Gelap ... Tenang ... Dan ... Nyaman ...
Apakah ini yang selama ini dia mau? Apakah ke sendirian seperti ini yang dia inginkan?
Bukan, dia salah ... Ternyata semua hal yang di lakukannya di masa lalu adalah kesalahan terbesar nya yang pernah dia buat.
Berteriak layaknya anak kecil yang merengek ke arah semua teman dan sahabat, juga bawahannya. Apakah dia cocok sebagai pemimpin dengan sikap yang kekanak Kanakan seperti itu.
Krakk ...
Dengan merasakan kehadiran seseorang yang datang, mata nya terbuka memperlihatkan Iris emas nya yang sangat indah.
Ia melihat seorang gadis dengan rambut pirang yang memunggunginya, penampilannya sangat berantakan. Ketika gadis itu hendak berbalik arah kepadanya, Rimuru yang telah terbangun dari tidur abadi nya. Menghilang dari sana membuat gadis yang tengah berdiri itu membelalakkan matanya karena kaget sekaligus takut.
"Siapa kau?"
Ia berbicara dengan nada yang biasa, namun si pendengar merasakan ancaman yang sangat nyata. Keringat mengucur dari kepala nya yang pucat. Perasaan menakutkan yang pertama kali ia rasakan semasa hidupnya.
Hingga sosok gadis yang panik itu perlahan berbalik melihat Rimuru yang tengah berada di belakangnya, menatapnya dengan seksama. Tanpa emosi, bagaikan kekosongan yang tiada batasnya.
"Dimana ini?"
Gadis itu menjadi bingung dengan perkataan Rimuru. Rimuru melihat ke sekitar meyakinkan bahwa ini adalah rumah pribadinya yang berada di atas gunung, namun kenapa tempat ini sangat kumuh bagaikan sudah termakan waktu yang sangat lama.
"Apa yang terjadi dengan tempat ini?"
Lagi lagi Rimuru bertanya kepada dirinya sendiri, tak menghiraukan keberadaan gadis yang ada di depannya. Ia memandang ke sekitar arah ruangan yang sudah termakan oleh usia.
"P-permisi ... Apakah kau baik baik saja?"
Rimuru menatap gadis yang berbicara itu dengan mengangkat alisnya tidak mengerti, kenapa? Bahasa yang dia gunakan jelas terlihat sangat asing untuk telinganya. Gadis itu pun kebingungan dengan bahasa yang si gunakan oleh Rimuru, itu seperti bahasa kuno.
Rimuru menatap lekat ke arah gadis itu seolah sedang menganalisanya.
"Kenapa kau bisa ada di sini?"
Perkataan yang di keluarkan oleh Rimuru kini satu bahasa dengan yang si gadis gunakan. Rimuru terlihat waspada karena yang dirinya tau, dia telah memasang barier yang sangat kuat. Yang bahkan Guy Crimson atau pun Milim tidak akan pernah bisa menghancurkannya, namun kenapa gadis ini bisa masuk ke dalam penghalangnya.
"A-aku ... Aku tidak sengaja menemukan tempat ini ... Ketika melarikan diri dari kerajaan para prajurit ..." Dengan gugup dan ketakutan, ia menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Rimuru mengecek kembali ke arah sekitar, penghalangnya telah tiada. Tidak ada tanda tanda kebohongan yang di ucapkan gadis tersebut.
"Huh!? Tidak mungkin !!"
Gadis yang berada di depan Rimuru tidak tampak kebingungan dengan raut wajah Rimuru yang menegang.
Ketika Rimuru mendeteksi dunia luar, dia tidak bisa merasakan keberadaan Tempest sama sekali.
Ciel yang mengetahui kekhawatiran tuannya pun akhirnya membuka suara. Dunia kini telah berubah, banyak kejadian dashyat yang menimpa dunia ini. Salah satunya adalah Evolusi. Dunia mengalami Evolusi yang sangat signifikan, menyebabkan banyak nya bencana alam yang terjadi. Membuat dunia ini luluh lantah dan memuat ulang ke peradaban yang lebih baik setelah miliyaran tahun terlewati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kota Yang Hilang.
FantasíaKelelahan karena kehidupan nya yang abadi, Rimuru memutuskan untuk menjalani tidur panjang agar menjernihkannya pikirannya. Hingga miliyaran tahun terlewati dan dunia luar jauh berbeda dari sebelumnya.