"Revealed"
𝓔𝓷𝓳𝓸𝔂 𝓽𝓱𝓮 𝓼𝓽𝓸𝓻𝔂🖤
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
. ... .
.. ... ..
......
....
..
.
Pemuda cantik itu terbangun pukul 4 karena haus. Ia berniat pergi ke dapur untuk mengambil air lalu kembali tidur. Berjalan sambil mengusap mata karena kantuk masih melandanya.
Tapi, tiba-tiba ia melihat bayangan dibalik gorden yang menutupi kaca penghalang penghubung balkon dan ruangan. Seperti ada seseorang yang berdiri disana.
"Jaehyun-hyung?" Panggil Jaemin. Setau Jaemin tadi sore vampir itu baru saja kembali ke tempat asalnya, seharusnya sekarang ia baru sampai. Bukannya sudah disini.
Perlahan kakinya melangkah untuk mengecek apa benar itu Jaehyun. Pemuda cantik itu langsung benar gorden dengan cepat, tapi tak ada siapapun disana. Jaemin membuka pintu balkon, memastikan apa ada orang disana. Tapi ternyata tak ada siapapun. Ia hanya disambut udara dingin dari sisa angin malam di musim gugur ini.
"Mungkin halusinasiku saja." Ucap Jaemin bermonolog. Lalu kembali menutup pintu balkonnya dan kembali ke kamar.
...
"Jaemin-ah~" Haechan masuk ke unit milik Jaemin dengan membawa tas besar.
"Uhhuuukk, bagaimana kau bisa masuk?!" Jaemin tersedak ketika melihat Haechan masuk tanpa membunyikan bell. Untung saja pil yang baru masuk mulutnya sudah ditelan.
"Jaehyun-hyung memberitahu kode unitmu," pemuda manis itu menaruh tas besarnya di sofa. "Dia bilang kamu harus ditemani, jadi aku akan menginap disini sampai Jaehyun-hyung datang." Ucapnya sambil memamerkan gigi.
Jaemin mengeluh, "Kenapa coba panggil dia kesini?" gumamnya. Padahal ia biasa sendiri sebelumnya.
"Kenapa, Jaem?"
"Kamu mau ke kampus jam berapa? Aku mau berangkat sekarang." Tanya Jaemin, sambil memakai sweater yang bertengger di sofa tadi.
Haechan justru merebahkan diri di sofa. "Santai saja kita berangkatnya Jaem. Kelas juga mulai jam 11 nanti, sekarang masih jam 10."
"Sekarang atau aku tinggal?"
"Iya iya sekarang." Ucapnya kesal, sahabatnya itu selalu saja ingin buru-buru.
Perjalanan ke kampus tak butuh waktu lama sebenarnya. Hanya butuh satu kali naik bus dan turun di halte dekat kampus dan hanya menghabiskan 30 menit. Tapi, rasanya Jaemin ingin buru-buru pergi. Dari semenjak subuh itu, ia merasa ada yang memperhatikannya terus.
Setelah setengah jam diperjalanan, mereka sampai di kampus. Haechan meminta untuk ditemani ke minimarket kampus dulu sambil menunggu masuk kelas. Tadinya, Jaemin tak mau. Lebih baik menunggu di kelas sambil membaca beberapa referensi, juga bisa memilih tempat duduk. Haechan memaksa dan berjanji akan langsung ke kelas 15 menit sebelum masuk, dan Jaemin mengiyakan.
Baru saja masuk ke koridor menuju gedung fakultasnya, mereka disambut kerumunan orang yang entah sedang apa.
"Apa sedang ada demo?" Tanya Haechan.
Jaemin mengangkat bahu, Ia tetap lanjut berjalan tanpa memperdulikan orang. Tapi, scent menyengat sekaligus menenangkan itu terhirup dihidung pemuda cantik itu.. Ia hendak memutar arah, tapi sayangnya orang itu lebih dulu datang menuju mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ʜᴀᴛᴇ | NOMIN
FantasyBagaimana jika nyatanya mate mu sendiri membenci seorang Alpha -yang sudah menjadi takdirmu-? - Jeno Lee