02

243 39 5
                                    

Coffey's Jo
Busan, Korea Selatan
- 15.15 -

SAMBIL mengambil sebuah mangkuk berisi ramyeon dengan porsi besar yang membuat Jungkook terkejut oleh pesanan yang di pesankan oleh Jieun untuknya. Mengangkat sumpit besi yang berada di samping mangkuk miliknya, Jieun mulai memakan telur miliknya dan menyantap dengan sangat nikmat. Tersenyum kemudian dan menatap Jungkook yang hanya diam melihatnya memakan dengan lahap telur dengan berada di sumpit milik Jieun.

"Kenapa? Makanlah.." ucap Jieun kembali melahap telur terakhirnya.

Menepuk kedua pahanya dengan kedua tangannya, Jungkook menggeleng pelan dan bersua dengan nada pelannya. "Bukankah ini mahal? Uang harian ku akan habis dalam sekali lahap makanan ini..." Kata Jungkook dengan tatapan polos.

Menghembuskan nafas pelan, Jieun terkekeh dan mengambil ikatan rambut berwarna hitam yang ada di saku kemeja miliknya, Jieun menatap Jungkook sambil mengikat kembali rambutnya. "Makan saja Kook, aku traktir. Anggap saja ini adalah sebuah rasa terimakasih karena kau mau menjadi temanku, makan saja. Tidak usah pikirkan hal lain dan makan ramyeon ini dengan lahap..." Ucap Jieun menjelaskan dengan wajah sumbriah.

Menggaruk tengkuknya ragu, Jungkook menatap Jieun dengan wajah penasaran. "Baiklah, tapi aku masih memiliki pertanyaan. Kenapa kau sangat senang memiliki teman?"

"Status. Mereka segan sekaligus menatapku remeh karena masuk kampus yang dibuat papaku. Sudah paham? Ayo makan.." kata Jieun dan langsung menaikan alisnya seakan menyuruh Jungkook untuk menyantap hidangan di hadapannya..

Menatap ramyeon dihadapannya, Jungkook dengan ragu mengambil sumpit besi yang ada di samping mangkuk itu dengan perlahan, menyeruput mie itu kemudian dan tersenyum samar akibatnya. Pun Jieun tersenyum senang melihat laki-laki dihadapannya itu.

.

- 16.30 -

Satu jam lima belas menit lamanya menghabiskan waktu mengenal satu sama lain, dalam waktu singkat keduanya yang mudah bergaul langsung menjadi sangat akrab layaknya teman lama yang bertemu dengan temannya lamanya di Busan. Sesekali keduanya berjalan sambil menatap beberapa kios cemilan dan membeli es krim coklat dimana kali ini Jungkooklah yang membayar.

Kemasan yang membalut benda cepat mencair itu dibuka dan langsung disantap cepat oleh keduanya dengan duduk di depan toko sambil meluruskan kedua kakinya dan menatap Pejalan kaki.

"Kook, kau kan pintar ya karena masuk universitas HanJoonju. Aku penasaran peringkat mu di campusku berapa..." Tanya Jieun sambil menikmati es krimnya penasaran.

Mengigit es krim dan menghisapnya kemudian, Jungkook lantas menyipitkan giginya ngilu karena gigitan besar yang ia lakukan pada es krimnya. "Tunggu.." ucapnya membalas menahan ngilu pada area giginya. Berdesisi kemudian dan kembali menikmati es krim di tangannya yang sedikit mencair. "Jika tidak salah aku ingat, peringkat pertama diatasmu.." katanya menatap polos sang gadis.

"Berarti kau ya laki-laki yang membuatku jadi bahan pembicaraan lagi di kampus?" Ucap Jieun agak menaikan nada bicaranya.

"Memangnya mereka membicarakan apa?" Tanya Jungkook menghabiskan es krim terakhirnya.

Menghisap es krim terakhir dengan menyipitkan irisnya menikmati rasa ngilu pada giginya, Jieun berucap setelah membuang sampah es krim dirinya dan milik Jungkook yang ia ambil dari tangan laki-laki itu. "Hal biasa seperti saat sekolah menengah keatas. Jieun yang pintar akhirnya kalah, Jieun yang memanipulasi nilai akhir digeser oleh orang yang jujur, atau hal lain lah yang malas aku jelaskan.." ucap Jieun terduduk dengan punggung menyentuh dinding kios mini itu.

Corner Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang