00

507 42 4
                                    

Sial!

Deru napas Anna semakin memburu saat mendengar informasi yang baru saja dia terima dari orang rumah. Setiap kata yang terlontar semakin memanaskan suasana dalam dirinya. Emosinya mulai tak terkendali, seperti api yang terus menyala. Matanya berputar mencari sosok yang sudah sejak tadi ingin dia hadapi. Laki-laki itu harus menjelaskan semuanya.

BRAK!

Tanpa pikir panjang, Anna melemparkan tumpukan kertas kepada laki-laki yang masih duduk tenang di tempatnya. Suara keras kertas yang jatuh ke meja membuat suasana semakin tegang.

"Apa maksudnya ini ?" tuntut Anna dengan suara yang bergetar, tapi penuh kekuatan.

"Kenapa tiba-tiba membatalkan seluruh kerja sama antara perusahaanmu dan ayahku ?" Nafas Anna naik turun, mencoba menahan emosi yang hampir meledak. Di depannya, pria itu hanya diam, dengan tenang mulai membereskan kertas yang baru saja dia lemparkan. Seolah tidak terpengaruh sedikit pun dengan amarah yang tampak jelas di wajah Anna.

"Dengarkan dulu" pria itu menyuruh Anna untuk duduk. Suaranya tenang, hampir terkesan dingin.

"Jelaskan sekarang!" paksa Anna, semakin tidak sabar. Dia berdiri tegak, matanya tajam menatap pria di depannya yang tetap duduk santai, seolah tidak ada yang salah.

Laki-laki itu menghela napas panjang, lalu berdiri perlahan. Gerakannya yang tenang seakan tidak sesuai dengan kekhawatiran yang tergambar jelas di wajah Anna.

"Aku tidak akan membatalkan kerja sama antara perusahaan kita jika kau mau menikah denganku" ujar Heeseung dengan suara yang berat, tapi penuh ketegasan.

Anna membelalakkan mata, seakan tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Kata-kata itu terasa seperti pukulan keras yang datang tanpa peringatan.

"A-apa ?! Heeseung! Kau gila ?" Anna terbelalak lebih lebar, seolah kata-katanya tak bisa dicerna otaknya. Ia merasa seperti terjebak dalam mimpi buruk yang tak bisa ia hindari.

"Dari awal kita telah sepakat untuk tidak melibatkan pernikahan dalam urusan ini, mengapa tiba-tiba kau berubah pikiran ?" lanjut Anna dengan suara yang bergetar, masih merasa bingung dan terluka. Padahal, baru minggu lalu, dia dan Heeseung sepakat bahwa kerja sama antar perusahaan ini tidak akan melibatkan pernikahan, tidak peduli apa pun alasannya. Semua berjalan dengan lancar, atau setidaknya, dia pikir begitu.

"Aku tahu, kita telah sepakat. Namun, semuanya tidak sesederhana yang kau kira, Anna" Heeseung mengerutkan dahi, seakan berusaha menjelaskan situasi yang jauh lebih rumit dari yang Anna pahami.

Anna menggelengkan kepala dengan keras, menolak penjelasan yang disampaikan Heeseung. Pikiran dan perasaannya bercampur aduk, tidak bisa menerima apa yang baru saja disarankan oleh laki-laki itu.

"Anna, berikan aku waktu satu tahun. Kita akan menikah, namun hanya selama satu tahun. Setelah itu, aku akan melepaskanmu" Ucapannya begitu datar, seakan menganggap bahwa itu adalah solusi yang sangat mudah.

Anna mendengus mendengar ucapannya, tak tahu harus bereaksi bagaimana. Semua ini terasa sangat tidak adil.

"Pernikahan bukanlah permainan! Aku tidak bisa menikah dengan seseorang yang tidak aku cintai, apapun alasannya" Anna menatap Heeseung dengan tatapan penuh kesedihan dan kebingungan. Perasaan itu sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata, tapi yang jelas, dia tidak bisa mengerti kenapa perjanjian yang sudah mereka buat kini berubah begitu saja.

"Aku tidak bisa menikah denganmu, maaf" tegas Anna, dan tanpa menunggu jawaban lagi, dia segera berbalik dan pergi meninggalkan ruangan itu. Langkahnya cepat dan penuh tekad, namun hatinya penuh dengan kebingungan. Heeseung, di sisi lain, hanya bisa berdiri di sana, menatapnya dengan tatapan penuh kekesalan dan rasa frustasi.

"Maafkan aku, tapi kali ini aku tidak akan melepaskanmu" Suara Heeseung menggema di ruang itu, namun Anna sudah terlalu jauh untuk mendengarnya.

***

ini aku up dari awal yaa karena ada beberapa part yg perlu di revisi, demi kelangsungan ceritanya, semoga kalian tetep suka dan enjoy! jangan lupa tinggalin jejak yaa :)

Fake Love ft Lee Heeseung of EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang