11. Deeptalk

5 1 0
                                    


»»——⍟——««

Mereka berdua sudah sampai dirumah. Saat masuk rumah rion melihat mama yang sedang sibuk di dapur, lalu ada ayah yang sedang sibuk dengan laptop nya.

"Mama ini dicari anaknya, mau peluk katanya" Ucap rion yang membuat mama menoleh, ayah pun ikut menoleh.

Mama terkekeh begitu juga ayah. Lalu mencuci tangan dan segera menghampiri mereka berdua.

"Sini sini peluk dulu" Lalu mama mendekap tubuh alin, dan diterima baik olehnya.

Hangat. Itu kesan yang selalu Alin rasakan setiap dipeluk oleh mama---mama rion. Sudah berapa kali Alin mengatakan jika ia beruntung memiliki rion di hidupnya? Ah sudah sering ya

Keluarga rion sudah menjadi rumah kedua bagi Alin sekarang, terutama mama. Entah mengapa alin merasa ingin selalu dekat dengan mama, ingin selalu didengarkan cerita nya oleh mama, alin merasa membutuhkan mama dihidupnya. Tapi, bukan berarti alin lupa dengan ibu, posisi ibu tidak akan pernah tergantikan dalam hidup alin. Ia hanya merasa nyaman didekat mama.

"Mau minum teh dulu?" Tanya mama pada alin yang masih di dalam pelukannya.

Alin mendongak "Aku bisa bikin sendiri ma" Mama tersenyum dan mengajak alin ke dapur.

Rion yang melihatnya pun ikut merasakan kehangatan diantara keduanya. Ia pun berjalan menyusul mama dan alin yang ada didapur untuk memberikan sate taichan yang barusan rion beli.

"Ma, ini sate taichan nya yang nggak pedes aku taruh piring ijo ya." Ucap rion setelah selesai menyiapkan sate taichan tersebut. Dan mama hanya mengangguk

"Lin,makan di rooftop yuk?" Ajak rion. Sebenarnya alin sedikit malu karena ia tadi sempat marah marah kepada rion, tapi alin tidak bisa menolak ajakan rion karena rooftop rumah rion adalah tempat favorit alin sekarang. Jadi alin hanya mengangguk.

"Ma, alin keatas dulu ya" Pamit alin kepada mama.

------

Mereka berdua sudah berada di rooftop sekarang, keduanya sedang memakan sate taichannya masing-masing dan tidak ada yang memulai percakapan sejak tadi. Rion yang sengaja tidak memulai pembicaraan karena ia ingin alin merenungi semua nya terlebih dahulu. Situasi kali ini sudah sering rion hadapi setiap alin sedang datang bulan. Sedangkan Alin, ia mulai menyadari apa yang sudah ia lakukan sejak tadi. Namun, ia terlalu malu untuk memulai pembicaraan.

Rion melihat alin yang sudah selesai makan, lalu ia menyodorkan sebotol air mineral kepada gadisnya, dan diterima baik walau alin tidak berani kontak mata dengannya. Diam-diam rion tersenyum melihat nya. Sudah rion pastikan gadisnya sudah menyadari apa yang sudah dilakukannya.

Karena tidak tahan akhirnya rion mengalah.

"Udah kenyang?" Tanya rion, alin pun menoleh. Kali ini bukan jawaban dari pertanyaan nya yang rion dengar, tapi ia melihat gadis yang ada disamping nya ini menangis. Rion panik.

"Loh? Kok nangis? Nggak enak sate nya? Eh tapi kan taichan ini kesukaan kamu ya.. " Rion panik, ia tidak tahu harus melakukan apa.

"Maaf.. " Alin bersuara.

"Hei, kok minta maaf? Kamu nggak salah apa apa loh?" Rion akhirnya paham, bahwa alin sudah menyadari semuanya.

R I O N | Na Jaemin√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang