19. Dix-Neuf

3K 279 69
                                    


"Someone looking for him."

𝓔𝓷𝓳𝓸𝔂 𝓽𝓱𝓮 𝓼𝓽𝓸𝓻𝔂🖤














...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
.   ...   .
.. ... ..
......
....
..
.












"Yak Huang Renjun! Kenapa kau kemari!" Haechan yang tadi sibuk di dapur tiba-tiba berteriak ketika akan menghampiri Jaemin.

"Jaemin yang menyuruhku masuk, Oh Astaga!" Renjun terkejut melihat seseorang lain disana. "Bukankah kau-"

Seseorang yang dimaksud pemuda kecil itu memberi salam, "Aku Jaehyun, hyung kesayangan Na Jaemin."

"Dia memang vampir, tak usah tanya lagi padaku." Lanjut Jaemin, duduk di kursi makan.

"Bagaimana bisa? dia vampir dan kamu sendiri..." Renjun tak melanjutkan kalimatnya, ia sadar tatapan Jaemin yang tak suka identitasnya diungkap.

Haechan tertawa melihat ekspresi Renjun yang terkejut, "Hahaha aku pun sama terkejutnya saat pertama kali melihat Jaehyun-hyung, bahkan mengira kalau Jaemin juga Vampir saat itu. Kau pasti mengira begitu juga kan? Hahaha."

"i-iya, haha." Jawab Renjun, kikuk.

Ternyata, Jaemin benar-benar tak ingin orang lain tau identitasnya, pikir Renjun. Bahkan sahabatnya sendiri yang notabennya sepupu dari matenya belum tau kalau Jaemin juga sama seperti dirinya.

"Renjun-ah, soal klanmu, aku turut bersedih atas apa yang terjadi." Ucap Haechan.

"Aku juga dengan dari orangku tentang itu. Maaf tak bisa membantu apapun karena masalah itu bukan kekuasaanku." Lanjut Jaehyun, tentu ia sudah tau masalah-masalah apa saja yang terjadi di negara kecil ini bahkan sebelum memutuskan mengizinkan Jaemin untuk pindah.

Sedangkan Jaemin kebingungan tentang apa yang terjadi. "Apa hanya aku disini yang tak tau apa-apa?" Melihat Renjun yang tersenyum masam, Jaemin merasa bersalah, "Ah maaf, aku tak berniat menggali masalahmu."

"Tak apa, lagi pula kau sudah menolongku. Kamu pun berhak tau apa yang terjadi." Renjun kemudian menjelaskan awal mulanya terjadi pemberontakan hingga penyerangan yang terjadi pagi tadi secara garis besarnya.

Jaemin menyimak semuanya dan mulai mengerti tentang apa yang terjadi, Jeno tentu sangat sibuk atas apa yang terjadi. Ah, lagi-lagi Jaemin memikirkannya.

"Maaf membuatmu mengungkit apa yang terjadi." Ucap Jaemin.

"Jadi, apa yang akan kamu lakukan, Renjun-ah?" Tanya Haechan.

"Selagi ayah dan tetua klan lainnya berdiskusi, aku sepertinya harus kembali bersembunyi. Tak apa kan kalau aku menginap beberapa hari disini Jaem?" Izin Renjun pada pemilik rumah.

Jaemin mengangguk, "Tentu saja boleh, Aku hanya bisa membantumu menyediakan tempat."

"Ya, memang lebih baik kau disini dibanding berdiam diri di kediaman Lee." Lanjut Haechan, "Tunggu, kau akan menginap disini?! Kalau begitu aku juga!" Ucap pemuda tan itu antusias.

Jaehyun menahan tawa melihat Jaemin yang terpaksa mengiyakan keinginan Haechan. Sepertinya hari-hari selanjutkan akan jadi hari yang panjang untuk Jaemin.


 Sepertinya hari-hari selanjutkan akan jadi hari yang panjang untuk Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ʜᴀᴛᴇ | NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang