“Tolong!!! TOLOONNGGG!!”
Seorang laki-laki terlihat berlari sekuat tenaga karena tiba-tiba saja dikejar oleh makhluk aneh saat mencoba kabur dari kos. Berteriak dengan keras bahkan tidak membuat orang-orang terbangun lalu datang menolongnya. Karena itu, mau tidak mau ia harus berjuang sendirian.
Si laki-laki berlari menuju gerbang kos-kosan sendirian, tak peduli dengan makhluk yang sedang mengejarnya saat ini. Apapun keadaannya, ia tak akan menoleh ke belakang.
Keringat dingin sudah bercucuran di dahinya. Bahkan jas keren yang dikenakan kini sudah kotor dengan debu dan sobek dimana-mana. Dengan hanya mengandalkan keberanian, ia loncat ke atas gerbang kos-kosan yang terbuat dari beton itu meski napasnya sudah sangat terengah-engah. Ia menoleh sekilas ke arah makhluk yang sedang mengejarnya, makhluk itu berhenti ketika melihatnya sudah ada di atas gerbang. Ia tampak mengerahkan tangan panjangnya ke arah laki-laki itu. Namun, beruntungnya si laki-laki sudah lebih dahulu loncat dari atas gerbang.
~~~
22.49
Beomgyu terbangun dari tidur ketika samar-samar mendengar suara bising banyak orang di depan kamarnya. Pintu kamar yang hanya di tutupi oleh kain membuat suara dari luar dapat dengan mudah menembus dan masuk ke dalam kamar.
Beomgyu usap kedua matanya pelan. Ia menoleh ke arah kasur di ujung kamar yang sejajar dengan miliknya. Kosong. Kemana Lia—teman satu kamarnya—itu?
Ketika masih berusaha untuk mengumpulkan kesadaran, masuk dua orang pria berbaju hitam ke dalam kamar Beomgyu. “Tunjukin tanda pengenal kamu.” Ujar salah satu pria membuat Beomgyu mendongak bingung.
Pasalnya tanda pengenal apa yang dimaksud? Beomgyu tidak diberikan apa-apa saat masuk ke dalam permainan aneh ini. Bahkan pakaiannya saja tiba-tiba berubah sendiri. Beomgyu mendadak kebingungan. Ia tidak memiliki tanda pengenal itu, apa yang harus ia lakukan sekarang?
“Cek di dalem kantong jas kamu!” Ucap seorang pria yang lainnya kepada Beomgyu karena melihat laki-laki itu kebingungan. Segera Beomgyu rogoh saku jas yang tengah ia kenakan saat ini. Benar saja, ada sebuah tanda pengenal terselip di dalam sana. Beomgyu sukses dibuat bingung sendiri. Apakah itu memang sudah ada di sana sejak tadi? Bagaimana bisa ia tidak sadar?
Beomgyu pun menyerahkan tanda pengenalnya kepada dua pria tersebut dengan gerakan tangan ragu. Setelah tanda pengenalnya dicek, keduanya langsung keluar dari kamar.
Di atas kasurnya, Beomgyu menatap heran tanda pengenal miliknya saat ini.
Tanda Pengenal
Nama player : Choi Beomgyu
Tempat, tanggal lahir : Daegu, 13 Maret 2001
Nomor player : 9f-6“Kok gue gak tau ini ada di dalem jas?” Gumam Beomgyu.
Saat sedang mengamati tanda pengenal miliknya, Beomgyu mendengar suara bising orang-orang dan ibu kos yang ada di depan pintu kamarnya. Beomgyu pun memutuskan beranjak dari kasur dan melihat keluar kamar untuk mencaritahu apa yang sedang terjadi.
Ketika Beomgyu buka kain penutup pintu kamarnya, terlihat ibu kos sedang membersihkan darah-darah yang berceceran di lantai lorong kamar.
“Ini ... Ada apa?” Beomgyu mengeryit bingung.
“Ada yang mati semalem.” Celetuk seseorang dari kamar sebelah Beomgyu.
Beomgyu sontak menoleh kaget. “Kenapa?” Tanyanya.
Orang itu hanya menggidikkan bahu menjawab pertanyaan Beomgyu. Mendengar hal itu, Beomgyu mendadak panik sendiri, takut teman-temannya kenapa-kenapa karena mereka tidak sekamar.
Para player di sekitar tempat kejadian semuanya berkumpul di depan kamar untuk melihat darah-darah yang tumpah di atas lantai lorong kamar dan ibu kos yang terlihat sibuk membersihkannya. Hawa dingin di dalam kos benar-benar membuat bulu kuduk Beomgyu merinding.
Di saat yang bersamaan, datang Yeonjun, Soobin, Taehyun, dan Hueningkai menghampirinya dengan wajah khawatir sekaligus ketakutan.
“Gyu, lo gak papa kan?” Tanya Yeonjun dibuat risau dengan situasi aneh malam ini.
Beomgyu lantas menggeleng. “Gue gak papa, bang. Yang lain gak papa kan?” Ia bertanya pada teman-temannya yang lain dan kemudian dibalas gelengan kepala oleh mereka. Beomgyu akhirnya dapat bernapas lega. Ia bersyukur setelah mengetahui bahwa keadaan teman-temannya baik-baik saja.
Namun, di samping itu, Beomgyu sangat penasaran dengan keberadaan teman satu kamarnya. Lia—kemana perginya perempuan itu? Ada peristiwa mengerikan yang baru saja terjadi dan ia tidak ada di kamar. Beomgyu menolehkan kepalanya ke sana ke mari, mencoba mencari keberadaan Lia. Tapi, sialnya nihil. Ia tak melihat perempuan itu sama sekali.
Menyadari ekspresi Beomgyu yang seperti tengah mencari-cari sesuatu, Taehyun pun menyenggol pelan lengan laki-laki itu. “Kenapa?”
Beomgyu menoleh ke arah Taehyun. “Cewek yang sekamar sama gue ilang. Gue gak tau dia pergi kemana.” Jawab Beomgyu apa adanya.
“Lo sekamar sama cewe? Anjir hoki bet.” Celetuk Hueningkai sambil berekspresi mengejek kepada Beomgyu.
“Kok gue gak sekamar sama cewe juga sih? Malah sama laki.” Gerutu Soobin tidak terima dan iri karena Beomgyu saja yang bisa sekamar dengan perempuan.
Beomgyu mendecak kesal mendengar keluhan teman-temannya itu. “Ini bukan masalah bisa sekamar atau enggak sama cewek bego. Maksud gue tuh, kita—semalem ada kejadian kayak gini. Takutnya dia yang ...” Beomgyu menghentikan ucapannya, sukses membuat keempat temannya itu terdiam. Mereka tau apa maksud ucapan Beomgyu. Mungkinkah Lia adalah salah satu orang yang mati di dalam kos-kosan semalam?
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
DEATH GAME [Choi Beomgyu]
Misteri / ThrillerKetika Beomgyu dan keempat sahabatnya terjebak dalam permainan-permainan aneh yang membawa kematian. Mereka berusaha bertahan hidup dalam lautan penuh darah dan mencoba mencari jalan keluar dari permainan itu. Namun Beomgyu menyadari hal-hal aneh da...