(11) Be Found

355 90 30
                                    

Jam 8. Rose membuka pintu kamarnya dan keluar darisana. Melihat kalau kebetulan Jungkook keluar dari kamarnya juga. Memakai jeans hitam panjang dengan kaus putih yang dibalut jaket hitam sebagai luaran. Keduanya sempat bertatapan beberapa saat karna sama-sama terhenti. Tapi Rose kemudian tersenyum kecil dengan singkat dan berjalan duluan. Membuat Jeon Jungkook merasa kalau Rose belum sepenuhnya memaafkannya. Ini membuatnya agak kepikiran daritadi.

Lalu pemikirannya terhenti ketika mendengar suara Sooyoung menggelegar diseluruh rumah. Lebih tepatnya, gadis itu berteriak.

Sambil menenteng sepatu putihnya, Rose melihat kalau di luar, Bambam tengah memanaskan mobil silver dan Mingyu juga melakukan hal sama dengan mobil hitamnya. Rose kemudian menyapa Lisa yang duduk di kursi teras dan Ia bergabung untuk memakai sepatunya.

"Apa Sooyoung selalu berteriak begitu?"

Lisa mendengus remeh.
"Yup, setiap pagi. Kau hanya tidak lihat karna berangkat terlalu cepat. Kau tahulah."

Rose tertawa kecil. Berdiri setelah selesai dengan sepatunya dan Lisa melihatnya seperti sedang mencari sesuatu.

"Kau cari apa?"

Rose menggaruk belakang kepalanya dengan bingung bercampur polos, dan kemudian menyengir.
"Tasku. Apa tadi aku membawanya keluar?" Tanyanya.

"Tidak. Kau tidak membawa apa-apa selain sepatu." Jawab Lisa. Yakin betul kalau Rose hanya datang tanpa tasnya, jadi Ia tertawa.

"Pasti ketinggalan di kamar." Ucap gadis itu malu sendiri dan menggaruk kepala dengan spontan sambil tertawa hambar.

"Ya ampun, masih muda begini kau sudah pikun-pikun."

Rose menanggapinya dengan santai. Berjalan masuk kembali kedalam rumah dan berpapasan lagi dengan Jungkook yang sudah jelas tengah menghalanginya.

"Ada apa?"

"Kau mau naik mobil siapa?"

Rose mengendik.
"Tidak tahu. Nanti kita lihat saja."

Jungkook kemudian membiarkan Rose melewatinya dan Ia juga berlanjut keluar. Menghampiri Bambam dengan tas ransel hitamnya dan laki-laki itu kelihatan bingung ketika dia melemparkan tasnya ke dalam mobil.

"Hei, apa ini? Kau tidak naik motor?"

Jungkook mengendik tak peduli sebagai jawaban. Malah masuk ke kursi terdepan di dekat kursi pengemudi dan Bambam menyembulkan diri di jendela yang terbuka untuk melihatnya.
"Kenapa tidai bawa motor? Tidak biasanya."

"Mau saja." Sahut Jungkook tanpa mood. Hanya menyandar dengan pejaman mata yang sedikit mengintip ketika Bambam tidak lagi bicara. Rupanya dia menatapnya dengan wajah aneh seolah mengejek.

"Ah, aku tahu. Ini pasti karna--"

"Diam sana."

Bambam tertawa. Menyingkir darisana karna Jungkook sudah berancang ingin mencakar wajahnya. Memutari mobil menuju kursi kemudi dan Jihyo datang bersama Sooyoung.

Jungkook menoleh ketika dua gadis itu masuk di jok belakang dan menatap si Park. Maksudku Jihyo. Ini sedikit menjengkelkan karna semua gadis di rumah ini--kecuali Lisa--bermarga Park.
"Eh, Park. Kau dimobil yang satunya."

Jihyo dan Sooyoung saling tatap.
"Park yang mana?"

Baiklah, itu salahnya dan Jungkook mendengus.
"Terserah."

Lalu Sooyoung tertawa hambar. Keras sekali sampai Jeon Jungkook dan Jihyo harus menutup kedua telinga untuk melindungi pendengaran sensitive mereka.
"Hai, Jeon Jungkook. Kau kira kau anak siapa?"

The Haunting 1: The Mystery Of Danghun HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang