Jujurly, ini first time banget aku nulis disinii. Rada deg degan si, tp mencoba buat beraniin dirii. Jadi, kalo misal ada salah kata, tanda baca, ato yang lain, kalian bisa koreksi aku yaa.
//HAPPY READING//
-
-
-
"Makasi buat lo yg pernah jadi bagian hidup gue, berkat lo impian gue tercapai,"
-Richel.
Kini ku tak lagi dengannya
Sudah tak ada lagi rasa
Antara aku dengan dia
Siapkah kau bertahta di hatiku, adinda?Karena ini saat yang tepat untuk singgah dihatiku
Namun siapkah kau 'tuk jatuh cinta lagi?Begitu penggalan lirik yang ia dengarkan, gadis berusia 19 tahun yang menjadi mahasiswa Universitas Airlangga fakultas psikologi sedang duduk dibawah mentari pagi. Dengan kesibukannya, mengerjakan tugas kuliah sambil menunggu temannya.
"Ckkkk, ghiza mana si," Ia mendengus
kesal. Setengah jam lebih ia telah menunggu temannya, tapi orang yang ditunggu tak kunjung datang. Ia mencoba menelponnya."Halo, kenapa, chel?"
"Masi sempetnya lo tanya kenapa?! Lo ngampus kan?"
"Iyaaa, gue ngampus kokk. Tadi Dena rewel, jadi suruh ngurus dulu sm mama,"
"Yaudah, cepet. Gue tunggu,"
"Iya iya, ini dijalan. Gue matiin, bye. See u,"
Tutttt
Tugas yang ia kerjakan sudah beres dan saat ini, Richel merasa jenuh. Meng scrol semua aplikasi yang ada di handphone sudah Richel lakukan, hingga ia terfokus pada postingan akun instagram tersebut.
Adnan masi inget gue ngga ya? Batinnya.
Adnan Ghifar Nugraha, teman akrab sekaligus mantan di masa putih abu-abunya. Kenangan bersama Adnan tiba-tiba terputar hebat di pikiran Richel. Sudah beberapa kali ia mencoba untuk melupakan Adnan, tetapi hasilnya, nihil. Semakin Richel melupakannya, semakin ia mengingatnya.
"Gue pasti bisa," ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri.
●●●●
"Ghiza, pulang ngampus temenin gue beli buku ya," tanya Richel. Mengingat tugas kuliah yang membuatnya membeli buku baru."Buku lagi? Bukannya baru minggu kemaren lo beli?"
"Iya, dan sekarang gue butuh buku lagi. Ya, gimana, buat tugas kuliah."
"Dosen lo tuh, bener bener dah. Mau ngajar, apa mlorotin duit muridnya," kata Ghiza sedikit kesal.
Ini dia salah satu ciri dari Ghiza Putri Mahendra. Susah sekali mengontrol emosinya. Sudah beberapa kali Richel ingatkan, mulai dari masa putih abu abu hingga menjadi mahasiswa tetap saja. Mungkin, itu sifat yang nempel sejak ia lahir, pikir Richel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You, past [ o n g o i n g ]
Fanfiction"Gue mau kita putus." Kalimat itu diucapkan dengan nada sangat rendah oleh Richel. Nada yang mengartikan bahwa dia sangat kecewa terhadap hubungannya itu. "Maksud kamu?" "Gue udah capek sama semua sikap lo. Perlakuan lo yang selalu nge treat gue li...