21

851 95 8
                                    

Happy reading all

Grizelle jadi lebih diam akhir-akhir ini. Dia lebih sering mengurung diri di dalam kamarnya. Setiap kali Ron, George, Fred ataupun Percy bertanya apa yang terjadi padanya dan Ginny, keduanya hanya terdiam. Mulut mereka tertutup rapat seolah dikunci dengan gembok dan tak bisa dibuka.

Mereka tidak menjawab dan mencoba mengalihkan topik. Sepasang kembar itu terlihat sama sekali tidak ingin mengingat kejadian hari itu. Sangat tidak ingin.

"Ginny dan Grizelle bersikap aneh," gumam Fred mengeluh. Kalimat yang sama terus terucap olehnya selama beberapa hari terakhir ini. 

"Mereka jadi lebih pendiam," sahut George menimpali.

Kedua pemuda itu mengangguk bersamaan. Mereka memikirkan hal yang sama di otak mereka. Keduanya ini adalah detektif. Mereka selalu memperhatikan peta perampok dan mengawasi gerak gerik Ginny dan Grizelle.

"Di mana Grizelle?" tanya Fred.

George menunjuk pada salah satu bagian peta. Di dalam asrama Gryffindor. Posisi Grizelle tidak bergerak sama sekali. "Mungkin dia sedang tidur siang," ungkap George menarik kesimpulan.

"Bisa jadi ...."

[◇]

Hari-hari di Hogwarts tidak terasa baik setelah salah satu murid ditemukan tiada di dalam bilik toilet perempuan. Beberapa pihak menduga bahwa penyebab dari kejadian itu adalah salah satu hewan Hagrid. Tidak ada dari mereka yang tahu kalau pelakunya bukanlah Hagrid atau pun hewannya melainkan dua orang siswa. Tidak, satu orang siswa dan satu orang penyusup kecil.

"Kau gila, Tommy!" Gisel, Giselda Riddle, kakak perempuan dari Tom Riddle. Rambutnya sehitam jelaga panjang sampai melebihi punggungnya dan sedikit ikal. Wajahnya yang cantik rupawan benar-benar serupa dengan Tom. Siapa pun akan berpikir kalau keduanya adalah sepasang kembar identik walau kenyataannya tidak begitu.

Gadis itu mendelik tak percaya saat mendengar cerita adik laki-lakinya, Tom Marvolo Riddle yang terlihat santai saat menceritakan apa yang dia lakukan di Hogwarts. "Membunuh itu akan membahayakan dirimu! Bagaimana kalau kau tertangkap?!" Gadis itu memekik dengan mata melotot tajam pada adik laki-lakinya yang sulit dia beritahu.

Jelas gadis itu tidak tahu kejadian keseluruhannya karena dia hanya membantu adiknya – Tommy. Dia menyusup ke dalam Hogwarts agar bisa membawa pemuda itu keluar dari sekolah sihir itu tanpa ketahuan. Mana dia tahu jika Tommy sempat membunuh gadis yang pernah memergoki mereka.

Berbeda dengan Tom, Gisel menolak tawaran untuk belajar sihir di Hogwarts dan memilih untuk menjadi penyihir biasa yang bergerak dalam bayang-bayang. Semua yang Tom pelajari di Hogwarts selalu dia bagi pada saudarinya Gisel bahkan termasuk sihir terlarang dan ilmu hitam.

"Cerewet. Berhentilah mengomel seolah kau ibuku, Gisel." Tom menutup kedua telinganya. Dia tidak peduli dengan semua ocehan Gisel.

Gisel memekik. Matanya menatap berang pemuda berjubah hitam di hadapannya. "Aku kakakmu bocah!" katanya mengingatkan.

"Apa? Bocah?! Kita hanya berbeda 1 tahun!" tukas Tom tidak terima.

Gisel memijat pelipisnya. Dia lelah jika harus adu debat dengan adik laki-lakinya, Tom Marvolo Riddle. Pemuda itu keras kepala dan bergengsi tinggi. Dia sangat enggan mengakui kesalahannya.

"Itu bukan salahku. Dia saja yang sial dan malah jadi sasaranku waktu itu," ungkap Tom beralasan. Dia tidak mau disalahkan atas kesalahan kecilnya.

You're Only Mine (Draco Malfoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang