Chapter 18

885 101 25
                                    

HAPPY READING



Jangan lupa vote & komen



Typo Bertebaran

'

Pip'

Pintu itu terbuka,hanya ada kegelapan yang menyambutnya.Pandangannya beralih pada gundukan selimut,menatap pemuda mungil yang meringkuk seperti bayi.Langkahnya begitu tenang agar tidak membangunkan pemuda yang berstatus sebagai adik bungsunya.

Ia mengusap rambut legam sosok itu,sorot matanya kembali meredup.Perasaan bersalah kembali menyeruak,ia mengamati wajah adiknya,terlihat begitu damai dalam tidurnya.Benar itu adiknya meski wajahnya telah berubah Saga langsung mengenalinya.Firasat seorang kakak.Jantungnya berdebar kencang sejak tadi.

Saga yang kala itu mendengar jika adiknya telah ditemukan langsung buru-buru kembali mengabaikan rapat penting yang seharusnya ia hadiri di negara seberang.Baginya tidak ada yang lebih penting dari adiknya.

Dalam kepalanya sudah banyak rangkaian kata yang ingin Saga sampaikan kala bertemu dengan sang adik nyatanya tak ada kata yang terucap,Saga hanya diam mengamati wajahnya yang terlelap.

"Cantik."Meski dalam kegelapan Saga dapat melihat dengan jelas wajah Adiknya,mata kelamnya mengamati setiap jengkal wajahnya,jarinya beralih ke pipi sang adik.

"Bahkan lemak bayinya pun masih ada."
Saat tengah asik menatap wajah sang asik,tubuhnya tiba-tiba menegang kala melihat tubuh adiknya yang bergerak tidak nyaman,tangan kecilnya bergerak mencari sesuatu untuk dipeluk,hingga Saga merasakan tangan-tangan kecil yang memeluk pinggangnya,bahkan kepala adiknya sudah berpindah ke pangkuannya.Sudut bibirnya terangkat melihat adiknya mendusel ke perut Saga sepertinya adiknya tengah mencari posisi nyaman untuk melanjutkan tidurnya.

"Maaf dan terima kasih karena sudah kembali,selamat malam baby Prince."bisik Saga lembut,ia mengecup kening adiknya dengan hati-hati.Tanpa sadar Sean tersenyum dalam tidurnya.

***

"Hah..."Entah sudah berapa kali dirinya menghela napas.Sejak tadi ia hanya duduk diam di tepi ranjang.Iris hazelnya melirik kearah jam dinding yang sudah menunjukan pukul 10.Ia bangun saat matahari telah menampakaan dirinya.Tapi anehnya tidak ada yang datang membangunkannya.

Semalam ia tertidur dengan begitu lelap berbeda dengan malam-malam sebelumnya,ditambah lagi ia terbangun dengan perasaan yang lebih ringan.Bisa dibilang tidurnya malam ini adalah yang paling berkualitas.

Sean bangun dari duduknya ia berjalan menuju cermin,menatap tampilannya kini ia tengah dilanda kebingungan.Apa yang harus ia lakukan sekarang.Sean mengambil sebuah tub berisi cream yang biasa ia gunakan.

Kemarin saat dibawa ke kediaman keluarganya Sean masih berpenampilan seorang bocah cupu dengan kacamata bulat dan kulit kusamnya tapi tadi pagi saat ia tengah membersihkan diri Sean tersadar jika itu bukanlah dirinya yang sebenarnya.Bisa dibilang sejak menginjakan kakinya disini Sean belum mandi.Pantas saja ia bangun dengan keadaan tubuh yang gatal bahkan terlihat beberapa ruam merah di tubuhnya maklum ia memiliki kulit yang sedikit sensitif.

Apa ia harus menunjukan jati dirinya yang sebenarnya atau tetap menjadi sosoknya selama dua tahun ini.

"Sean atau Prince?"tanyanya pada dirinya sendiri.Sekali lagi ia menatap dirinya di cermin.

***

"Mas gak kerja hari ini?"

"Hmm kenapa kamu gak suka aku dirumah?"tanya Daniel ia menutup laptop yang sedari tadi menyita perhatiannya.Ia menatap Agatha yang terlihat berbeda dari hari-hari sebelumnya,wajah perempuan itu terlihat lebih cerah dan fresh,bibirnya tak henti-henti merekah,bahkan sejak pagi Agahta begitu sibuk di dapur membuat banyak cemilan berbau cokelat dan mint choco.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PRINCE Or SEAN(Revisi Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang