Masa penilaian akhir semester tentu saja adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh beberapa siswa ambisius, mereka sudah menunggu 2 semester untuk saat ini.
Namun bagi Jaehyun dan teman-temanya, waktu PAS sama saja dengan pengambilan nilai pada hari -hari sebelumnya.
Hanya menyilangi beberapa lembar soal dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tertera di lembar soal lalu menjawabnya di lembar jawab. Cukup mudah untuk dilakukan bukan?
Hal wajib yang harus selalu ada ketika ujian seperti ini bagi Jaehyun adalah permen. Apapun merek dan rasanya, yang terpenting dia memiliki permen saat ujian nanti.
Pemuda itu bahkan sudah membeli permen yang hampir memenuhi dua kantung celananya. Setelah selesai dengan urusan perpermenanya, Jaehyun menuju ke ruang ujianya. Dia berada di ruang 12 ngomong-ngomong.
Di sana sudah berjejer puluhan siswa yang duduk di depan kelas dengan buku di pangkuan mereka.
Jaehyun? dia bahkan tidak membawa tas sekolah. Hanya selembar kartu ujian dan satu buah bolpoin, menurutnya itu sudah lebih dari cukup.
Langkah tegap pria itu berjalan menuju beberapa siswa yang tengah bermain game di depan pintu ruangan. Tanpa bertanya pun, kalian pasti sudah tau bahwa itu teman-temab Jaehyun.
"Ini kapan masuk dah?" tanya Mingyu, masih fokus pada layar ponselnya.
"beberapa menit la-
"Ding ~ Dong ~ Penilaian Akhir Tahun akan segera dimulai, harap semua peserta ujian memasuki ruangan."
-sekarang deng," lanjut Eunwoo.
"Balik ke ruangan lu semua," usir Jaehyun, kecuali Mingyu dan Dokyeom tentu saja. Karena kedua pria itu satu ruangan dengan Jaehyun.
Untuk beberapa menit pertama mereka menunggu para pengawas yang membawa kunci ruangan, di ikuti para siswa yang memasuki ruangan setelah para pengawas memasuki ruangan.
Jaehyun langsung mendudukan dirinya di mejanya, tentu saja karena dirinya tidak membawa tas.
Untuk yang lain, tas mereka diletakan di depan kelas, di bawah papan tulis.
Jaehyun melirik sosok adik kelas yang mendudukan diri di sebelahnya.
Lumayan tampan, batin Jaehyun.
Pemuda itu memiliki kulit yang putih bersih, rahang tegas, dan mata yang tajam. Jangan lupakan otot-otot yang menyembul dibalik lengan kekarnya.
"Baiklah, kalian bisa mengeluarkan kartu ujian kalian dan saya akan membacakan peraturan-peraturan yang tidak boleh kalian langgar selama mengikuti Penilaian Akhir Semester," jelas Bu Tiffany sebagai pengawas ruangan mereka hari ini.
Cukup lama Bu Tiffany menjelaskan berbagai peraturan saat PAS dan Jaehyun hanya mampu menangkap beberapa. Toh, dirinya juga tidak terlalu peduli dengan PAS kali ini.
"Kak, lu faham itu guru ngomongin apaan?" tanya adik kelas di samping Jaehyun tiba-tiba.
Jaehyun melirik pemuda disampingnya sekilas, lalu menggeleng sesaat. "Kga, biarin aje. Mending lu makan permen. Noh, di laci gua, tinggal ambil," tawar Jaehyun menunjuk permen di lacinya.
Jeno, pemuda disamping Jaehyun itu mengangguk lalu mengamabil permen yang Jaehyun tawarkan.
Menit demi menit berlalu setelah ujian dimulai. Jaehyun bahkan sudah menyelesaikan jawabanya pada menit ke 50, sedangkan waktu ujian mereka adalah 120 menit. Masih ada 70 menit tersisa dan Jaehyun tidak tau harus melakukan apa.
Mengecek kembali jawaban pun percuma, dirinya tidak faham isi soal yang gurunya berikan. Dirinya hanya menjawab sesuai jawaban dari Google.
Fyi, ujian di sekolah ini menggunakan sistem Google Form, dan menggunakan lembar kertas untuk beberapa matpel tertentu.
KAMU SEDANG MEMBACA
a cup of oreo [nohyun/end.]
Teen FictionTentang dua bungkus Oreo yang mampu membuat Jaehyun dilanda dilema. Short story Jeno ¡! TOP Jaehyun ¡! BOT