Part 5; Rumah Baru.

326 44 0
                                    

Setelah kepergian Yoona dan Siwon, Taeyong langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur kamar barunya. Rumah yang dibelikan Donghae ini hanya satu lantai, mungkin para orang tua tahu jika Taeyong memiliki niat untuk mendorong Jaehyun dari lantai dua.

Oleh sebab itu mereka membeli rumah berlantai satu yang memiliki halaman luas bukan main, Taeyong jadi pusing apa ia yang harus membersihkannya setiap hari? Tidak-tidak, Jung Bangsat Jaehyun juga harus membantunya.

Rumah ini dalam keadaan bersih dan rapih ketika ia datang, ada pembantu rumah tangga dan beberapa pengurus kebun yang dibayar Siwon untuk mengurus halaman. Namun ketika sore, mereka akan kembali pulang.

"Yong, ngewe yuk!"

Suara yang amat familiar itu membuat Taeyong membuka mata, ia menatap tajam ketua branda gadungan yang tengah menatapnya dengan watados. Apa yang harus Taeyong lakukan untuk membakhluk biadab itu?

"Bejanda elah, aku laper." Jaehyun mendekat ke arah Taeyong yang kini mulai duduk.

"Terus urusannya sama aku apa?" tanya Taeyong kesal, padahal ia juga menahan lapar sedari tadi.

"Kamu kan istriku, tugas kamu apa?" 

"Aku gak bisa masak, kamu gofood aja sana." Taeyong mengatakan yang sebenarnya, ia memang tidak bisa memasak. Meskipun Irene pernah menyuruhnya belajar memasak, namun Taeyong terlalu malas.

"Ayok lah Yong, kan mulai sekarang aku yang nafkahin kamu. Sekarang juga kamu biarin aku ngerasain dilayanin pasangannya. Aku udah baik loh gak maksa kamu layanin aku di ranjang, padahalkan itu udah kewajiban kamu."

Srett

"Bacot!"

Meskipun mendapatkan timpukan di wajahnya, namun Jaehyun tak bisa menyembunyikan raut senang ketika akhirnya Taeyong bangkit menuju dapur. Namun detik berikutnya Jaehyun membola kaget ketika Taeyong memukul kompor menggunakan panci pink.

"Jae, kamu tau gak caranya ngidupin kompor?"

Jaehyun sweetdrop, ia kira hanya tidak bisa memasak, ternyata bahkan menyalakan kompor saja tidak tahu. Jika seperti ini bagaimana rasa masakannya?

"Yong, gak jadi deh. Aku tau kamu capek, jadi kita beli aja makan malemnya," katanya. Jaehyun hanya takut keracunan dan tidak bisa melancarkan aksinya nanti malam. Taeyong yang mendengar itu merasa lega dan senang. Ia kembali ke kamarnya dan Jaehyun.

Rumah ini hanya memiliki satu kamar, Yoona dan Irene benar-benar niat sekali untuk membuat Taeyong mati muda. Banyak ruangan di rumah ini, namun Yoona dan Irene mengalihfungsikan menjadi ruangan lain.

"Yong." Taeyong yang baru memejamkan matanya itu langsung membuka matanya lagi, ia menatap kesal ke arah Jaehyun yang saat ini duduk di lantai dengan wajah yang sulit didefinisikan.

"Apa lagi sih, kamu sama sekali gak bisa biarin aku tenang ya!" pekik Taeyong.

"Aku mau ngomong sesuatu," kata Jaehyun yang membuat Taeyong meradang kesal. Jika ingin berbicara ya katakan saja, tumben sekali menggunakan izin.

"APA?"

"Kamu tau kan, sepasang suami kalo udah nikah itu wajib ngejalanin kewajiban barunya."

Taeyong benar-benar muak, ia mengerti kemana arah pembicaraan Jaehyun yang tak jauh-jauh dari selangkangan. Menghela napas pelan, apa Taeyong harus melakukan itu dengan Jaehyun? Tapi ia belum siap.

"Aku ngerti mungkin kamu belum siap, tapi aku kan gak maksa kamu buat ngeue. Kamu bisa kok muasin aku pake cara lain, dijilat atau dikocok juga gak papa. Aku janji gak akan nyentuh bawah kamu tanpa izin kamu."

Melihat wajah mesum Jaehyun yang tampak lesu entah mengapa membuat Taeyong merasa kasihan. Tapi, bukankah ini memang tugasnya. Salahkan kemesuman Jaehyun yang membuat Taeyong kesal.

Taeyong menghela napas sekali lagi, ia mengangguk yang membuat Jaehyun langsung melompat kegirangan seperti anak kecil yang diberikan mainan. Entah mengapa pemandangan ini membuatnya tersenyum tipis tanpa sadar.

"Makasih Yong."

Taeyong belum sempat membalas ucapan itu ketika dengan tiba-tiba Jaehyun melompat ke atas kasur dan membuka bajunya. Masih mencerna keadaan, Taeyong kembali tersentak ketika benda basah yang memiliki permukaan kasar menyapu niple nude itu.

"Ah! Jaeh lepasin, perjanjiannya kan aku yang muasin kamu." Taeyong panik dan menarik kepala Jaehyun dari atas dadanya, namun Jaehyun sama sekali tak terganggu.

"Tapi kan aku bilangnya gak akan nyentuh bagian bawah tanpa seizin kamu, kalo yang ini kan gak papa. Kamu bisa muasin aku nanti kok, sekarang biarin aku nikmatin kamu."

Kepala Taeyong mendadak pening, gelayar aneh memenuhi perutnya yang seperti dipenuhi ribuan kupu-kupu. Tanpa sadar kepalanya mendongak dengan mata terpejam. Sapuan lidah Jaehyun terasa begitu nikmat.

"Ah~ sakit goblok!" pekik Taeyoong ketika Jaehyun dengan sengaja menggigitnya. Pemuda itu meminta maaf yang membuat rongga mulutnya bergetar. Membawa sensasi tersendiri untuk Taeyong.

Ting Tong.

"Jaeh udah, Gofood." 

Taeyong terengah karena Jaehyun yang terus menghisap niple nya tanpa henti, bahkan tonjolan kecil itu kini terlihat membengkak yang membuat kadar keseksiannya semakin bertambah. Jaehyun terpaksa berhenti dan turun bersama Taeyong untuk makan malam.

"Yong, entar malem--"

"Gak ada!" potong Taeyong ketika melihat Jaehyun yang mulai berbicara tentang hal mesum padanya. Mengapa Taeyong tahu? Lihat saja mata Jaehyun yang tidak lepas dari pahanya yang memang tidak tertutup sempurna.

"Tapi kan Yong--"

"Diem, duduk, makan." Taeyong berujar penuh penekanan yang membuat Jaehyun mengangkat salah satu alisnya. Pemuda itu menjilat ludahnya sendiri saat memperhatikan cara Taeyong makan yang menurutnya sangat seksi.

"Jae, aku bener-bener gak tau apa yang ada di otak kamu ya. Bisa gak sih idup damai bentar aja, kalo kamu mau mesum cari orang lain. Aku gak mau, kita nikah atas dasar perjodohan kalo kamu lupa, aku gak suka kamu, dan kamu juga gak suka aku. Gimana kalo kita buat kesepakatan aja?" ujar Taeyong membuat raut wajah Jaehyun menjadi datar. Ia menaruh sendok dan garpu ke atas piringnya.

"Kamu gak bisa ngejudge aku gitu aja. Emang nya kamu tau perasaan aku buat kamu itu gimana? Dan untuk kesepakatan yang barusan kamu omongin, kamu mau ngomong jalanin hidup masing-masing seolah kaya orang asing dan gak boleh ikut campur masalah satu sama lain?" ujar Jaehyun yang dilanjutkan dengan kekehannya.

"Yong, ini hidup, bukan kaya cerita nopel atau pilem sinetron ikan terbang. Kamu gak perlu ngingetin aku kalo kita nikah atas dasar perjodohan. Tapi emang gak bisa ya sesuatu yang berasal dari paksaan berakhir baik?" lanjutnya yang membuat Taeyong terdiam. Jaehyun menghela napas dan bangkit.

"Kalo kamu gak suka sama sikap aku yang ini, aku terima. Aku bakal coba berubah Yong, jadi suami yang baik buat kamu."

Setelah mengatakan kalimat itu, Jaehyun meninggalkan meja makan yang kini hanya tersisa Taeyong. Pemuda manis itu mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya menghela napas dan mengedarkan pandang ke sekitar.

"Kok merinding ya? Jangan-jangan Jaehyun kerasukan."




_____

TBC


Suamiku Jung Bangsaat JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang