Kedatangan yang kedua kali

792 60 14
                                    

<¤¤>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

<¤¤>

Malam kedua. Calon suami Yeri kembali mendatangi rumah peninggalan mendiang ibu Jina. Di meja makan, terlihat Jimin dan Yeri asik berbincang bahkan tak jarang keduanya terkekeh entah apa yang dibahas.

Sementara Jina hanya diam tanpa ada niatan ikut nimbrung. Fokus menyantap masakan Yeri.

Tatapan Jimin kini beralih pada Jina. Kemudian bertanya, “Jina sekarang bekerja di perusahaan mana?”

“Dia bekerja di sebuah restaurant.” Yeri lah yang menyahut.

“Sudah punya kekasih?”

Pertanyaan Jimin yang tiba-tiba mengarah pada kehidupan pribadi Jina akhirnya membuat Jina mengangkat wajah, melihat calon ahjussi nya itu yang kini menatapnya.

“Tentu saja sudah.” Lagi-lagi Yeri lah yang menyahut. “Bahkan sebentar lagi mereka akan menikah ... benar begitu, kan Jina?”

Menjawab dengan anggukan, lantas Jina buru-buru menghabiskan sisa makanan yang ada di piring.

Sebenarnya tadi Jina menolak untuk makan malam bersama. Namun Yeri mendesak, memaksanya untuk ikut bergabung.

“Kalau aku boleh tahu, umurmu berapa sekarang?” pertanyaan Jimin yang kesekian kalinya.

“Pentingkah Tuan tahu berapa umurku?” Jina kini menatap Jimin dengan mimik wajah datar.

Sementara Jimin hanya menyungging senyum. Berbeda lagi dengan Yeri yang melihat Jina seolah meminta agar jauh lebih sopan lagi terhadap calon suaminya.

“Maaf jika pertanyaan ku membuatmu tidak nyaman. Tapi maksudku sebenarnya adalah, hanya ingin memastikan saja, siapa tahu aku bisa memasukkan mu ke sebuah perusahaan,” alibinya.

“Terima kasih sarannya. Tapi aku sama sekali tidak tertarik bekerja di perusahaan manapun,” balas Jina agak ketus.

Sontak saja hal itu membuat Jimin tertegun. Memainkan lidah di dalam mulut, kemudian Jimin menatap Jina lagi dengan tatapan penuh arti.

Usai makan malam. Jimin pamit dan tak lupa Yeri mengantarnya sampai ke depan teras sembari bergelayut manja di lengan pria berusia 38thn itu.

"Serius tidak ingin menginap, saja? Ini sudah sangat larut,” kata Yeri.

“Tadinya aku ingin menginap, tapi ...” Tatapan Jimin sebentar menilik Jina yang berdiri di ambang pintu. “Tapi kan sebentar lagi kita akan menikah, sabar ya,” lanjutnya.

Charming young girl (M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang