9

24.3K 2.3K 1.1K
                                    

Oke double up lagi nihh, ayoo spam komen lagi biar bisa tripple update malam ini hehe🥰🥰 yok jangan lupa vote dan spam komen biar ku ranjin up nya dan gk digantung..

.
.
.

"Lepaskan tangan ku Chenle, biar aku menghabisin laki-laki hidung belang seperti dia!" ucap Haechan dengan menatap tajam kearah Chenle yang masih menahan lengannya

"Sudah cukup Chan, kalau seperti ini masalahnya tidak bakal selesai" ucap Chenle, hal itu membuat Haechan menarik kembali tangannya yang ditahan oleh Chenle

Kemudian Chenle menatap kearah Jisung yang kini meringis merasakan pedih dikedua pipinya yang ditampar bolak balik oleh Haechan

Mata Chenle membulat saat melihat ada darah di sudut bibir Jisung, Chenle tau kalau tamparan Haechan itu tidak main-main, apalagi kalau dirinya tengah emosi seperti ini.

"Aku tau maksud kamu baik Chan, tapi gak harus kek gini" ucap Chenle kepada Haechan, sementara Haechan menatap kesal kearah Jisung.

Chenle beralih menghampiri Jisung yang masih meringis kecil

"Bibir mu berdarah" ucap Chenle

"Hm"

"Duduk dulu, aku akan mengobati nya" ucap Chenle yang menyuruh Jisung duduk

Jisung pun menuruti untuk duduk disofa, sementara Chenle sudah pergi menuju dapur untuk mengambil sesuatu. Haechan berdecak pinggang dan masih menatap Jisung dengan tatapan mematikan.

"Aku gak ngerti banget deh kenapa Chenle masih mau sebaik ini kepada mu! Padahal kau sudah menghancurkan sebagian dari hidupnya!!" ucap Haechan yang mencibir dengan tajam dan terus menghujat Jisung

Hal itu membuat Jisung mengeram menahan emosi nya yang tidak tahan lain

"Dasar tua! Om-om! Seharusnya kau itu sadar, kau tidak cocok dengan Chenle. Chenle itu masih muda! Seharusnya dia tidak usah bertemu dengan kau ap-

"TUTUP MULUT MU SIALAN!!"
Amarah Jisung seketika memuncak

Hal itu membuat Haechan sedikit terkejut pasalnya suara bentakan Jisung sukses membuat nyali Haechan menghilang.

Wajah Jisung terlihat memerah marah, nafasnya terengah-engah. Sungguh terlihat Jisung sudah tidak bisa menahan amarahnya yang mungkin saat ini juga Jisung bisa menghabisi Haechan

"Jisung"
Panggil Chenle yang datang dengan membawa tempat berukuran sedang yang berisi air hangat serta tak lupa Chenle membawa sebuah sapu tangan kecil untuk mengompres sudut bibir Jisung yang terluka

Hal itu membuat Jisung dan Haechan langsung bereaksi biasa-biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa

"Sini" ujar Chenle yang duduk disebelah Jisung dan meraih tengkuknya dengan sebelah tangan

Jisung terdiam namun sesekali meringis saat Chenle mulai membersihkan luka disudut bibirnya

"Akh shh.."

"Tahan sedikit" ucap Chenle yang masih mengusap sela bibir Jisung dengan sapu tangan kecil yang sudah dibasuh air hangat.

Memang terlihat sangat romantis, namun tidak dengan pandangan Haechan. Haechan menghembuskan nafas beratnya, dan mengumpat kebodohan Chenle didalam hatinya.

Entah kenapa perasaan Haechan mengatakan kalau akan terjadi sesuatu hal kepada sahabat nya itu suatu saat nanti, tapi Haechan tidak tau itu apa. Yang jelas saat ini Haechan sangat benci dengan duda satu itu yang sudah menghancurkan kehidupan sahabat nya.

Jika Haechan berada di posisi Chenle, mungkin dirinya tidak akan pernah sudi dan mau memaafkan Jisung.

Sementara itu Jisung masih diobati oleh Chenle terdiam, tanpa sengaja kini kedua mata Jisung fokus menatap wajah manis Chenle yang sedang terlihat khawatir terhadap nya

Daddy Jie, Mommy Please🔞 || Jichen (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang