Suasana menjadi semakin mencekam hingga malam. Keberadaan Lia tak kunjung terlihat meskipun hanya batang hidungnya saja. Beomgyu dan keempat temannya kini tengah berada di kamar milik Beomgyu, kelimanya memutuskan untuk tidak tidur hingga senja tiba.
“Lo tau gak kira-kira apa yang bikin kita terseret ke permainan ini? Sumpah ini—ini tuh gak masuk akal banget!” Hueningkai memegangi kepalanya yang semakin hari rasanya semakin pening saja.
Benar apa kata Hueningkai, ini semua tidak masuk akal, Beomgyu setuju itu. Tapi pada nyatanya hal ini benar-benar terjadi. Namun, kenapa? Kenapa harus mereka yang terpilih untuk masuk ke dalam permainan aneh ini?
Soobin sedari tadi hanya melamun di kasur. Ia merasa otaknya sudah tidak jernih lagi alias sudah tidak dapat dipakai berpikir logis lagi. Yeonjun di sebelahnya yang menyadari ekspresi diam Soobin pun perlahan menyentuh kaki laki-laki itu.
Soobin akhirnya tersadar. Ia tolehkan kepalanya menatap Yeonjun yang saat ini terlihat tengah menatap khawatir ke arahnya. “Hah? Kenapa?” Tanya Soobin lirih namun itu membuat atensi teman-temannya yang lain beralih ke padanya.
“Jangan ngelamun malem-malem, gak baik.” Himbau Yeonjun.
Taehyun melirikan matanya ke pintu kamar Beomgyu yang kain penutupnya terus berkibar ke sana ke mari sehingga mereka yang ada di dalam dapat melihat kondisi di luar kamar. “Di luar kayaknya masih rame. Apa orang-orang juga pada gak tidur?” Monolognya.
“Setelah kejadian semalem, semua pasti jadi gelisah.” Sahut Soobin.
“Darah itu ada di lorong kamar, berarti korbannya sempet jalan di depan kamar-kamar kita kan? Tapi kenapa gak ada satupun yang denger teriakan atau langkah kaki dia?” Celetuk Hueningkai tiba-tiba.
Ucapan Hueningkai sebenarnya memang masuk akal. Mengingat darah-darah berceceran di lorong kamar para player, pastinya si korban sempat ada di sekitar sana. Tapi, kenapa tidak ada jejak lain seperti suara teriakan atau langkah kakinya selain darahnya yang tertinggal? Ini aneh.
“Temen sekamar bang Beomgyu juga, gue curiga dia korbannya, atau mungkin salah satu korbannya?” Sambung Hueningkai lagi.
Mendengar penuturan Hueningkai, Beomgyu mendadak terdiam. Rasanya baru semalam ia merasa punya teman baru, tetapi rupanya semua tidak berjalan dengan baik. Jika memang itu benar terjadi, Beomgyu hanya berharap Lia bisa tenang dan kematiannya tidak terlalu menyakitkan. Apabila tidak, Beomgyu harap Lia baik-baik saja sekarang.
Kriiiiing!! Kriiiiiing! Kriiing!
Suara alarm bahaya tiba-tiba saja berbunyi. Dalam sekejap kos-kosan berubah semakin mencekam serta suara teriakan terdengar di mana-mana. Beomgyu, Yeonjun, Soobin, Taehyun dan Hueningkai lantas bergegas keluar dari kamar. Ketika mereka keluar, para player sudah berhamburan keluar dari lantai kamar diiringi dengan lampu alarm yang menyala berwarna merah.
“Guys! Kalian lari aja duluan keluar. Gue mau ke ruang bawah tanah!” Teriak Beomgyu memerintahkan teman-temannya agar pergi keluar terlebih dahulu dari gedung kos-kosan.
Taehyun menatap Beomgyu bingung. “Lo gila apa nyuru kita pergi ninggalin lo sendirian?!” Teriaknya tidak percaya dengan jalan pikiran Beomgyu.
Mendadak terdengar suara seperti ada benda yang menghantam tembok dengan keras. Sontak kelimanya mengalihkan pandangan ke arah ujung lorong kamar player. Beberapa detik kemudian, muncul sebuah makhluk aneh yang kaki dan tangan panjang hingga membuatnya terlihat tinggi meskipun saat dilihat dari jauh. Tubuhnya seperti manusia namun terlihat aneh karena kaki dan tangannya yang panjang.
Beomgyu dan teman-temannya sempat terdiam karena terkejut melihat makhluk itu.
“Hantu ibu ...”
Terdengar ada suara dari arah belakang Beomgyu dan teman-temannya berdiri. Saat mereka menoleh, kelimanya mendapati si ibu kos yang saat ini berdiri sambil menatap nanar ke arah makhluk itu.
“Hantu ibu sudah muncul.” Gumamnya.
“Hantu ibu? Hantu ibu apaan?!” Tanya Hueningkai bingung.
“Hantu ibu adalah makhluk yang jaga kos-kosan ini. Kalo dia muncul, itu pasti karena ada orang yang coba-coba kabur dari tempat ini.” Jelas ibu kos.
Beomgyu dan teman-temannya menoleh lagi ke arah makhluk yang disebut hantu ibu itu. Terlihat saat ini ia sedang sibuk menangkap dan melahap para player yang mencoba kabur dari hadapannya. Bau anyir darah mulai tercium hingga ke tempat Beomgyu berdiri. Kini, kos-kosan sudah sepenuhnya berubah. Mayat dan darah di mana-mana.
“Trus player yang di ruang bawah tanah gimana?” Kali ini Beomgyu yang bertanya.
“Mereka harus nyelesaiin permainan mereka sampe pagi tiba. Gak ada aturan yang memperbolehkan player yang lagi main buat kabur.” Jawab ibu kos.
“Ibu gila, ya? Kalo mereka mati gimana?” Yeonjun merasa sangat tidak mengerti dengan jalan pikiran ibu kos. Bisa-bisanya ia masih memerdulikan peraturan di saat-saat seperti ini.
“Saya cuma pengarah di sini. Sudah tugas saya menaati peraturan.” Ujar ibu kos.
“Persetan sama peraturan. Guys, kalian buruan keluar dari sini, cari alat yang bisa dipake buat jaga-jaga atau kabur. Gue janji gue bakal keluar dan nyusul kalian. Kita ketemu di luar gedung ini. Oke?” Ucap Beomgyu, setelahnya ia pergi menuju ke ruang bawah tanah sendirian untuk membebaskan para player.
Tentu saja hal itu membuat teman-teman Beomgyu menganga dan menatap kepergiannya tak percaya. Gila saja Beomgyu, bagaimana kalau dia mati di ruang bawah tanah?
“BEOMGYU, LO UDAH GILA YA ANJING?!!” Pekik Yeonjun. Ia berteriak. Namun, Beomgyu malah menghiraukannya.
“Sinting anjir tu bocah!” Sahut Soobin.
“Udah! Udah! Mending kita buruan pergi dari sini. Yakin kalo bang Beomgyu pasti selamat dan bisa bebasin player lain di ruang bawah tanah.” Ucap Hueningkai dibalas anggukan setuju dari Taehyun. “Cari apapun yang bisa kita pake buat nyerang makhluk itu. Kapak, parang, pisau, gunting, pokoknya benda tajem lainnya.” Ujarnya.
“Ayo keluar dari sini sama-sama.” Sambung Taehyun. Setelah semuanya mengangguk paham, keempatnya berlari keluar dari lorong kamar melalui lobi yang memisahkan antara kamar sebelah kanan dan kiri. Hantu ibu kini ada di lorong kamar sebelah kiri, sedangkan mereka dari lorong kamar sebelah kanan.
Melihat ada yang lari keluar, si hantu bergegas berjalan mengejar mereka dengan kaki panjangnya itu.
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
DEATH GAME [Choi Beomgyu]
Misterio / SuspensoKetika Beomgyu dan keempat sahabatnya terjebak dalam permainan-permainan aneh yang membawa kematian. Mereka berusaha bertahan hidup dalam lautan penuh darah dan mencoba mencari jalan keluar dari permainan itu. Namun Beomgyu menyadari hal-hal aneh da...