Perkenalkan aku Edzar dan tepat hari ini adalah tahun ke tiga aku berkenalan dengannya. Dia Mayra, wanita cantik yang sampai saat ini masih menjadi sahabat ku.
Sifatnya yang baik, humoris, murah senyum, suka bercanda dan ia sampai membuatku menyukainya sejak setahun terakhir ini dikarenakan sifatnya itu. Bahkan aku sampai tidak bisa menjelaskan secara singkat untuk dirinya. Ia begitu sempurna dimataku dengan rambut coklat yang di milikinya.
Hari ini, aku ada janji dengan nya untuk pulang sekolah bersama. Namun, sudah setengah jam ku termenung di parkiran sekolah untuk menunggunya.
"lama kali May," ucapku.
Situasi sekolah hampir sepi dan Mayra membuatku menunggu di parkiran selama setengah jam lamanya.
Lelah menunggu di parkiran, aku pun segera meletakkan helm di jok belakang dan beranjak pergi meninggalkan parkiran yang sepi itu.
Ku langkahkan kakiku menuju lorong sekolah tempat kelasnya berada tapi, langkah ku terhenti dan mataku membulat sempurna saat melihat pintu kelas yang sudah terkunci dengan gembok kecilnya.
Sempat terfikir olehku bahwa Mayra sudah pulang dan meninggalkannya sendiri di sekolah saat itu.
Tapi, tiba-tiba suara teriakan yang memanggil namaku mengalihkan pandangan ku dari pintu.
"Zar!"
Ku tolehkan kepalaku dan menatap tak percaya bahwa ia berdiri di hadapanku sekarang. Orang yang memanggil namaku adalah Mayra dengan beberapa kertas di tangannya.
Bibirku tak bisa menahan senyuman saat berada di sisinya.
"baru keliatan, darimana?," tanyaku sembari menyelipkan anak rambut Mayra ke belakang telinganya.
"maaf Zar, aku lama ya? Tadi bantu anak osis buat mempersiapkan classmate," ucap Mayra.
"santai aja. Jadi pulang barengnya?" tanyaku lagi.
"Jadi!" jawab Mayra cepat dengan sedikit membenarkan posisi tasnya.
Mataku terpaku pada sebuah tas yang di gendong oleh Mayra. Tanganku bergegas meraih tas itu dan membawanya untuk Mayra.
"biar aku." ucap ku tanpa basa-basi lagi.
Mayra hanya tersenyum saja ketika melihatku melakukan nya dan kami pun mulai melangkahkan kaki menuju ke tempat parkiran.
Sesampainya di parkiran, ku pasangkan sebuah helm bogo ke kepala Mayra dan tak lupa pula ku turunkan footsteps untuknya agar mudah untuknya menaiki kendaraan.
"makasih Zar," ujarnya sembari tersenyum manis.
Ku hanya mengangguk sembari menaiki motor dan membawanya keluar dari lingkungan sekolah.
Ia memelukku sangat erat sembari menyenderkan kepalanya di pundak ku.
Angin sepoi-sepoi menerbangkan anakan rambut Mayra. Kami menikmati setiap detiknya dalam perjalanan tanpa sedikitpun melewatkannya.
Sehingga setelah tawanya memenuhi ruang di kepalaku, Mayra tiba-tiba terdiam membisu.
"hm? why?" tanyaku.
"..boleh temenin May gak?" ucap Mayra sembari membenarkan posisinya.
"apa?" tanyaku lagi.
"temenin May buat persiapan classmate, hehe," sambung Mayra.
Sempat terdiam ku dibuatnya. Namun, dikarenakan kami sudah memasuki halaman rumah ku, ku hentikan motorku untuk memarkir kan nya di halaman rumah.
"emang persiapan nya belum selesai juga?" sembari lenganku melepaskan helm yang menempel di kepala masing-masing dari kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
5 DAY
HumorSepasang sahabat yang memilih menyimpan rasa antara satu sama lain. Tapi, tak ada satupun yang berani mengungkapkan nya dikarenakan bisa merusak arti persahabatan itu sendiri. Namun, di hari yang seharusnya menjadi hari dimana Edzar mengungkapkanny...