Part. 6

291 28 0
                                    

Jukyeong menghela nafas panjang, kemudian mendudukan dirinya di kursi panjang, Jukyeong bosan sehingga dia meminta izin pada Seokjin untuk jalan-jalan setelah pekerjaan rumahnya selesai, dan Seokjin tidak keberatan dengan itu asalkan jangan terlalu lelah dan jangan pulang terlambat. Jika dipikir-pikir lagi ini pertama kalinya jalan-jalan sendiri seperti ini setelah sekian lama.

Namun sebenarnya bukan hanya karena itu Jukyeong keluar, ada sesuatu yang terus saja mengoceh hatinya, sangat tidak nyaman dan mengganjal, karena Jukyeong pikir dengan jalan-jalan semua pikiran itu akan hilang, tapi ternyata salah, semuanya sama saja tak ada yang berubah.

Pikirannya menerawang jauh, sampai tak sadar jika seseorang sudah duduk di sampingnya

"Halo nyonya Kim"

Itu suara Jungkook yang tiba-tiba saja datang dan membuat Jukyeong terperanjat kaget, dan dengan wajah berdosa nya Jungkook malah tersenyum karena air muka Jukyeong yang lucu saat terkejut

Jukyeong berdecih pelan "ck kau mengangetkan ku oppa!" Tukasnya,

Jungkook tertawa menanggapinya, dan Jukyeong hanya memutar bola matanya jengah, sejujurnya Jungkook sudah sangat rindu dengan sahabatnya yang satu ini dan saat keluar dari super market tanpa sengaja melihatnya sedang duduk di kursi, tanpa berfikir panjang dirinya menghampiri Jukyeong dan melihatnya tengah melamun

"Ngomong-ngomong Ju apa yang kau lakukan di sini? Kau sendiri? Kemana suamimu?" Jukyeong hanya menggeleng tanpa berniat menatap wajahnya, sedangkan Jungkook merasa heran dengan sikap Jukyeong ini, tapi sudah menjadi kebiasaannya sejak dulu.

Dia akan bersikap seperti ini lalu mengeluh tentang tugasnya, proyek yang belum selesai, dan yang lainnya pada Jungkook. Moodnya benar-benar seperti cuaca susah di tebak!

"Kenapa mukamu seperti itu eoh?"

Jukyeong menoleh pada Jungkook, lalu bibirnya mengerucut dan kembali pada posisi awalnya, Jukyeong menghela nafas pikirannya masih menerawang, tentu itu membuatnya tak nyaman

"Cerita saja, ada apa?"

Jukyeong menyandarkan tubuhnya pada kursi, lalu kini menghela nafas panjang

"Apa aku sudah jahat oppa?"

Jungkook mengernyit "jahat? Maksudmu?" Tanyanya bingung

Entah apa yang Jukyeong maksud jahat di sini, jadi membuat Jungkook berfikir yang tidak-tidak.

"Oppa bagaimana perasaanmu saat dekat dengan seseorang yang kau cintai?" Oke Jungkook pikir Jukyeong sudah sedikit tidak nyambung, pembicaraannya tak menentu, tadi dia bilang jahat dan sekarang dia menanyakan hal yang berbau cinta? Bukan Jukyeong sekali!

"Tolong beri aku jawaban yang pasti oppa" Jukyeong berbinar, sebenarnya apa maksudnya bertanya seperti itu? Dan mau tidak mau dia harus menjawabnya.

"Entahlah, tapi yang pasti saat aku berada di dekat orang yang aku cintai hatiku berdebar sangat kencang" jawab Jungkook

Seperti sekarang, hatiku berdebar saat dekat dengan mu Ju_

Jukyeong hanya ber oh ria, lalu kembali menghembuskan nafasnya "lalu jika kita merasa bahagia saat melihatnya dan khawatir saat sesuatu yang buruk terjadi padanya apa itu juga rasa cinta?" Tanya Jukyeong lagi, sungguh tidak diduga bukan, seorang wanita dengan usia matang tak tahu perasaan apa yang dirasakannya kala jatuh cinta? Karena menurutnya semuanya sama saja, jatuh cinta atau tidak, sudah seharusnya rasa saling peduli dan menyayangi itu ada bukan? Itu perasaan yang wajar.

Oh! Jukyeong ini, padahal di zaman yang semakin modern dan maju bocah ingusan pun sudah berani menjalin kasih dengan sebutan-sebutan layaknya seorang suami istri, tapi mau bagaimana lagi, itu Bae Jukyeong, ah ralat! Kim Jukyeong

Your Eyes Tell [Kim Seokjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang