cheapter 2

21 13 2
                                    

Prang...

     Kepingan pecahan gelas berjatuh kelantai saat Naya tidak sengaja menyenggol rak untuk menangkap seekor kodok yang sudah berani mengotori lantai nya yang dia pel sejak tadi. Lala yang melihat Naya duduk di lantai memainkan anak kodok membuat Lala kesal bukan main.

"Dasar anak gak tau diri, bukannya ngepel malah jadi berantakan! Ini lagi, gelas-gelas yang kakak beli kemarin kenapa kamu pecahin, anak sialan!" decak Lala memegang kayu rotan yang siap untuk memukul punggung Naya.

Mendengar teriakan dan maki dari Lala membuat Naya berdiri dan menunduk kepala sambil meremas rok yang ia kenakan. Seakan-akan kata-kata yang dia katakan membuat dirinya mati tak berdaya.

"Sini kamu!"

"Ak--aku."

Bugh...

"Arghh... Sa--sakit kak am--ampun." lirih Naya menahan sakit di sekujur punggungnya yang Lala pukul menggunakan kayu rotan.

Bugh...

"Aa--ampun cukup kak, sa--sakit."

Bugh...

"Bunda...." Naya menjerit histeris saat satu layangan pukulan Lala menghantam kepalanya.

"BERDIRI SEKARANG!" pinta Lala tetapi lagi-lagi, Naya masih pada posisinya yang tertampar dilantai.

"BENAR-BENAR INGIN MATI KAMU!!" Lala murka ingin menerkam Naya habis-habisan. Bukan, bukan karena gelas yang ia beli, dia murka karena dirinya dulu tidak sebaik Naya yang apa-apa selalu dituruti. Itu yang membuat dia jengkel dan ingin membunuh adiknya sendiri.

"Sa--sakit... Kak. Am--ampuni Naya." mohon Naya yang saat itu juga tubuhnya diinjak oleh Lala.

"Cuih, berjanji padaku agar tidak caper pada Bunda dan Ayah."

"A--aku tidak melakukan hal itu pada Bunda dan Ayah."

Plak!

Naya berdesis perih, sudut bibirnya robek

"DASAR ANAK SIALAN!"

Tatapan Lala semakin menajam. Ia meraih rotan kembali memukuli Naya membabi buta hingga pingsan.

"MATI AJA LO ANAK SIALAN!!"

***

Bantu vote teman-teman ☺️🙏

Story My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang