12

33 1 0
                                    


Seperti perjanjian aku ke sungai sumida walaupun telat 15 menit dan udaranya sudah minus sepertinya.

(Fyi: sekolahnya udah libur akhir tahun ya)

"Gomen aku telat" aku melihat Okazaki duduk dipinggiran sungai dan setelah mendengar suaraku dia berbalik.

"Ah tidak apa-apa aku juga baru sampai beberapa menit lalu" aku tau dia bohong, jika iya mungkin kita bakal bertemu dijalan Karena jalan rumahku dengan Okazaki satu arah.

(Plis aku mikir kenapa ngk ketemu dirumah salah satu aja atau saling jemput, kalo ada yang susah kenapa cari yang mudah)

"Begitu ya syukurlah kalau begitu" aku memutuskan duduk disampingnya dan menatap sungai.

"Hari ini udaranya dingin ya" aku menoleh ke arah Okazaki dan ternyata dai juga menatapku

Jujur aku malu saat harus bertatap-tatapan lama dengannya.

.
.
.
.
.
.
.

"Aku ingin berbicara tapi aku tidak menjamin ini membuat enak suasana" Okazaki menggeser tubuhnya dan mengarahkannya tubuhnya menghadap ke arahku sepenuhnya

Disungai sangat sepi hari ini jadi aku tidak terlalu malu atau sejenisnya.

"Y/n" Okazaki tiba-tiba memegang tanganku dan? Dia memanggil nama depanku??

"H-haik?" Jujur aku sudah sedikit menebak apa yang akan terjadi setelah ini.

"Aku menyukaimu" benar dugaanku, Okazaki menembakku aku merasa wajahku merah karena malu.

"Kamu tidak perlu menjawab sekarang kok, aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku pad. . . .

"Watashi mo" sebelum Okazaki berbicara aku sudah memotong pembicaraannya.

Jujur aku tidak percaya dengan apa yang dia bicarakan tadi, orang yang selama ini aku kusukai menyukaiku juga

Okazaki masih melongo dengan jawabanku, tapi setelahnya dia langsung memelukku dengan erat
Aku membalas pelukannya juga.

"Aku tidak bermimpi kan? Ini serius kan? Ne jawab????" Berbagai pertanyaan diajukan Okazaki dan itu membuatku aku tertawa dengan sikapnya.

"Iya Ryota" untuk pertama kalinya aku memanggil nama depannya, dia menganga lebar dan aku tertawa lagi dengan ekspresi wajahnya.

"Arigatou" sekali lagi Ryota memeluku .

Aku sudah pernah merasakan perasaan ini sebelumnya. . .

.

.

.

.

.

Saat aku menerima ucapan perasaan dari Takuya beberapa tahun lalu

Hari itu adalah hari yang paling bahagia menurutku

Tapi

.

.

.

.

.

.

.

Takuya meninggalkanku dan membuatku sangat sedih sangat sangat sedih

Apakah hal itu akan terjadi padaku lagi?

Bukankah sekali sudah cukup?

Aku malas merasakannya

Tapi hati dan pikiranku tidak bisa aku kontrol, aku terlanjur menyukai pria didepanku ini

Sangat

Sangat mencintainya.

Anime x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang