"Yang kau bilang mengajakku jalan-jalan, kukira hanya keliling Danghun lalu pulang."
Jungkook menoleh.
"Mworagu?!"Rose menggertakkan gigi karna kesal. Mencondongkan badannya sedikit karna memang tidak bisa dipungkiri, bahwa mereka benar-benar harus berteriak untuk saling mendengar dengan jelas.
"Kubilang, kukira kita cuma mau keliling Danghun! Sebenarnya kita mau kemana?!"Bukan tanpa alasan kenapa Rose bertanya. Itu karna Jeon Jungkook membawanya keluar dari perbatasan dan bahkan melewati tempat Ia muntah hari itu. Mereka sudah akan sampai di Minseong-guk dan sekitar satu setengah kilometer ke Seoul.
"Nanti kau juga tahu!" Teriak laki-laki itu balik. Rose hanya mendengus lelah dan setelahnya Ia tidak bicara lagi karna malas berteriak. Menempuh perjalanan yang tidak cukup 20 menit setelah Ia bertanya, dan Jungkook berhenti di sebuah parkiran yang didepannya menunjukkan pemandangan pantai. Motor diparkirkan disebuah dan Rose turun dengan susah payah.
Oh, tempat wisata toh. Pikirnya. Melihat-lihat kalau didepannya adalah tangga turun yang Rose kira adalah jalan ke tepi pantai dengan banyak gazebo dibawah.
"Ini tempat apa?"
Jungkook berjalan kearahnya setelah memarkir di tempat khusus motor.
"Pantai Jeondanghun. Memang cukup ramai kalau sore begini. Kebanyakan orang menunggu untuk melihat sunset secara langsung. Ayo. Nanti kita kehabisan tempat."
....
Jihyo merasa rumah agak sepi. Tanpa suara tembakan dari game Jungkook yang biasanya mendobrak telinga ketika Ia lewat. Makanya dia lumayan bingung.
"Jungkook kemana?" Ia bertanya sambil menaruh sepiring biskuit buatannya di meja ruang tengah dan satunya lagi masih Ia pegang untuk Mingyu, Lisa dan Bambam diluar. Ketika ternyata hanya Sooyoung yang berada di sofa sambil bermain ponsel. Gadis Park yang ditanya hanya menjawab tanpa mengalihkan kepalanya dari benda pipih itu.
"Tidak tahu. Tapi tadi dia rapi. Kelihatannya mau keluar." Jawabnya. Mencondongkan diri untuk mengambil sepotong biskuit dan memakannya. Lalu Jihyo keluar setelah mendengarkan penjelaskan temannya itu.
"Ini." Ia menyerahkan sepiring lagi untuk Bambam yang kebetulan duduk di kursi teras sambil bermain ponsel. Dimana laki-laki itu langsung mengambilnya dan tahu betul instruksi tak terlihat dari Jihyo. Yaitu membawanya menuju gazebo, tempat Mingyu dan Lisa tengah belajar. Berhubung yang merengek dibuatkan Kookies adalah Lisa.
Jihyo masuk kembali. Berjalan melewati ruang tengah dan sampai didepan kamar Rose. Mengetuknya dua kali sambil memanggil nama Park Chaeyoung yang sama sekali tidak menyahut. Jadi gadis itu membukanya.
"Chaeyoung-ah?"
Lalu Ia hanya mendengus geli ketika ternyata Rose rupanya tertidur. Lumayan sore untuk tidur pulas sambil menutup seluruh tubuh dengan selimut creamnya. Ditambah dengan suara nafas yang teratur dan lumayan terdengar jelas.
Kelihatannya dia tidak usah dibangunkan. Pikirnya. Mengingat beberapa hari ini Park Chaeyoung kelihatannya tidak baik-baik saja. Lebih sering pucat dan Jihyo menutup pintu kembali. Merapatkan dengan bunyi knop yang jelas di pendengarannya. Ketika akan berjalan menuju kamarnya untuk ganti baju sebelum bergabung menikmati sore diluar rumah bersama yang lain--tidak terhitung Sooyoung karna jika dia sedang bermalas-malasan, artinya dia sedang datang bulan--Ia mendengar suara yang tidak lain adalah bunyi knop. Membuatnya berhenti beberapa saat sebelum berbalik.
Jihyo mendengar suara itu dengan jelas dan kembali. Melihat kalau pintu kamar Rose terbuka sedikit jadi Ia menutupnya lagi dengan pelan sambil berpikir kalau knopnya mungkin rusak dan harus diperbaiki.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Haunting 1: The Mystery Of Danghun House
Misterio / SuspensoSemuanya dimulai ketika dirinya pindah ke rumah sewa di Danghun. Rose kabur dari rumahnya untuk sebuah alasan dan memilih menetap di Danghun, sebuah wilayah perumahan yang terbilang jauh dari pusat kota Seoul. Tinggal bersama enam orang yang sudah c...