Setelah mengantarkan Vanilla, bukannya pergi ke kantor, Zack malah pergi ke apartement yang dulunya selalu di tempati oleh Flores.
Zack ingin memberikan peringatan kepada Flores untuk menghentikan segala tingkah gila nya.
Zack menatap seisi apartement.
Tidak ada tanda-tanda keberadaan Flores.
Zack berjalan mendekati meja yang terdapat sebuah kertas di atasnya.
'Aku akan menemui mu kembali, nanti. Saat waktunya tepat.'
Zack meremas kertas itu dan melemparnya ke sembarang arah.
"Sialan!! Setidak nya, jangan mengganggu rumah tangga ku jika kau ingin pergi, Flores." monolog Zack dengan nada marah nya.
Zack mengeluarkan hand phone nya dan menghubungi seseorang.
"Hallo Kai? Bisakah kita bertemu?"
🌸🌸🌸
Zack kini tengah duduk bersama dengan seorang pria.
"Sudah lama tidak bertemu dengan mu, Zack. Kau masih menawan seperti dulu." puji Kai.
Zack terkekeh kecil.
Kai dan Zack berteman saat mereka sekolah dahulu, mereka juga melakukan les yang sama membuat keduanya semakin dekat.
Namun mereka terpisah saat memasuki Universitas.
"Ada apa, Zack? Sepertinya ada hal serius yang membuat mu menemui ku."
Zack kembali menetral kan mimik wajah nya dan berdehem sesaat.
"Seseorang mengirimkan teror pada keluarga ku."
Kai mengernyitkan keningnya, "teror?" ulang Kai yang di balas anggukan oleh Zack.
"Apakah kau sudah melaporkan nya pada polisi?" tanya Kai.
Zack menghela nafasnya, "aku tidak percaya pada mereka, Kai."
Kai terkekeh pelan, "aku adalah seorang detektif. Tentu saja aku bekerja sama dengan polisi untuk menyelidiki sebuah kasus. Kau akan kesulitan jika hanya meminta pertolongan padaku, terlebih, aku tidak akan mendapatkan izin dari pihak kantor untuk menyelidiki."
"Itu lah sebab nya aku meminta pertolongan padamu, Kai. Jika aku sudah membicarakan nya dengan mu, dan yang menangani kasus ku adalah dirimu, aku akan merasa tenang."
Kai mengangguk mengerti, "baiklah. Aku akan mulai membuat laporan setelah pulang dari sini. Kau bisa datang ke kantor polisi besok untuk menyetujui laporan."
Zack mengangguk mengerti.
"Kembali lagi, teror macam apa yang kau dapatkan?"
Zack membuka tas nya dan mengeluarkan dua lembar foto.
Foto pertama adalah foto bangkai burung di dalam kotak dan foto yang kedua adalah foto pecahan kaca di dapur.
"Dua teror itu datang sekaligus tadi pagi. Aku mendapatkan paket itu dan membuka nya di dalam mobil. Saat mengetahui isi nya, aku dengan cepat kembali ke rumah untuk melihat keadaan istri ku, dan benar, dia sudah terluka karena menginjak serpihan kaca yang entah siapa pelaku nya."
"Apa kau mencurigai seseorang?" tanya Zack sambil melihat kedua foto tersebut.
"Flores."
"Siapa dia?"
Zack menghela nafasnya, mau tidak mau, dirinya harus menceritakan tentang hubungan gelap nya bersama dengan Flores kepada Kai.
🌸🌸🌸
Vanilla melayangkan senyuman manis nya saat mendengar pintu kamar yang terbuka.
Zack yang baru memasuki kamar, terlihat kaget saat melihat Vanilla yang tengah duduk di atas ranjang.
"Kenapa kau belum tidur? Ini sudah malam, Vanilla."
"Entahlah, aku ingin menunggu mu dan tidur bersama mu."
Sebuah senyum terbit di wajah Zack, "apakah itu permintaan bayi kita? Atau ibu nya?" tanya Zack dengan nada menggoda.
Vanilla terlihat gugup dengan pertanyaan yang di layangkan oleh Zack, "te--tentu saja permintaan bayi kita!"
Zack terkekeh pelan.
Zack berjalan mendekati Vanilla. Tangannya terangkat untuk menarik tubuh Vanilla kedalam pelukannya.
"Aku akan membersihkan tubuh ku, dan kita akan istirahat. Tunggu disini, okay?"
Vanilla mengangguk patuh.
Zack mengelus wajah Vanilla pelan sebelum pergi meninggalkan Vanilla.
•••
Vanilla dan Zack kini sudah berada di atas ranjang dengan posisi yang saling berpelukan.
Tangan Zack tak berhenti mengusap rambut hitam Vanilla agar membuat Vanilla cepat tidur.
"Zack?"
"Hm?"
"Aku ingin melakukan operasi untuk mataku."
Zack membenarkan posisi nya agar dirinya bisa melihat wajah Vanilla dengan jelas, "mengapa sangat tiba-tiba?" tanya Zack.
"Aku ingin bisa melihat dengan jelas saat bayi kita lahir. Aku ingin melihat setiap cela tubuh nya dan mengingat nya sepanjang hidup ku."
Zack tersenyum. Tangannya kembali terangkat untuk mengusap wajah Vanilla, "kita akan membicarakannya kepada Dr. Sandra, dan jika di perbolehkan, aku akan mencari pendonor mata untuk mu."
Vanilla ikut tersenyum dan mengeratkan pelukannya pada Zack, "terimakasih banyak, Zack."
KAMU SEDANG MEMBACA
( not ) One Love 21+
Romance{ ON GOING } Vanilla, wanita dengan wajah semanis namanya itu banyak di kagumi oleh orang-orang, orang-orang akan mengaguminya sebelum tahu jika wanita itu buta. Suatu tragedi membuat Vanilla kehilangan penglihatannya beserta dengan kehilangan sosok...