New Job

652 60 34
                                    

Sepasang bola mata seindah batu safir itu berkilat penuh semangat saat melewati gerbang besi yang menjulang setinggi 3 meter. Derap langkahnya terdengar mantap saat menapak di atas jalan berubin hexagonal. Bola matanya bergerak-gerak memindai sejengkal demi sejengkal pemandangan yang ia tangkap. Melewati beberapa pohon sakura yang kering kerontang, rumput hijau yang mulai meninggi, berikut tumpukan serpihan daun kering dari batang akasia mulai berguguran, belum lagi beberapa gulma pengganggu yang mulai menjarah beberapa tanaman hias yang ada di dalam rumah kaca. Membuat matanya sepat dan jari jemarinya terasa gatal ingin segera membereskan segala kerusakan yang terpampang di depan safir birunya.

Tempat ini bernama Kastil Nagato, terletak di Perfektur Ehime sebelah utara Jepang. Separuh sentuhan klasik ada di bangunan yang berdiri sejak zaman Edo ini. Pernah terkena efek bencana alam dan kebakaran, bangunan ini terus menerus mengalami perubahan, setidaknya tiga puluh persen sudah menjadi bangunan modern. Luas bangunannya mencapai 5000 meter persegi, beratap navy, berdinding putih serta terdiri dari 7 lantai. Pada zaman dahulu tempat ini digunakan sebagai benteng pertahanan. Wajar saja, karena luasnya halaman disertai dinding beton yang berdiri mengelilingi bangunannya. Bentangan alam yang menawan, berupa perbukitan dan hutan hijau menjadi pelindung alami dari serangan musuh.

Melamar sebagai tukang kebun di kastil Nagato mungkin ide yang patut untuk dicoba. Uzumaki Naruto namanya. Pemuda, ah bukan bukan. Ia adalah seorang pria dewasa berusia 30 tahun. Jangan tanya diusia yang matang ia belum berstatus sebagai suami orang. Mengingat profesinya yang selalu berada dalam bahaya, membuat ia enggan untuk mencari jodoh. Terkadang ia sedikit gila, mencoba-coba peruntungan dengan mengikuti biro jodoh online atau kencan buta.

"Hai, namaku Naruto..aku berprofesi sebagai agen..ah bukan bukan maksudku agen asuransi ahh ya asuransi,"

"Hmm..namaku Naruto, kau bisa memanggil Naru, pekerjaanku adalah tukang sedot WC,"

"Namaku Naruto. Aku bekerja sebagai editor di salah satu harian ternama di Jepang.."

Berbagai cara dan gaya Naruto coba untuk memperkenalkan dirinya pada setiap gadis yang ia ajak untuk berkencan tapi selalu berakhir gagal. Berbagai tatapan aneh, cibiran hingga meremehkan profesi yang secara asal terlontar dari bibirnya, ia terima dengan santai. Tampang ganteng dan bentuk tubuh proporsional mungkin tidak cukup untuk menggaet hati para wanita. Mereka belum tahu saja fakta sebenarnya, berapa digit gaji Naruto saat melakukan misi demi melindungi Negeri Sakura tercinta dari berbagai ancaman yang membahayakan.

Namun anehnya, jika berhadapan dengan gadis yang menyukainya, ia selalu menolak dengan alasan,

"Dia bukan tipeku,"

"Keberadaannya tidak membuat jantungku berdebar,"

Atau

"Aliran darahku tidak berdesir-desir saat menyebut namanya,"

Shikamaru lebih sering menguap lebar saat mendengar curhatan panjang sahabat seprofesinya, ia juga sering bilang,

"Sifatmu itu melebihi perempuan, Naruto. Banyak maunya dan sulit dipahami,"

Hanya derai tawa dari mulut Naruto yang menjadi jawabannya. Bahkan ia seakan tak peduli saat mendengar pernyataan yang lebih kejam lagi berupa kalimat pamungkas dari Shikamaru,

"Kamu mau yaa seperti Tuan Kakashi ? melajang hingga usia 50 tahun. Kalau aku sih, tidak !"

Seketika itu jua tubuhnya merinding, sejujurnya ia juga pria biasa yang ingin merasakan belaian dari perempuan, memiliki keturunan dan pekerjaan yang normal. Tapi apalah daya, semangat api yang ia punya untuk melindungi Negeri Tercinta terlampau tinggi. Untuk sementara, ia menikmati berbagai peran yang ditawarkan. Melakukan pekerjaan yang menantang adrenalin itu memang sudah tugasnya.

Lost In Your Mind (End) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang