melewati taman itu, ia jadi memandang kursi taman yang berada tak jauh dari posisinya, ia teringat saat itu,
Saat dimana dia mengetahui bahwa Seniornya yang sangat terkenal akan kelima pintu kulkasnya ternyata menyukainya sejak lama saat ia menjadi anak baru di sekolah ini,

Jimin tersenyum kecil, entah mengapa ia merasa senang mengetahui bahwa Seniornya itu menyukainya, padahal sudah jadi ikonnya, dia tak pernah memandang pria atau wanita yang menyatakan perasaan Padanya sebagai 'pria/wanita'
Dia selalu menganggap mereka sebagai Teman satu sekolah atau satu kelas saja.

Namun lain dengan seniornya yang satu ini
Entah mengapa iya seperti....
Hmmmm...
Tertarik (?)

Yahhhh tidak tahu pasti sih...

Setelah itu ia bergegas dari sana karena Appanya sudah menjemput di depan gerbang sekolah nya.


























































"Tuan Muda!!!"
"Hah..hah...maaf...tuan muda, ini sangat penting dan sangat mendadak!"

"Ada apa? Segeralah katakan intinya"

"Itu..itu ..Tuan Besar ...."

HAH!?
Ada apa pada ayahku!










"Barusan saya mendapat berita dari Mansion, bahwa Tuan Besar...........

Beliau telah...

Meninggal dunia."




"HAH!!!? AP-APA- MAKSUDMU!!?"
"BAGAIMANA BISA!!! HIKS... AYAH ...HIKS .."
"CEPAT SIAPKAN MOBIL!! DAN BERITAHU TEMAN TEMAN KU JUGA KEKASIHKU...HIKS ...DAN KUMOHON CEPATLAH...HIKS ....AKU INGIN MELIHAT AYAHHH...HIKS ..."























































Siang Hari yang begitu cerah..
Namun kini di sebuah makam sedang bersimbah air mata dan jeritan pilu menyedihkan, bahkan semut pun ikut berdesih...
Kematian seseorang telah ditentukan dan tak ada yang tau kapan kematian itu datang menjemput.

"Hiks....hiks ..hiks ..huhuhu .....hiks....heuks....aaaaa...ayahhhh...hiks ....ayahh...hiks....jangan...jangan . tinggalkan aku ...hiks ....ayahhhh ....hiks...aku ...tak percaya ayah pergi meninggalkan aku dan Ibu ..hisk.....huaaa...ayahhh.....hiks...."

Tangis pilunya membuat semua orang disekitarnya merasa iba..
Sungguh malang kasihan anak yang ditinggalkan ayah kesayangannya.

"Shh....sudah.. sudahlah kookie,...Ahjushi pasti akan tenang di alam sana, kita doakan saja agar Ahjushi bisa selalu tersenyum, kau jangan terus menangis... nanti Ahjushi juga ikut bersedih ya... Shhh..sudah..sudahh..cup cup.... tenanglah....aku bersamamu, dan juga yang lainnya...kami akan selalu bersama mu..."

𝐉𝐈𝐌𝐈𝐍𝐈𝐄 『𝐘𝐎𝐎𝐍𝐌𝐈𝐍 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang