Di pagi hari, Bryan pun terbangun dan melihat seisi ruangan sudah siap membawa barang-barang milik teman-teman Bryan, Bryan yang baru terbangun lalu bertanya.
"Lo orang udah pada siap?" Ucap Bryan.
"Siap dong, gua juga udah bilang rumah sakit kalo lo mau pulang" Jawab Ramadhan.
"Nah begitu dong" Ucap Bryan.
"Tapi kamu yakin? Mau pulang?" Tanya Novi.
"Yakin dong sayangku" Jawab Bryan.
"Ya udah, kalo lo yakin mah" Saut Rey.
Tak lama kemudian, Dokter pun datang menghampiri mereka.
"Selamat pagi" Ucap Dokter tersebut.
"Pagi Dok" Jawab Ramadhan.
"Gimana keadaan Bryan?" Ucap Dokter tersebut.
"Saya udah baik, Dok" Ucap Bryan.
"Ya sudah, saya suntik terlebih dahulu ya, sebelum pulang" Jawab Dokter tersebut.
"Siap Dok" Ucap Bryan.
Dokter tersebut menyuntikkan jarum ke bagian lengan Bryan, Dokter tersebut berkata bahwa cairan yang berada di suntikan tersebut ialah cairan vitamin, untuk menjaga kestabilan dan kebugaran Bryan.
"Sudah ya, kamu boleh pulang" Ucap Dokter tersebut.
"Baik Dok, terima kasih" Jawab Bryan.
Dokter tersebut keluar dari ruangan tempat Bryan di rawat, setelah dokter tersebut keluar, Bryan pun mulai berdiri dan berjalan keluar rumah sakit dan masuk ke dalam mobil Dita.
Untuk mobil Rey di bawa oleh Ramadhan yang berisi, Ramadhan, Zein dan Bella sedangkan di mobil Dita berisi Rey, Bryan, Dita dan Novi. Setelah semua siap dari mulai barang bawaannya serta obat-obat Bryan, mereka pun mulai berjalan mengarah Jakarta.
Di sepanjang perjalanan Novi dan Bryan terlihat tertidur pulas, sedangkan Rey dan Dita mengobrol kecil-kecil dan membahas pernikahan mereka.
"Kapan aku boleh ke rumah?" Ucap Rey.
"Setelah semua baik-baik aja ya" Jawab Dita.
"Tapi kamu beneran serius kan sama aku?" Tanya Rey.
"Kalau aku engga serius sama kamu, mana mungkin cincin yang kamu kasih kemarin aku pakai" Jawab Dita atas keraguan Rey.
"Terima kasih ya, semoga apa yang kita rencanakan berjalan lancar" Ucap Rey.
"Amiiin" Jawab Dita.
"Aku gak tahu tentang masa lalu kamu, aku gak tahu tentang rasa sakit kamu di masa lalu, entah itu soal percintaan maupun pertemanan. Yang aku mau hari ini dan mulai detik ini, kamu lupakan apa yang terjadi di masa lalumu, aku ingin kamu menatap masa depan yang cerah bersama kamu, semua persoalkan kita nanti bisa kita selesaikan secara kekeluargaan kecuali perselingkuhan, tidak ada maaf untuk perselingkuhan" Ucap Rey.
"Aku juga engga tahu masa lalu kamu kaya apa dulu, walaupun sebagian orang bilang bahwa kamu orangnya nakal dan bengis, namun itu semua hanya ceritamu bersama teman-temanmu, sejujurnya aku paling ga suka sama kekerasan, tapi itukan dulu. Sekarang kamu sudah bisa menjaga negara ini untuk kedamaian, kamu harus bisa jadi pemimpin yang bertanggung jawab, utamakan rakyat kecil jangan pandang bulu. Jadilah pemimpin yang seadil-adilnya" Ucap Dita.
"Kita buka lembaran baru, aku mau kamu ada di samping kamu. Aku ga pernah maksa kamu buat menjadi ibu rumah tangga, kalau kamu mau mengejar impian kamu, aku bakal dukung selagi itu hal yang positif" Ucap Rey.
"Di balik ambisi ku untuk mengejar impianku, jika aku sudah menjadi istrimu. Aku tidak akan melepas kewajiban ku sebagai seorang istri" Jawab Dita.
"Kalian harus mendukung satu sama lain, jika ada masalah jangan mengambil keputusan yang sepihak, pelajari terlebih dahulu masalahnya lalu selesaikan secara baik-baik, jika sudah tidak ada jalan, cerita aja ke kita-kita. Kita semua siap membantu kalian" Saut Bryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIAR (21+)
Teen FictionCERITANYA SUDAH TAMAT YA, KELANJUTANNYA ADA DI BUKU KEDUA INSTAGRAM: @baydiprtm_