Cabang kedua pun dimulai, semua remaja diberi pedang masing-masing.
Setelah seluruh alat panahan disingkirkan dari lapangan, kemudian digantikan dengan lapangan luas dengan sebuah garis berbentuk persegi panjang sudah siap ditengah lapangan.
Sekitar 80 remaja disana, kini duduk ditengah lapangan mengitari sebuah arena dimana duel berpedang akan dimulai.
Pengawal maju, berdiri ditengah arena.
"Aturan duel berpedang, pertama ; duel dilakukan oleh dua orang, pemain yang kalah akan dinyatakan gugur dan yang menang akan maju ke babak selanjutnya. Kedua ; pemain bisa menyerah jika dirasa sudah tidak sanggup. Ketiga ; akan dinyatakan kalah, jika pedang jatuh atau pemain keluar dari arena." jelas pengawal sekaligus pengawas dalam duel berpedang saat ini.
Setelah pengawal selesai menjelaskan aturannya, pengawal itu keluar dari arena dan langsung menyebutkan dua nama pertama yang dimana diawali dengan dua remaja berasal dari kalangan rakyat biasa.
Duelpun dimulai.
Yeji yang duduk bersama para saudara-saudarinya, kini mengedarkan pandangan, tengah mencari keempat temannya yang dapat ia lihat tengah duduk diseberangnya.
Ia mengangguk memberi kode, kode dimana ia sudah mendapatkan beberapa strategi yang memungkinkan dapat mereka lakukan untuk memulai.
Keempat orang yang duduk berdekatan itu menangkap kode dari Yeji. Merasa bangga dengan satu-satunya teman perempuan mereka yang dengan cepat sudah mendapatkan strategi.
"Park Jeno melawan Heo Sanha." panggil pengawal membuat Jeno segera beranjak dari duduknya disusul seseorang bernama Heo Sanha itu.
Didengar dari marganya, Jeno tau jika pria itu berasal dari keluarga Heo dan sudah jelas saudara Hyunjoon.
Mereka berdua sudah masuk dalam arena, Jeno mengernyit manatap tatapan remeh dari remaja sebaya didepannya.
'Gue jadi kasihan sama Hyunjoon yang jadi saudara Sanha, songong bener tu muka.'
"Mulai!"
Lamunan Jeno buyar saat mendengar teriakan pengawal diluar arena, membuat ia dapat melihat Sanha yang berlari kearahnya hendak menyerang.
Jeno yang gampang membaca gerakan lawannya sudah terlebih dahulu menghindar saat Sanha yang melompat kearahnya.
'Masih amatir.'
Jeno ingin mengakhiri duel ini dengan menyikut lengan Sanha supaya pedang digenggaman pria itu jatuh, namun sepertinya akan sangat memalukan bagi anak itu, apalagi ayah anak ini juga sedang menonton disamping lapangan sana, Jeno akan sedikit berbaik hati dengan pria sebayanya ini.
Jadi dia menjauh sejenak, memberikan Sanha ruang untuk bersiap.
"Mengapa kau tidak menyerangku?" tanya Sanha yang sepertinya sadar jika Jeno sengaja tidak menyerangnya.
Jeno diam tidak ingin menjawab, karena hanya ada satu jawaban, 'karena gue gak mau bikin lo malu dan dapetin hukuman dari ayah lo.'
"Aku baru saja ingin menyerangmu." ujar Jeno santai dengan segera berlari dan menerjang Sanha yang terkesiap.
Dua pedang beradu dengan keras, Jeno benar-benar menyerang Sanha tanpa memberi celah.
"Lakukan sesuatu, bawa pedangmu kedepan agar aku terdorong." ujar Jeno pelan yang hanya dapat didengar oleh Sanha.
Seakan suara Jeno mensugestinya, ia benar-benar melakukannya, membuat Jeno dengan sukarela terdorong kebelakang.
Jeno tersenyum puas, kemudian kembali menyerang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hunter [00L]
Fantasy[Mistery] [Fantasi] [00L] Ketika lima pelajar sekaligus Hunter Elite dari dunia modern terjebak dalam era dinasti Gwangya. Cast utama : • Lee Jeno • Bae Jinyoung • Choi Soobin • Heo Hyunjoon • Hwang Yeji Other Cast : • All Idol 00L ________________...