HAPPY READING
•
•
•
Jangan lupa vote & komen
•
•
•"ANJING MATA LO BUTA YA!"Bentak Syafira kepada seorang pemuda yang sedang menahan perih di tangannya yang terkena kuah panas milik perempuan itu.
Suara Syafira menarik perhatian semua siswa yang sedang berada di kantin,termasuk geng Cerberus yang duduk tidak jauh dari suara gaduh itu,banyak dari mereka yang penasaran dengan siapa yang berani mencari gara gara dengan Syafira.
"SELAIN BUTA,LO JUGA GAK PUNYA MULUT YA!"Syafira mencengkram kuat dagu pemuda itu.
"Anjirr,si Fira kagak sakit apa tenggorokannya teriak teriak begitu,"celetuk Nevan sambil menyuapkan bakso kemulutnya.
"Tau tuh,mana suaranya cempreng lagi"timpal Givan.Alden Gavin hanya diam.Keduanya tampak acuh,namun berbeda dengan Devano,ia seperti mengenal siapa pemuda itu melihat dari proposi tubuhnya.
"JAWABBB!!"Pemuda itu hanya diam,tangannya benar benar merasa perih,lagi pula itu bukan salahnya.Perempuan itu yang menabraknya terlebih dahulu.Dan bagaimana ia menjawabnya kalau ia mencengkram dagunya sangat kuat hingga ia kesulitan bicara.
Beberapa saat yang lalu
Sean terdiam di depan kaca,bersyukurlah tidak ada satupun orang didalam kamar mandi karena jam pelajaran sudah berlangsung.Ia baru saja selesai membersihkan diri.
Setidaknya badannya sudah tidak berbau lagi akibat air kotor yang menumpahinya,poni yang biasa menutupi sebagian wajahnya kini tidak lagi,terlihat jelas rupa Sean yang sangat berbeda dengan biasanya.Tidak ada satupun yang tau seperti apa Sean yang selama ini ia sembunyikan.
"Sialan,mata gue perih bgt!"Sean mengamati matanya yang memerah akibat terkena air kotor,sepertinya mata indahnya mengalami iritasi,ia tidak bisa menggunakan kontak lensa yang biasa ia gunakan untuk menutupi iris matanya yang asli.Sean memiliki warna mata yang unik,yaitu berwarna hazel,warna yang cukup langka.
"Untuk sementara ini gue gak bisa pakai soflen."Sean menyugar surai hitamnya,ia hanya bisa menghela napas untuk mengurai rasa pusing di kepalanya.
Sean mengambil kacamata miliknya,tanpa sengaja matanya menangkap jaket milik Devano yang dipinjamkan padanya.
Sean memang tidak pernah berinteraksi dengan Devano disekolah selama ini namun ia sangat tau bagaiman tabiat Devano yang sulit didekati apa yang akan lainnya pikirkan saat mereka tau Devano meminjamkan jaketnya pada siswa yang notabene nya seorang Nerd yang dikucilkan.
"Bodo amatlahh."Lagi lagi pemuda itu menghela napas saat menyadari penampilannya,ia harus mengembalikan penampilannya seperti sedia kala.Tidak lupa menurunkan poni panjangnya guna menutupi mata miliknya.
Ia mengambil sesuatu didalam saku celananya,bersyukurlah ia membawanya hari ini.Ia memoleskannya kewajah,leher lalu kedua tangannya hanya sampai lengannya saja,Sean tidak pernah melepas almamater seragam miliknya begitupula seragam yang lain ia akan selalu mengenakan seragam berlengan panjang untuk menutupi warna kulitnya.
"Perfect,"seru Sean setelah memastikan penampilannya yang terlihat menyakinkan tidak lupa kacamata miliknya.
"Kruyukkkk....."Sean mengusap perutnya,ia benar benar merasa lapar namun kepalanya semakin terasa sakit sepertinya ia harus ke UKS terlebih dahulu.

KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE Or SEAN(Revisi Dulu)
Dla nastolatków{Alangkah Senangnya jika sebelum baca follow dulu} Prince Or Sean pindah kesini ya akunya ilang soalnya Hanya cerita tentang Prince yang selalu berpikir bahwa ia dibuang oleh keluarganya. Dan Sean yang menginginkan kehidupan yang damai. *Dilarang pl...