Taehyun dengan buru-buru berjalan pulang kerumahnya. Ia tersenyum lebar ketika matanya memandang kantong plastik hitam yang ia bawa di tangannya.
"Kakak aku pulang!" Teriak Taehyun.
Tak lama Sakura datang dengan membawa sebuah spatula di tangannya, sepertinya kakaknya tersebut sedang memasak. Terlihat dari celemek yang juga menggantung di leher Sakura.
"Taehyun, jangan teriak teriak. Rumah kita ini kecil, kakak bisa denger kok."
Taehyun hanya menampilkan cengirannya, mengusap usap tenggkuknya yang tak gatal. Ia lalu menyodorkan kantong pelastik yang berada di tangan kanannya pada yang lebih tua.
Sakura mengambilnya, mengintip sedikit sesuatu di dalam kantong. Ia lantas menyimpannya pada meja yang tadi ia siapkan.
"Makasih. bentar, yah. Kita makan dulu, kakak baru selesai masak." Ujar Sakura lalu kembali kedapur guna menyelesaikan pekerjaaan awal.
Taehyun ikut kedapur, membantu membawakan makanan yang tidak banyak tersebut, ke meja tadi, juga Sakura yang membawa piring.
"Pulang lebih awal?"
"Iya, katanya ada rapat guru." Sakura mengangguk mengerti, Setelah mendapat jawaban dari yang lebih muda. Lantas ia membawa gelas dan air minum untuknya dan Taehyun.
"Makasih"
Sakura membereskan bekasnya makan, menaruh piring piring tersebut di pancuran air kecil di samping rak barang barang dapur.
Setelah selesai mencuci piring Sakura kembali menemui Taehyun, yang belum menyelesaikan makanan nya. Ia membuka plastik yang tadi di bawa Taehyun.
"Kamu beli biji biji tumbuhan apa aja? Kok banyak banget"
"Yang tadi kakak titip, sebagian yang aku beli. ngiler liat contoh tumbuhannya."
Sakura menggeleng gelengkan kepalanya. "Kebiasaan"
"Hehe maaf"
Taehyun menyelesaikan makanannya, menyusul Sakura yang sudah berada di lahan tanah samping rumahnya. Ia melihat sang kakak yang memakai topi jerami, persis seperti yang ia pakai.
Taehyun mendekat mengambil beberapa bijinya dan menanamkannya pada bagian tanah yang sudah Sakura tandai.
"Kak yang disini juga?" Tanya Taehyun pada Sakura ketika akan menanamkan tanaman pada lahan yang entah kenapa di tandai berbeda dari yang lain.
"Jangan lewatin tandanya, disana banyak semak semak berduri."
Taehyun hanya mengangguk, ia mendekat kearah Sakura yang terlihat sedikit menjentik jentikan jari jarinya diatas tanah kosong.
Taehyun menatap serius pada tumbuhan yang mulai tumbuh perlahan karena sesuatu dari tangan kakaknya. dengan senyum lebar, Sakura menghentikan sihirnya, tersenyum simpul pada Taehyun yang masih memperhatikan bunga nya.
"Wah, hebat banget" ujar Taehyun menatap tumbuhan yang ia yakini bunga tersebut.
"Kenapa gak kakak tumbuhin semua tanamannya aja sekarang"
Sakura terkekeh, belum mengalihkan pandangannya dari sang adik, lalu yang paling muda menoleh pada Sakura, tidak lagi memperhatikan kuncup kecil bunga di hadapannya tersebut.
"Gak semudah itu, Tae. Yang ada kakak mati kalo langsung numbuhin semua taneman disini"
"Ahh, gitu ya."
Sakura hanya mengangguk, mengajak Taehyun untuk beristirahat di samping rumahnya yang sudah ia alasi dengan karpet plastik.
"Huh, cape banget." Ujar Taehyun tangannya mengelap keringat di dahinya. Lalu mengibas ngibaskan tangannya guna menghilangkan rasa panas.
"Nih, minum." Sakura menyodorkan minuman yang berada dalam gelas tersebut pada Taehyun.
"Makasih"
Sakura lantas mengangguk menggapai gelas juga untuknya minum, memandang kearah lahan yang begitu terlihat luas, sekarang.
"Kakak yang beresin lahannya?"
"Iya" jawab Sakura singkat
"Sendirian?"
Sakura kembali mengangguk, lantas ia menyodorkan biji bijian yang belum habis tertanam itu di hadapan Taehyun.
"Banyak banget nih, kamu beli. Mau di kemanain sisanya."
"Ya, tanem lagi aja"
"Lahannya udah abis, kayaknya."
"Selipin aja di tengah tengah yang agak kosong"
"Emang apa di selip selipin. Nanti jatuhnya kalo udah tumbuh besar kayak tanaman liar tau."
Taehyun hanya menunjukan cengirannya pada Sakura. "Hehe maaf, lagian pedagangnya sih. Ngapain nawarin ini, itu. Kan aku mudah ke hasut."
Sakura menghela nafas "malah nyalahin pedagangnya lagi"
"Yang bener emang kakak yang beli"
Sakura mengambil dua buah biji bijian tersebut. Menggali sedikit tanah yang berada di sampingnya dan menguburkannya disana, jari jarinya menari diatas tanah tersebut. Tak lama, biji bijian tersebut tumbuh dengan perlahan menjadi bunga yang sangat indah.
Taehyun tertegun melihatnya, bukan karena sihir sang kakak. tapi karena, dua biji dari tumbuhan yang berbeda yang dipilih kakaknya. Lantas menjadi tumbuhan yang tumbuh berbeda juga.
"Kenapa gak kakak tanem satu biji aja?"
"Kakak gak mau dia kesepian" ujar yang lebih tua lugas.
"Tapi kenapa harus berbeda, kakak bisa membuatnya satu jenis kan"
"Karena kalo sejenis mereka gak akan bersama"
"Ahh"
Taehyun mengerti, sama selayaknya manusia. Mereka tidak bisa hidup dengan satu jenis saja, mereka butuh pendamping. Dua jenis manusia yang di satukan oleh tuhan, seperti dua bunga ini. Mawar dan dendalion. Bedanya mereka disatukan oleh Sakura. Terdengar aneh tapi itu nyata.
Mawar dan dendalion, keduanya akan sangat indah bila di pertemukkan bersama, begitu kan?
Sama halnya manusia, bilamana di pertemukkan dengan cintanya masing masing akan sama indahnya bukan?
"Sama kayak kita." Jeda Sakura, membuat Taehyun mengalihkan pandangannya pada Sakura.
"Bilamana kamu perempuan. Kakak gak yakin kamu bakal bisa ngelindungi kakak, dan masih bertahan disini."
Taehyun terdiam, memperhatikkan Sakura yang masih menatap kedua bunga tersebut.
"Kalau sama kayak kita, kenapa kakak milih mawar untuk bersanding sama dendalion, bukannya kakak lebih suka Sakura." Lirih Taehyun.
"Karena mawar terlihat lebih indah, tapi menyimpan banyak duri."
Taehyun terdiam tangannya menyentuh pelan duri bunga mawar yang berada di tangkainya. Lalu tangannya beralih menyentuh dendalion yang terlihat polos dengan warna indahnya.
"Iya kayak kita" lirih Taehyun
![](https://img.wattpad.com/cover/314112179-288-k141412.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower magic
AdventureFt Sakura Taehyun Dua orang yang berusaha melindungi satu sama lain.