3. I Need Your Touch More

238 42 1
                                    

JAEHYUN berjalan selepas melewati kejadian tersebut. Ingatan bersama pria manis itu masih terbayang di pikirannya. Walaupun penampilan yang terbilang sederhana, namun aura yang membuat semua orang nyaman berada didekatnya. Oh! Jangan lupakan, aroma yang menguar dari dirinya seperti aroma semerbak bunga mawar dan vanilla. Sangat manis.

"Arteyndra Taeyong Leedrasian? Dia adalah pangeran disini. Tapi, mengapa tidak hadir dalam penyambutan tadi?" tanya Jaehyun pada dirinya sendiri.

Terlepas dari semua itu, Jaehyun masih terkaget pada saat Taeyong yang memegang lengannya tanpa ada luka sedikitpun. Sentuhan dari orang lain yang sudah lama ia tidak rasakan.

"Apakah dia?" monolog Jaehyun. Lalu, tersenyum sendirinya ketika lagi-lagi ingatannya memutar kilas memorinya bersama Taeyong.

Tanpa sadar Jaehyun telah kembali ke ruangan dimana ia berada mulanya. Berjalan masuk kedalam sana dan melihat aura tidak bersahabat dari sang Ayah dan juga Ibu.

"Prince Jaehyun!" panggil Yoona dengan nada tingginya.

"Dimana sopan santunmu ketika meninggalkan Princess Naeun sendirian tadi? Apakah kau menyakitinya sehingga dia menangis seperti itu?" ucap Yoona pada Jaehyun yang menatap datar Princess Naeun sedang menangis di dekapan Ibunya.

Jaehyun lalu menghela nafas, "Maafkan saya karena lancang bertindak seperti itu pada anda Princess Naeun. Tapi, semua itu tidak akan terjadi jika tidak ada alasannya,"

Duke Donghae pun bersuara, menanyakan hal apa yang dilakukan putrinya sehingga membuat Jaehyun meninggalkannya seperti itu, "Apa yang menjadi alasan anda Yang Mulia? Apakah Putriku Naeun membuat kesalahan besar?"

Jaehyun menatap datar semua orang yang berada disana, "Dia menyentuhku tanpa seizin dariku." ucap Jaehyun.

Lalu Yoona membulatkan matanya mendengar hal tersebut membuatnya khawatir, "Menyentuh? Biarkan Ibu melihat Jaehyun! Apa kau baik-baik saja?!"

Yunho sama khawatirnya dengan Yoona, namun urung karena melihat raut wajah kebingungan dari Duke Donghae bersama Istrinya.

"Putraku hanya terluka lalu tanpa sengaja Princess Naeun mungkin menyentuh luka tersebut." jelas Yunhoo pada Donghae yang hanya mengangguk mengerti.

Disini putrinya juga salah karena seorang bangsawan memiliki etika jika berhadapan dengan bangsawan yang memiliki kasta lebih tinggi, "Naeun, setelah ini kau datanglah keruangan Ayah." ucap Donghae setengah berbisik pada Naeun yang tampak merenggut kesal dibalik dekapan Ibunya.

"Maafkan atas kesalah pahaman yang terjadi Yang Mulia. Jika berkenan, saya akan meminta putra saya untuk mengobati luka dari Pangeran. Putra saya memiliki anugrah untuk menyembuhkan luka anda," tawar Donghae karena merasa tidak enak hati melihat wajah khawatir dari Yoona.

Donghae meminta seorang pelayan untuk memanggilkan putranya.

"Mengapa putra anda tidak ikut dalam penyambutan tadi. Aku sangat penasaran dengan rupa putramu Duke Ardan," tanya Yoona pada Donghae dan Tiffany.

"Putraku sedikit tidak enak badan. Istriku tadi pagi mengeceknya, dan mengatakan bahwa putra kita sedang sakit," jelas Donghae. Karena memang Tiffany memberitahunya bahwa Taeyong sedang sakit dan berhalangan datang.

Yoona nampak mengerutkan alisnya, "Jika begitu, apakah membantu menyembuhkan putra kami tidak akan mempengaruhi kesehatannya? Tenaganya pasti terkuras habis."

Donghae tersenyum menanggapi pertanyaan dari Ratu Yoona. Putranya adalah sosok yang kuat. Berbuat baik pada seseorang tidak menjadi hambatan untuk dirinya, "Tidak Ratu Yoona. Sebentar lagi, Taeyong akan datang."

My Destiny Is You [Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang