“Kita berhasil!” Teriak Hueningkai bahagia ketika melihat si hantu mati di tengah-tengah jalan. Kelimanya tertawa bahagia, tak percaya akhirnya mereka dapat bebas juga dari tempat gila berkedok kos-kosan aneh itu.
Ketika sedang bahagia-bahagianya, di tengah-tengah jalan, Beomgyu melihat ada seorang perempuan berdiri di pinggir dengan pakaian yang sama seperti mereka, yaitu memakai jas. Beomgyu menyipitkan matanya, mencoba melihat perempuan itu lebih jelas.
“Anjing! Itu siapa?!” Celetuk Hueningkai membuat yang lainnya menoleh kaget.
“Hah? Apaan?” Yeonjun tentu saja bingung.
“Ada cewek di sana! Masak hantu lagi anjir?” Sahut Soobin yang sudah merasa lelah karena sedari tadi berlarian dan melawan hantu ibu.
Ketika posisi motor mereka semakin dekat dengan si perempuan, Beomgyu membulatkan matanya kaget. Itu Lia, perempuan sekaligus teman sekamarnya di kos-kosan semalam. Bagaimana bisa ia sudah ada di pinggir jalan seperti ini sendirian?
“Itu Lia! Temen satu kamar gue! Berhenti Hyun!” Teriak Beomgyu, Taehyun pun bergegas menghentikan motornya begitupun dengan Yeonjun.
Kelimanya berhenti di depan Lia yang saat ini hanya berdiri sambil menatap takut ke arah mereka. Beomgyu turun dari motornya lalu berjalan menghampiri Lia. Ia dapat melihat dengan jelas wajah Lia yang ketakutan. Namun, satu hal yang membuat Beomgyu sedikit bingung adalah jas Lia masih sangat bersih bahkan tanpa noda sedikitpun.
“Beomgyu? Ini beneran lo kan?” Tanya Lia mencoba memastikan jika orang di depannya ini benar Beomgyu teman sekamarnya.
Beomgyu lantas tersadar dari pikirannya lalu mengangguk. “Iya ini gue. Lo—gimana bisa ada di sini?”
“Gue kabur semalem. Untungnya hantu itu gak tau gue kabur.”
“Ya ampun, gue kira lo kenapa-kenapa, Lia ...”
Beomgyu terlalu senang ketika mengetahui kalau teman sekamarnya itu ternyata masih hidup dan tidak kenapa-kenapa. Ia lupa jika sekarang ini dirinya tidak sedang berdua saja bersama Lia, ada keempat temannya yang lain di belakangnya.
Hueningkai menatap Taehyun dengan ekspresi seperti tengah mengejek Beomgyu, lalu menunjuk dua manusia yang justru malah asik mengobrol sendiri seakan lupa dengan suasana.
“Ehem!” Yeonjun berdehem singkat sukses membuat Beomgyu dan Lia menoleh ke arah mereka. Beomgyu terkekeh pelan ketika menyadari maksud dari deheman Yeonjun itu.
“Oh iya, ini temen-temen gue. Yang itu Yeonjun, itu Soobin, itu Hueningkai, dan ini Taehyun.” Jelas Beomgyu mengenalkan teman-temannya itu satu persatu.
Lia mengangguk singkat ketika mendengar penjelasan Beomgyu. “Halo ...” Sapanya ramah sembari tersenyum kemudian dibalas senyum ramah pula oleh teman-teman Beomgyu.
“Guys, ini Lia. Temen sekamar gue.” Beomgyu memperkenalkan Lia.
Beomgyu menghela napasnya kasar. “Syukur akhirnya semua ini berakhir juga. Apa abis ini kita semua bisa balik ke dunia nyata?” Gumamnya.
“Gue harap begitu. Sumpah gue gak mau masuk ke dunia permainan aneh ini lagi. Udah cukup, plis ...” Sahut Hueningkai sembari merengek karena ia sudah tak sanggup lagi jika harus bermain ataupun melawan makhluk aneh lagi setelah ini.
Lia yang mendengarnya seketika terdiam. Senyum di wajahnya perlahan mulai menghilang. Ia mendongak menatap Beomgyu tajam. Beomgyu yang sadar dirinya ditatap seperti itu pun menoleh ke arah Lia. “Kenapa, Li?” Tanyanya bingung.
“Ini belom berakhir, Beom. Belom ...” Lirih Lia, perempuan itu menggelengkan kepalanya pelan. Tatapan matanya terlihat seperti seakan-akan ia mengetahui sesuatu.
“Apa?” Beomgyu tidak mengerti.
Sedetik kemudian, kepala Beomgyu terasa pening dan pandangannya mulai berkunang-kunang begitupun teman-temannya yang lain. Ia lihat Lia dengan setengah kesadarannya yang tersisa, Lia terlihat masih berbicara namun Beomgyu tak dapat mendengarnya sama sekali. Beomgyu hendak bertanya, tetapi ia sudah lebih dahulu jatuh pingsan.
~~~
Ngiingg!
Beomgyu terbangun dari pingsan. Ia pegangi kepalanya yang masih sedikit berdenging dan terasa pusing. Ketika Beomgyu bangun, tiba-tiba ia sudah ada di pinggir jalan raya sendirian. Ia edarkan seluruh pandangannya ke sekeliling jalan, hanya ada beberapa anak kecil yang tengah berlarian dan orang-orang tua yang berjualan. Namun, di mana teman-temannya yang lain?
Beomgyu beranjak lalu berdiri hendak menghampiri orang-orang sekitar. Langkah kakinya yang sedikit sempoyongan itu mengundang tawa anak-anak kecil yang melihatnya.
“Kakak ini temennya kak Lia? Hahahah!”
“Gak mungkin kan?”
“Hahaha!”
Beomgyu mengeryit tidak mengerti ketika mendengar gelak tawa anak-anak itu. Mereka mengatakan itu sambil menunjuk ke arahnya. Tentu saja Beomgyu bingung, apa maksud mereka mengatakan dirinya adalah teman Lia lalu tertawa.
“Pak, ini dimana ya?” Tanya Beomgyu pada seorang pria tua yang berjualan buah-buahan di pinggir jalan. Tak ada jawaban dari pria tua itu. Ia bahkan berperilaku seolah-olah tidak melihat Beomgyu sama sekali.
“Pak! Pak, bapak bisa denger saya gak?” Tanya Beomgyu sekali lagi namun hasilnya tetap nihil. Bapak itu malah pergi masuk ke dalam tokonya meninggalkan Beomgyu dengan sejuta tanda tanya di benak.
Jangan bilang ini tempat aneh lagi. Batin Beomgyu.
Ia lihat sekujur tubuhnya dengan seksama. Pakaiannya sudah berganti lagi. Kali ini ia mengenakan pakaian bebas—pakaian bebas yang terakhir kali Beomgyu kenakan sebelum akhirnya masuk ke dalam dunia permainan aneh beberapa hari yang lalu.
Beomgyu rogoh saku celananya. Di sana ia menemukan sebuah tiket kereta yang bertuliskan namanya beserta tujuan akhir kereta itu.
“Ayo, liat kereta aja di stasiun!”
“Ayo! Ayo!”
Beomgyu sukses dibuat menoleh saat mendengar ada beberapa anak kecil yang mengatakan kalau mereka ingin pergi ke stasiun untuk melihat kereta. Segera Beomgyu berlari mengikuti kemana arah anak-anak kecil itu pergi. Kepalanya masih sedikit pusing, tapi Beomgyu memutuskan untuk tetap berlari. Mungkin saja ini harapan terakhirnya. Dan mungkin saja kereta itu dapat membawanya pergi dari tempat ini.
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
DEATH GAME [Choi Beomgyu]
Misteri / ThrillerKetika Beomgyu dan keempat sahabatnya terjebak dalam permainan-permainan aneh yang membawa kematian. Mereka berusaha bertahan hidup dalam lautan penuh darah dan mencoba mencari jalan keluar dari permainan itu. Namun Beomgyu menyadari hal-hal aneh da...