5. undangan pesta

17 4 2
                                    

Sakura mengusap peluhnya, memperbaiki letak topi jerami yang ia pakai. Kembali berkutat dengan tanaman yang sedang ia bersihkan dari tanaman liar di sekitarnya. Sampai suara seseorang mengalihkan atensinya dari tanah.

Ia menoleh mendapati Hitomi melambai lambaikan tangannya pada Sakura, dengan sesuatu di tangan nya.

Sakura segera menghampiri, ia segera mengajak tamunya untuk duduk di terasnya.

"Aduhh, cuacanya terik banget Eonnie, kuat banget bercocok tanam jam segini." Ujar Hitomi seraya mengibas ngibaskan tangannya, mencoba menghilangkan sedikit hawa panasnya.

Sakura hanya tersenyum lembut, ia lantas mengambil gelasnya dan langsung meminum airnya. Haus melanda sedari ia bekerja.

"Iya, panas banget, tapi kalo gak sekarang kayaknya aku gak punya cukup waktu, soalnya sore juga harus ngajarin Taehyun belajar sama masak." Ujar Sakura

Ia memiliki waktu yang sedikit akhir akhir ini, itu karena ia bekerja di kebun bersama ibu ibu lain untuk menghasilkan uang. Mau makan apa, ia dan Taehyun kalo cuma ngandelin modal tanaman di samping rumah, itu masih lama gedenya.

"Iya juga, Eonnie kan sekarang kerja di kebun. Gimana? Ibu ibunya ramah kan?" Tanya Hitomi. Sebab dia yang menawarkan pekerjaan ini, katanya ia juga dulu pernah bekerja di kebun sama ibu ibu yang baik hati itu, sebelum menemani ibunya yang sering berjualan di pasar lokal.

Sakura mengangguk senang, iya ibu ibu di sana emang sebaik itu. Memperlakukannya layaknya anak mereka, gak jarang juga mereka suka bawa makanan buat dimakan Sakura di sana. Dan alhasil waktu ia pulang membawa banyak makanan, dan berakhir dengan pertanyaan konyol Taehyun yang bertanya apakah makanan nya dikasih racun apa enggak.

Sakura terkekeh mengingatnya. Wahh, kayaknya jasa Hitomi udah banyak banget sama dia, ngasih pekerjaan yang bener bener buat dia menikmatinya.

"Ini" ujar Hitomi, ia menyodorkan satu kertas amplop. Sakura langsung menyengritkan dahinya, ia membuka amplop tersebut. Dan langsung membacanya.

"Gimana Eonnie ikut malem ini?" Tanya Hitomi.

Sakura masih membacanya dengan saksama. Setelah selesai ia turunkan suratnya dan memandang kearah Hitomi yang menunggu jawaban ucapannya.

"Jadi.." Sakura bingung ia ingin ikut tapi ingat kalau adiknya tidak suka keramaian apalagi pesta, sudah pasti adiknya akan menolak mentah mentah.

"Emm gak tau deh, soalnya Taehyun sendirian di rumah." Ujar Sakura.

"Lhoh kan bisa ajak Taehyun juga."

Sakura tersenyum canggung "ahh, anaknya gak suka keramaian apalagi di bawa ke pesta."

Hitomi tersenyum canggung "ah, gitu ya." Sakura hanya mengangguk ngangguk sebagai jawaban.

"Yaudah deh, aku pulang dulu. kalo jadi, kita berangkat bareng, ya. Aku tunggu jam delapan malem."

Sakura hanya mengangguk ganti melampaikan tangan pada Hitomi yang mulai menjauh yang juga melambai kan tangannya pada Sakura.

Sakura menghela nafas, menatap ragu pada selembar surat di tangannya.

•'•'

Sakura terus menghela nafas. Kegundahan itu tertangkap oleh Taehyun Yang sedari tadi memperhatikannya.

Mereka sedang makan malam, tadi saat pulang Taehyun membawa sekantung jamur tiram, dari tetangga. Katanya pemberian pertama sebagai sesama tetangga.

Kembali pada Sakura. Taehyun ingin bertanya, tapi ia tunggu sampai kakaknya yang berbicara lebih dulu, bagaimana pun itu privasinya bukan.

"Tae..."

Taehyun menghela nafas, menghentikan acara makannya dan menatap pada satu satunya kakak perempuannya.

"Kakak...."

Taehyun menunggu kelanjutannya, ia mencoba mendengarkan dengan begitu saksama.

"Iya?"

"Kakak akan pergi malam ini" ujar Sakura di akhiri dengan helaan nafas.

"Pergi, kemana?"

Sakura beranikan diri menatap pada Taehyun, menatap pada mata besar yang sama persis seperti punyanya.

"Em, pesta."
"Kakak dapet undangan, kalo kamu mau kita bisa pergi bareng."

Taehyun mendengus "kakak tau jawabannya."

"Lagipula.... Kakak yakin mau pergi malem?"

Sakura terdiam, lebih tepatnya terbungkam tidak tahu apa yang akan ia katakan selanjutnya.

Taehyun menghela nafas, bejalan kearah wastafel. Memulai mencuci piringnya di sana.

"Pergi aja, kalo emang mau banget."

"Tae..."

"Gak papa, kakak udah lama gak pergi ke pesta kan."

Sakura menunduk, membiarkan Taehyun pergi ke kamarnya dengan meninggalkan nya yang kebingungan setengah mati.


'•'•

Sakura menatap ragu pada pintu yang menjadi jalan masuk kamar adiknya. Mengangkat tangannya ragu perlahan akan mengetuknya, sebelum si pemilik keluar dan dengan kaget menatap pada Sakura. Keduanya melebarkan mata, karena sama sama terkejut.

"Astaga!" Ujar Taehyun

"Eh, maaf. Kakak mau pergi, jaga rumahnya baik baik, ya." Ujar Sakura

Taehyun hanya mengangguk, walau firasatnya tidak enak soal pesta yang akan di hadiri kakaknya tersebut.

Sakura tersenyum simpul, lantas mengangkat tangannya dan mengusap rambut yang lebih muda.

Rasanya entah kenapa tidak enak untuk pergi kesana, tapi Sakura tidak mau mengecewakan Hitomi yang kemungkinan menunggu di rumah nya sekarang.

Taehyun memalingkan mukanya. "Jangan pulang malem malem." Ujarnya.

Sakura hanya mengangguk lantas berjalan kearah pintu keluar melambaikan tangannya pada Taehyun yang balas senyum kecil sang adik.


Dan firasat Taehyun kali ini sungguh tepat sasaran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Flower magicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang