07 : Aksi Unggas Buat Gelisah

49 10 5
                                    

Semalaman suntuk Jihan habis begadang, mengetik laporan PKL yang sebentar lagi menemui deadline

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semalaman suntuk Jihan habis begadang, mengetik laporan PKL yang sebentar lagi menemui deadline. Kelompok PKL kemarin dibagi berdasarkan domisili sehingga meski agak membosakan Jihan harus bareng Junghwan lagi, yang sekarang ini makin sibuk buat tes masuk perguruan tinggi di luar negeri. Jihan jadi mengerjakan laporannya sendirian meski Junghwan sama sekali gak bermaksud cuma numpang nama, tapi gara-gara jadwal tesnya yang hanya sisa menghitung hari, dia terpaksa menaruh beban laporannya pada Jihan.

Lagipula cewek itu sama sekali gak keberatan. Jihan tahu dan mengerti bagaimana Junghwan benar-benar berjuang agar diterima oleh kampus impiannya, jadi dia gak mau cuma karena laporan PKL Junghwan harus tambah capek dan malah gagal tes nantinya. Meski matanya harus berkorban sampai mirip panda, gak apa-apa Jihan terbiasa buat gak mengeluh.

Sekarang masih pukul 05:30 pagi, kelas masih sepi hanya ada beberapa murid yang sudah datang. Jihan lagi duduk di kursinya mencontek PR farmakologi punya Junghwan sambil disuapin Chiki oleh teman sebangkunya itu sebagai tanda terimakasih buat kerja keras Jihan. Junghwan ---si manusia yang gak pernah sadar kalau dirinya punya banyak penggemar rahasia, lagi bertopang dagu di atas mejanya dan terpaku pada Jihan sambil tersenyum.

"Lucu," gumamnya.

Di depan mereka ada Doyoung dan Jeongwoo (yang pinjem kursinya Jaehee) lagi menghadap ke belakang melihat kegiatan Junghwan dengan mupeng, "Mau coba dong." kata Jeongwoo.

Seringkali anak-anak cowok ini memang suka lupa kalau Jihan itu manusia, saking lucunya mereka melihat Jihan seperti boneka kelinci modern yang bisa disuapin makanan.

Junghwan menatap galak ke Jeongwoo, "Kaga-kaga!"

"Dih, pelit amat." Jeongwoo jadi sebal.

"Bodo."

Sementara itu, Doyoung yang hari ini rela bangun pagi demi mencontek PR malah berpose seperti Cherrybelle jaman lagu Dilema dengan menopang wajahnya pakai kedua tangan di atas meja. Memperhatikan Jihan yang lagi mengunyah sangat gemas. "Hwan, lu nemuin yang kayak Jihan dimana dah?"

"Di gurun," jawab Junghwan sambil ketawa.

"Berarti si Jihan sejenis manusia pasir dong," Doyoung menyimpulkan.

Jihan yang sedari tadi jadi tontonan, cenderung gak peduli sama sekitar dan hanya serius pada pekerjaannya. Memang tipikal anak produktif apapun situasinya. Tangan Jihan menulis dengan cepat, gak lupa pakai highlighter dan ditempeli stiker biar buku catatannya jadi gemas. Gak merasa terganggu sama sekali apalagi sambil disuapin bagai punya asisten pribadi.

Di ambang pintu ada Haruto baru datang, penampilannya persis seperti bad boy di cerita wattpad: gak pakai jas maupun dasi, lalu kemeja putihnya gak dikancing memperlihatkan kaos hitam di dalamnya. Melihat teman-temannya sudah berkumpul di belakang, dia buru-buru ikutan dengan menarik kursinya ke samping meja Jihan.

"Jihan, boleh ikut nyuapin lo gak?" tanya Haruto sambil menaruh wajahnya di atas buku Jihan agar dinotice.

Jihan menghela nafasnya berat dan membatin sebelum menanggapi Haruto, ganggu banget sih kadal gurun!

COME TO ME • TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang