CHAPTER 04

5 2 1
                                    

Terlihat gadis yang tengah menangis di kamar, menangkup lutut dan menyembunyikan wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlihat gadis yang tengah menangis di kamar, menangkup lutut dan menyembunyikan wajahnya. Kali ini kekerasan yang ia dapat sakit yang luar biasa di seluruh tubuhnya, memar yang belum pulih kini kembali lagi.

Cuaca diluarpun awan mulai mendung, suasana menjadi dingin, Rintikan hujan mulai membasahi kota. Alesha mulai beranjak jalan memasuki kamar mandi untuk menghilangkan rasa lelah, letih, yang ia rasakan.

****

Sekedar harapan! Yang tak akan pernah terjadi.

Alesha ter bangun dari tidurnya, ia sangat lelah. Entah kapan kebahagiaan itu datang sendiri untuknya.

Gadis penyuka langit malam itu mulai membuka kaca kamarnya, merasakan sejuknya angin yang menerpa wajah dan tubuh mungilnya.

"Tuhan, kapan aku merasakan kebahagiaan?"tanya alesha menatap langit, bulan dan bintang yang indah.

Ia membiarkan angin malam itu masuk kedalam ruangan. Lalu menaiki king size miliknya dan mendengarkan musik favoritnya.

"Nad Lo putus sama Reno?"tanya Mega.

Nadya aurabella. Gadis cantik blasteran Indonesia-Belanda kini tengah berada di kantin belakang kampusnya. Ia ngeblang putus? Kapan. Kapan ia memberitahu sahabatnya?

"H- hah Lo kata siapa?"tanya balik Nadya.

"Yah!.. malah nanya balik Lo. Itu kata orang-orang kemarin ada yang berantem, terus ada orang yang kenal sama Lo dan liat Lo nangis nangis.. ya pokoknya gitu deh!" Jelas Mega yang diangguki Nadya.

Perasaan Nadya campur aduk. Jadi kemarin ada seseorang yang kenal dengannya saat ia tengah bertengkar dengan sang kekasih ~Reno? Em... Ralat maksudnya mantan! Eh bener gak sih?

"Em besok gue ada rencana reuni sambil liat liat. Kangen banget apalagi sama guru fav gue"ujar Mega dengan senang.

Tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri mereka berdua, Mega tersedak saat makan lumayan pedas, ngga ada akhlak banget yang ngagetin kaya gitu. 4orang laki-laki yang menyusul lelaki itu.

"Astaga monyet!!"teriak Mega. "Ayang mau"pinta pria yang bernama Aldo.

Nadya melihatnya dengan mata melotot.

"AYAH MA UDAH SAKIT!! AKU MINTA MAAF. Aku juga punya perasaan sendiri! Buat semua, hak aku..!"ucap alesha dengan tangis dan nada memelas diujung.

"SAYA ORANG TUAMU. tau apa kamu tentang HAL INI." Tanya Ryan.

Bukannya benar bahwa seorang perempuan harus menjaga dirinya?

"OHH! SUDAH MELAWAN KAMU YA"Ryan mengangkat tangannya yang akan menampar gadis yang berstatus Anak kandung darinya.

"Ayah mau tampar al? Tampar yah Al juga cape- "

****
Setelah ia bertengkar dengan orang tuanya. Ia dikurung selama satu hari dikamar tanpa makan dan minum.

"Ma Al laper"gadis itu masih bersandar pada pintu. Sudah setengah jam ia mengetok pintu sampai lemas. Tak kunjung ada.

"Saya ingin bertemu dengan keluarga dan putri anda"kata seseorang yang ada ditelepon itu.

Ryan akan bertemunya malam ini mengajak mereka makan malam pukul 09. Senyumnya tak luntur, tidak memikirkan penderita putrinya. Bahkan Dia hanya memikirkan uang, uang dan uang.

Pria itu berdiri melangkahkan kakinya untuk menemui alesha yang sedang dikurung.

****
Perlahan ia membuka pintu kamar itu lalu berjongkok dan mencengkeram pipi gadis itu, sehingga meringis. "Ayah tidak mau melihat mu seperti Minggu lalu. Jangan mempermalukan saya, sekarang kamu bisa makan, lalu mandi dan buang muka sedihmu" pesan Ryan lalu melepaskan tangannya.

"Baik ayah"gugup alesha.

Sore ini. Rafael dan yang lain kini sedang berada dilapangan bertanding basket dengan kelas lain. Beberapa siswi pun masih terlihat disana, termasuk Arumi, Lala, dan Lina.

Caramela dia kesal, sampai kapan ia harus menunggu mereka? Dirinya hanya mengotak-ngatik handphone "yah! Kenapa harus mati sih, bosen"omelnya.

Bugh!

Kepalanya terkena bola yang mengarah kepadanya yang lumayan kuat. Ia tak bisa menahan puding dikepalanya.

****
"Hih.... Ini gara-gara Lo Vin. Gue gak mau tau Lo harus anter Lala sampe rumah dengan selamat sampai dia sembuh titik!" Ucap Arum menjewer telinga vino sampai merah.

Alvino meringis kesakitan, mengusap-ngusap telinganya. "Yhahha.. kasian banget Lo"ejek arkan.

"Diem lo. Nggak gue gak mau, emangnya gue supir"

Hi! Comeback guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hi! Comeback guys.....
Baca dong:) promosi, sama siapa aja gitu.
Nanti bakal rajin up deh janji!!

Vote, comen guys! See u....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MATI RASA (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang