CHAPTER 01

13 6 1
                                    

"Hidup adalah seni menggambar tanpa penghapus."

.

Ai..ai!aku up sekarang nih.

Jangan lupa promosi cerita aku sama temen kalian, tweet, Instagram, tiktok dll. Oh iya follow juga akun WP, untuk akun lainnya tunggu aja yak 😁

Maaf banget kalo gak rapih dari part awal sampai akhir/ end. Mungkin dipart selanjutnya bakal bingung sama alur wkwk, nanti aku bakal jelasin kaya gimn atau spoiler sebelum ke inti ceritanya hihi.

 Mungkin dipart selanjutnya bakal bingung sama alur wkwk, nanti aku bakal jelasin kaya gimn atau spoiler sebelum ke inti ceritanya hihi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan main mulu! Bisanya jadi beban."

Ucapan itu selalu membayang-bayangi pikiran alesha. Ntah dirinya yang salah dikelilingi orang seperti mereka, ataupun sebaliknya.

Dirinya yang menjadi anak broken home sedari kecil. Mungkin ia memang kurang disukai sebagian orang. Tetapi ia harus semangat tak ada kata putus asa jika ia ingin melakukan hal itu sampai puas.

Ia berjalan memasuki kamar mandi yang sederhana dibanding sepupu-sepupu nya. Wajah yang natural, kulit sawo matang, tak ada scencare apapun yang ia gunakan. Ia hanya diberi seratus ribu untuk 1bulan.

"Huh banyak banget sih luka gue lumayan sakit dari pada sakit hati karena pacar"ucapnya kepada pantulan cermin.

"Andai gue hidup kaya temen temen. Pasti mereka enak punya keluarga untuh baik. Enggak pemarah"

Ia memikirkan bayang-bayang saat bermain kerumah Angelina dan Arum. Di sana mereka dijadikan layaknya anak tak seperti ibu alesha, dijadikan 'bagaikan pembantu yang tak pernah dibayar'.

"Heh ga usah mimpi jadi pacar jongkok!"

"Apaan si namanya Jungkook bukan jongkok, lagian terserah gue lah, Dari pada Lo ngarep, mimpi sama crush yang gak pasti"ucap pedas, gadis berambut sebahu dengan poni dan kacamata andalannya.

Matanya melebar. Apa katanya? Ngarep mimpi! Ya emang bener sih, tapi harusnya sebagai kakak yang baik kan harus nyemangatin bukan ngejatuhin. Gimana si😌

"Ih unfriend tau rasa Lo! Ga bakal ada yang mau denger curhatan Lo," lalu pergi meninggalkan kamar. Ia turun lalu berniat mengambil kunci mobil miliknya.

"Aelah rum ga usah ngambek gue cum-" ucapannya terpotong.

"Shutt! Sopan sama gue, Bawel Lo jadi adek, gue kakak lo. Udah diem gue mau makan"ucap Arum dengan memasuki beberapa biskuit kedalam mulut gadis itu. Sehingga menyebabkan mulutnya kebanyakan biskuit coklat sampai ia tak bisa mengunyah nya.

Gadis dengan nama caramela/lala, adik dari Arumi leave. Umurnya tak jauh darinya hanya sekitar 3tahun, tapi terlihat seperti anak kembar.

Kini lala mengunyah semua biskuit coklat yang ada di mulutnya, lalu mengambil air untuk meminumnya. Hampir saja ia mati karena tak bisa menelan makanan, benar benar saudara laknat.

"Lo ya! Untung aja gue gak meninggoy."

"Kalo Lo meninggoy gue harus gimana?" Tanya Arum.

"Gue pengen gitu hidup tenang kaya mereka. Enggak nyusahin, selalu dibanggakan, banyak temen, bisa healing apalagi Deket sama crush masing-masing. Gue gak mau selalu disalahin juga.. hhe"gumamnya.

Ia tak bisa membayangkan untuk hari masa depannya. Apakah akan tersiksa terus? Atau malah sebaliknya.

Ah!.. ia pusing memikirkan semuanya. Ia berjalan mengambil buku novel dengan judul "Gibran dirgantara" begitulah hari-hari disiksa, dan menghalu juga jiahk..

Baru saja Eca duduk dan membuka halaman yg akan ia baca. Kini benda pipih diatas meja itu berdering nyaring, teman-temannya menelpon dengan vid call lewat grup. Ia mengangkatnya.

"Aduh Lin ngapain nelpon malem-malem? Gue lagi mimpi sama pangeran gue juga" protesnya dengan mata tertutup dan rambut acak-acakan.

Pftth...Lina menahan gelak tawaa melihat tingkat temannya yang baru saja ia ganggu lewat handphone.

"Bwahahha... Lo abis gelut sama siapa rum. Ih! Itu iler Lo anjir!!jorok banget Lo.." hebohnya.

Eca hanya tertawa kecil melihatnya. Akhirnya, walaupun ia bahagia didepan mereka. Setidaknya ia bisa menghilangkan setres.

"Udah deh ga usah mulai lagi. Cape tau ketawa mulu liat kalian"kata Eca.

"Hehe...malam ca tapi lucu woi lah. oh iya Lo udah ngerjain pr IPA belum?"tanya alina.

Tanda-tanda salah satu teman beban yang enggak cuman nanyain pr tapi ada maunya liat jawaban yang udah beres. " Malam na... Gue udah tuh tapi baru setengah, panjang banget tau" jawab Eca.

"Alah bohong, kemarin aja gue mau liat Lo enggak kasih." Alina tak terima jika ia dibohongi lagi.

Hi, kali ini aku bikin cerita yang mungkin enggak terlalu nyambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hi, kali ini aku bikin cerita yang mungkin enggak terlalu nyambung. Tapi makasih yang udah mampir lopyu♡

Semangatin dong, maklum cuman sedikit yang kasih semangat. Siapa tau kalian bisa jadi penyemangat aku xixi, bye-bye. Se u

Next spam buah nangka🍍?

MATI RASA (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang