Ini adalah sekilas kisah, mengenai Adzra dan Adzriel ketika hari pertama di PAUD, dan mereka diminta untuk memperkenalkan diri bersama-sama.
Anes selalu seorang ibu, sedang berdiri cemas dengan ibu-ibu lain di pokokan sana.
Ada yang berharap anaknya tidak menangis. Ada yang berharap anaknya tidak malu. Ada yang berharap anaknya berani maju. Dan Anes sendiri hanya berharap duo iblis kembarnya itu tidak merepotkan guru atau mengacaukan sekolah.
"Dia Adzra." Adzriel menunjuk.
"Dan dia Adzriel." Adzra balas tunjuk.
"Adzriel adeknya Adzra." Adzriel menunjuk dirinya sendiri.
"Adzra abangnya Adzriel."
Anes menghela nalasnya panjang. Merasa lega. Duo iblisnya memperkenalkan diri dengan cara normal versi mereka.
"Wahh! Lucu banget, ya! Adzra dan Adzriel. Kalian hebat! Cara perkelanan diri yang unik dan keren!"
"Adzra dan Adzriel juga ganteng banget! Anak pintar!"
Dua ibu guru yang mengajar kelas itu tampak berseru riang. Akhirnya bertambah lagi anak yang cukup waras untuk diajak memperkenalkan diri di hari pertama ini.
"Itu dua jagoan saya," pamer Anes pada ibu-ibu di sana.
"Aduh, jeng. Anaknya lucu-lucu! Jadi gemes sendiri."
"Itu gimana cara didiknya? Kok, bisa pinter banget?"
"Saya mau anak cowo tapi yang brojol cewek terus. Mana udah lima."
"Kasih tips dong, Bu. Anak saya gak mau bicara di depan kaya gitu. Pasti ngompol atau gak, ya ... nangis kaya banjir di Jakarta."
"Ahaha. Itu mudah aja, kok." Anes merasa harga dirinya meroket sampai menembus gugusan bintang di ruang angkasa. Ia pun tersenyum sumringah.
Namun, senyuman itu segera surut. Anes tiba-tiba berkeringat dingin ketika melihat sudut bubir Adzra tertarik satu.
Celaka. Malapetaka apa lagi yang akan anaknya itu akan buat?
"Kami kembar, tapi Adzra jadi abang karena lebih dulu keluar dari pantat mama kami sepuluh menit."
"Bener! Adzriel telat sepuluh menit! Mama lama ngeluarin Adzriel dari pantat karena Adzriel kelilit tali."
Dua ibu guru yang ada di sana membeku. Anes jadi patung. Dan para orang tua yang menyaksikan itu ternganga lebar.
"Bo'ong!" teriak salah seorang anak yang tadi sudah memperkenalkan diri. Rambut cepak dan pipi bulatnya, membuat anak laki-laki itu terlihat lucu.
"Apanya yang bo'ong? Adzra, gak bo'ong!" tegas Adzriel membela kakaknya.
"Kita ini besar dari bayi. Dan bayi itu berasal dari pohon!"
Adzra menatap balik ke arah Adzriel. Lalu keduanya tertawa terbahak-bahak.
"Ahahaha! Siapa yang ngasih tau kamu kaya gitu?"
"M-mamaku!"
"Ahaha! Berarti kamu udah kena tipu!"
"Ahahaha! Dasar dungu. Pohon gak lahirin manusia."
Mata anak tersebut berkaca-kaca ketika anak-anak lain--yang padahal tidak mengerti--jadi ikut mentertawakan dirinya.
"Ibu Guru! Apa itu bener?"
"Ehh ...."
"I-itu ...."
Kedua guru tersebut jadi bingung. Satu anak terlalu polos, dan dua anak lain entah dapat pengetahuan dari mana meskipun benar.
"Ibu kamu tukang tipu, yaa ...." Adzra semakin memanaskan suasana.
"Kasian, kena tipu!" Adzriel pun juga sama.
Dan perkenalan itu pun jadi sesi ribut yang membuat Anes ingin menenggelamkan dirinya saja.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Absurd Family
HumorKeluarga Kylie tidak ada yang beres. Semua sakit jiwa. Dari ibu yang punya kelakuan di luar nalar manusia, ayah yang terlalu bucin luar binasa, dan dua kakak kembar si Adzra dan Adzriel yang tidak kalah sintingnya. Tolong siapkan mental kalian karen...