Part 3

17 2 0
                                    

.
.

Baekhyun tak hentinya tertawa mengingat kembali kejadian lompatan kesialan Luhan. Saat ini, pria mungil itu sedang menikmati makan siang di salah satu restaurant sederhana di pinggir kota. Park Chanyeol yang berada di hadapannya hanya tersenyum simpul.

Sejak pertemuan mereka di rumah Luhan seminggu yang lalu, mereka memulai pendekatan, dan sepertinya berhasil ketika melihat kedekatan mereka saat ini. Tidak ada lagi kecanggungan yang terpancar diantara mereka.

"Kau tinggal malam ini?" Pertanyaan Chanyeol dijawab anggukan oleh Baekhyun. Mereka sering memasak berdua di apartement Chanyeol, lebih tepatnya Chanyeol yang memasak, Baekhyun hanya menonton pria tinggi itu.

"Kau mau apa untuk makan malammu?"

"Apa saja."

"Kalau begitu, kau bisa membantuku memasak." Pernyataan Chanyeol membuat Jantung Baekhyun melompat dengan keras.

Dengan kerutan di dahinya, Baekhyun membatin, 'Apa maksud pria ini? Dia sangat tahu jika aku sangat payah memasak, apa dia ingin memberiku kesempatan untuk menghancurkan dapurnya?"

Melihat ketegangan di wajah Baekhyun, senyum lebar muncul di wajah Chanyeol.

"Jangan khawatir, ada aku." Kalimat itu membuat Baekhyun terdiam, sibuk dengan pikirannya sendiri.

...

Diluar dugaan, Baekhyun sangat menikmati waktunya dengan Chanyeol. Perlahan, memasak menjadi kegiatan yang menyenangkan, hanya jika melakukannya dengan pria tinggi itu. Makanan tertata dengan rapi di meja makan. Hanya makanan rumahan, sederhana, yang bisa dilakukan pemula seperti Baekhyun. Pria mungil itu sudah duduk dengan sabar, sementara Chanyeol mengambil air dingin di kulkas.

Melihat Baekhyun yang makan dengan lahap, Chanyeol semakin menyukai anak itu, terlebih lagi porsi makannya yang terbilang banyak. Baekhyun memberikan Chanyeol kesan seksi di pernikahan Sehun beberapa waktu lalu, dan saat anak itu mengunyah sesuatu, kesan yang diberikan akan berbeda. Baekhyun sangat menggemaskan saat menikmati makanannya, dan Chanyeol lebih menyukainya seperti itu.

Baekhyun menghempaskan tubuhnya di sofa depan televise setelah meninggalkan meja makan. Chanyeol tersenyum melihatnya dan mengambil tempat di sisinya. Rasa panas aneh dan menggelitik menjalari lengannya saat lengan atasnya bergesekan dengan milik Baekhyun. Sensasi aneh yang meresahkan menjalari setiap inci tubuhnya. Matanya mengamati wajah Baekhyun yang sabitnya terpejam dengan lekat.

Tanpa sadar, pikiran liar Chanyeol kembali memutar kejadian di rumah Sehun beberapa waktu lalu. Matanya perlahan bergulir ke bibir merah muda Baekhyun, Sial! itu kesalahan besar, rasa ingin mencicipi bibir itu merasuki pikirannya. Tiba-tiba mata Baekhyun terbuka dan berhasil menangkap basah Chanyeol. Tak sanggup memalingkan wajahnya, Chanyeol dengan terang-terangan menatap Baekhyun dengan lapar.

Baekhyun tahu, Chanyeol menginginkannya. Mata pria tinggi itu yang menggelap tak sanggup menutupi gairahnya. Baekhyun juga tahu, jika dia pun tak sanggup menolak jika bibir Chanyeol menyentuh kulitnya. Baekhyun menginginkan hal yang sama. Ingin merasakan kembali bagaimana bibir lembut itu di mulutnya. Merasakan bagaimana rasa bibir itu mengecup setiap jengkal tubuhnya. Hanya memikirkannya saja membuat sekujur tubuhnya memanas.

Perlahan, keduanya mempersempit jarak  di antara mereka. Wajah Chanyeol sangat dekat hingga napas lembutnya membelai wajah Baekhyun. Hidung yang saling bersentuhan sebagai awal, sebelum kedua belah lembut itu menempel dengan perlahan. Tangannya menggenggam tangan Baekhyun di pangkuannya. Kecupan ringan sebagai pembuka, hingga Chanyeol menyentuhkan lidahnya di bibir kenyal itu.

Rasa menggelitik dari lidah Chanyeol di bibirnya membuat Baekhyun tersenyum, lalu membuka belahan lembab bibirnya dan memberikan jalan pada lidah nakal Chanyeol menjelajahi mulutnya. Chanyeol memberikan jilatan lembut di bibir bawahnya sebelum mengulum lidah milik pria yang lebih mungil.

Think About MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang