BAGIAN 58 JANJI BANYU

3.2K 94 31
                                    


Pop Banyu.

Hiuufff, huuu.

Sempak.

Kenapa aku jadi kepikiran seperti ini ya.? Semenjak pandangan pertama dengan Cia beberapa hari yang lalu, aku jadi susah tidur dan selalu saja gelisah. Tatapan dari bola matanya yang indah itu, selalu menghantuiku.

Aku sudah mencoba melupakannya, tapi tidak bisa. Semakin aku mencoba melupakan, semakin sering juga bayangan wajah wanita cantik itu hadir.

Entah kenapa pikiranku bisa segila ini.? Padahal aku itu salah satu orang yang gak percaya dengan ungkapan, cinta pada pandangan pertama. Ungkapan apa itu.? Mana mungkin kita mencintai seseorang hanya lewat pandangan mata, apalagi itu pandangan pertama kali. Tidak mungkin cinta itu tumbuh tanpa mengenal pribadinya dan kehidupannya. Itu diluar logikaku dan sangat – sangat aneh sekali bagiku.

Tapi semua pikiranku itu akhirnya terpatahkan dengan kehadiran seorang wanita yang bernama Felicia Ivona. Aku gak tahu bagaimana proses cinta ini tumbuh, karena yang aku lihat bukan hanya sekedar tentang tatapan mata, tapi seolah menyatunya jiwaku dengan jiwanya. Entah dia juga merasakannya atau tidak, yang jelas aku yakin dengan cinta ini dan aku harus mendapatkannya.

Dan hari ini adalah hari yang aku tunggu – tunggu. Hari ini aku akan mengikuti ujian seleksi untuk masuk di kampus kuru dan pastinya hari ini aku akan bertemu dengan pujaan hatiku lagi.

Sebenarnya kemarin – kemarin aku ingin kekampus kuru, tapi selalu saja dihalangi Mas – masku. Mereka semua takut aku akan kembali membuat kekacauan, setelah hari pertama yang lalu aku membuat kehebohan dikampus kuru. Padahal kalau dipikir, bisa saja sewaktu – waktu aku akan membuat kehebohan lagi, karena aku akan kuliah disana.

Aku sebenarnya tidak ingin membuat kekacauan, selama tidak ada yang memancing amarahku. Aku ingin bermain dengan cantik, untuk bisa masuk ke dunia bawah tanah kampus kuru. Walaupun sebenarnya masuk kedunia itu pasti ada gesekan, tapi aku akan berusaha agar gesekan itu tidak terlalu mencolok.

Sampai detik ini aku masih menghormati Mas Purnama sebagai pentolan di kampus kuru, tapi kalau memang terpaksa dan aku tidak bisa menghindar lagi, mau tidak mau aku akan berduel dengan Mas Purnama.

Untuk saat ini aku akan mempelajari situasi di kampus teknik kuru dan aku akan memetakan setiap permasalahan yang akan aku hadapi. Kalau masalah itu sudah aku petakan, aku akan bisa mengatur bagaimana langkahku selanjutnya didalam kampus sana. Aku tidak ingin hancur dengan sangat konyol, karena aku berdiri sendiri tanpa ada teman satupun dikampus kuru.

Kemarin itu saja, untung ada Mas Abimanyu yang entah datangnya dari mana, menghentikan pertarunganku melawan anak - anak blackhouse. Seandainya Mas Abimanyu tidak ada, aku pasti akan menghadapi anak – anak blackhouse dan tentu saja aku juga akan menghadapi Mas Purnama yang berdiri sebagai panglima perang blackhouse.

BRUUUMMM, BRUUUMMM, BRUUUMMM.

Aku memacu si semok dengan cepatnya dan aku sudah tidak sabar untuk segera sampai dikampus teknik kuru.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
M A T A H A R I (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang