06

14 2 0
                                    








Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adel menggelengkan kepalanya heran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adel menggelengkan kepalanya heran. Ia dan Jayden sudah berhari-hari melihat Anami yang mendatangi kelas Haydan hanya untuk mengantarkan permen.

Fyi, Adel dan Jayden telah resmi jadian, makanya Adel sering menemui Jayden di kelasnya─ kelas Haydan juga.

"Kurir lo datang lagi ni" Kata Jayden ke Haydan yang sedang tertidur.

"Woi kak, bangun" Anami berusaha mengguncang kan tubuh Haydan namun lelaki itu tetap tidak bangun.

Ia hanya mengangkat tangan untuk meminta permen dari Anami. Perempuan itu memberikan barang yang diminta Haydan, namun tangan nya berhenti di genggaman Haydan. Tangannya terasa hangat.

"Sakit kak?"

Adel dan Jayden yang tak kalah terkejut kini melihat Haydan. Sedangkan dirinya hanya mengangguk lemah.

"Oh"

Saat Anami melangkahkan kakinya, disitulah Haydan menegakkan tubuhnya. "Mau kemana? Lo anak pmr kan? Kok nggak bawa gue ke uks?"

Anami mengangkat satu alisnya. "Dih?" Ia tidak peduli dengan Haydan dan kembali berjalan keluar kelas.

Sedetik kemudian tawa Adel dan Jayden pecah.

PELANGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang